SDN Lowokwaru 2 Kota Malang Mengadakan Kelas Inspiratif

TIMESINDONESIA, MALANG – Setelah ujian akhir semester, SDN Lowokwaru 2 Kota Malang menyelenggarakan kelas inspiratif sebagai wujud sinergi dengan wali murid dalam mengimplementasikan kurikulum merdeka.
Dra. R. Kartini, M.Pd, Kepala SDN Lowokwaru 2 Malang, menjelaskan bahwa judul kegiatan ini "Kelas Inspirasi Tematik" karena setiap kelas memiliki tema yang berbeda-beda. Ini merupakan langkah pertama dalam mewujudkan program sekolah yang mendukung keterlaksanaan visi dan misi sekolah.
Advertisement
Siswa Kelas IV SDN Lowokwaru 2 Kota Malang mendengarkan mentor yang didatangkan khusus dalam acara kelas Inspiratif. (foto: TIMES Indonesia).
Kartini menyatakan, kegiatan ini bertujuan untuk memberikan wawasan kepada anak-anak tentang berbagai profesi di masyarakat. Selain itu, kegiatan ini diadakan setelah ujian akhir semester agar tidak mengganggu proses belajar mengajar pada hari efektif.
"Kami memilih hari-hari akhir semester dengan harapan wawasan anak-anak bertambah, sehingga setelah berpikir dan mengerjakan soal UAS, mereka dapat merasa segar dan tidak bosan," ungkap Kartini, Rabu (14/12/2023).
SDN Lowokwaru 2 Kota Malang memberikan kesempatan kepada wali murid untuk berbagi ilmu, mengingat pendidikan merupakan tanggung jawab bersama antara sekolah, pemerintah, dan masyarakat.
"Orang tua dapat berbagi ilmu kepada anak-anak yang kami didik. Kami sangat senang dengan dukungan yang diberikan oleh orang tua, bahkan ada yang datang sejak jam 06.00," tegasnya.
Dalam kegiatan kelas inspiratif ini, terdapat 16 kelas yang melaksanakan materi dengan berbagai macam kreativitas. Harapannya, untuk semester depan, materi dapat bertukar atau bergeser sesuai dengan kebutuhan.
Materi kelas inspiratif SDN Lowokwaru 2 Kota Malang yang dilakukan oleh wali murid sangat bervariasi. Untuk kelas 2, ada kegiatan pembuatan burger, konten kreator, dan CoCooking class bola-bola coklat.
Sementara untuk kelas 3, materi yang diangkat mencakup minum yakult dengan penjelasan mengenai kesehatan pencernaan, membuat salad, dan perawatan tubuh. Untuk kelas 4-6, materi melibatkan keterampilan memasak dengan pembuatan salad, tempe, dan berbagai kerajinan tangan sesuai dengan keahlian wali murid.
Harapan ke depannya adalah agar siswa menjadi individu yang mandiri dengan terwujudnya enam dimensi, seperti profile pelajar Pancasila, mandiri, mampu bergotong-royong, dan mengenal kebhinekaan secara global.
"Anak-anak dilatih untuk mandiri dalam pembelajaran yang berfokus pada peserta didik. Di sekolah kami, siswa terlibat secara aktif dalam pembelajaran yang berpusat pada siswa," tambah Kartini.
Salah satu wali murid, Rianti Lestari dari kelas 4B SDN Lowokwaru 2 Kota Malang, menambahkan bahwa ia memilih topik tempe karena tempe merupakan makanan khas Kota Malang.
"Saya sendiri memproduksi tempe, dan materi ini disampaikan agar peserta didik mengetahui proses pembuatan tempe dari awal hingga akhir, serta memiliki karakter yang mandiri dan baik," ucapnya. (*)
**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.
Editor | : Wahyu Nurdiyanto |
Publisher | : Sofyan Saqi Futaki |