Festival Film Pendek SOS 2023: Kampanye Anti Hate Speech untuk Media Sosial yang Positif

TIMESINDONESIA, JEMBER – Media sosial merupakan rumah dari berbagai karya dan tempat untuk saling berkolaborasi yang seharusnya menjadi tempat ternyaman bagi penghuninya, bukan tempat untuk menebar kebencian.
Namun realitanya, ujaran kebencian (hate speech) yang bisa memicu asumsi negatif dan merupakan salah satu faktor bullying bertebaran di media sosial.
Advertisement
Hal tersebut diungkap SVP-Head of Corporate Communications Indosat Ooredoo Hutchison, Steve Saerang yang diwakili oleh Diah Kusuma Dewi, VP Head of Corporate Sosial Responsibility Indosat Ooredoo Hutchison saat menyambangi Universitas Muhammadiyah (Unmuh) Jember, Rabu (22/11/2023).
Melihat hal tersebut, dirinya mengajak generasi muda khususnya para mahasiswa untuk berkarya secara positif, terutama di media sosial melalui ajang Festival Film Pendek Save Our Socmed (SOS) 2023.
"Dengan kampanye ini, Indosat bersama Narasi mengajak generasi muda untuk #BijakBerkreasiTanpaBatas, di mana kekuatan cerita dan visual dapat menyebarkan pesan perdamaian, kesetaraan, dan toleransi. Dengan dukungan teknologi dan digitalisasi, kita dapat mengubah dunia serta membangun masyarakat yang lebih inklusif dan peduli dengan sesama,“ ujarnya.
Diah mengaku jika kampanye melalui ajang Festival Film Pendek SOS 2023 sangat cocok digaungkan untuk Generasi Z (Gen Z) yang lebih sering bersinggungan dengan media sosial, melihat dari tingginya animo kawula muda yang telah berpartisipasi dalam kompetisi serupa selama dua tahun ke belakang.
"Karena mereka (Gen Z) yang lebih sering menggunakan media sosial, sepertinya mereka juga punya concern yang sama agar media sosial menjadi sebuah wadah yang positif," jelasnya.
Lebih lanjut, kampanye anti hate speech bertajuk ”Bicara Baik di Digital, Hindari Emosi Tanpa Substansi” diharapkan bisa menggerakkan seluruh elemen untuk menggunakan media sosial secara bijak dan positif.
"Menggunakan media sosial dengan positif itu tanggung jawab kita semua," tegas Diah.
Sementara itu, Jovial Da Lopez yang juga turut hadir di kampus biru mengatakan jika kampanye tersebut sangat penting.
Menurutnya, konten media sosial akhir-akhir ini lebih banyak mengarah pada hal-hal negatif ketimbang positif.
"Sebagai pengguna media sosial, alangkah stresnya kita jika disuguhkan hal negatif terus. Jadi, kita harus membawa penawarnya," kata Jovial.
Chief Creative Officer Narasi itu menambahkan, konten-konten penawar tersebut harus dibawa oleh Gen Z untuk menetralisir konten negatif yang bertebaran.
"Harus ada sebuah shifting, bahwa hal yang bagus harus sama diapresiasinya dengan konten negatif yang sayangnya selama ini justru lebih laku. Oleh karena itu, kita harus balance atau berimbang dalam menyampaikan pesan agar media sosial kembali menjadi positif,” pungkasnya.
Sebagai informasi, Program Festival Film Pendek SOS yang telah sukses terselenggara sejak 2021 ini merupakan bagian dari tanggung jawab sosial (CSR) Indosat di pilar Pendidikan Digital.
Festival Film Pendek SOS 2023 terbagi menjadi dua kategori yang dapat diikuti mahasiswa dan masyarakat umum. (*)
**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.
Editor | : Dody Bayu Prasetyo |
Publisher | : Rizal Dani |