Pendidikan

Unej Jadi Satu-satunya Perguruan Tinggi Indonesia dalam Proyek Global PACE-UP 2024

Kamis, 14 Desember 2023 - 21:01 | 18.37k
Innovation Talk Series persiapan gelaran proyek global PACE-UP 2024 di Auditorium Fakultas Kedokteran Unej. (Foto: Dok. Humas Unej)
Innovation Talk Series persiapan gelaran proyek global PACE-UP 2024 di Auditorium Fakultas Kedokteran Unej. (Foto: Dok. Humas Unej)
Kecil Besar

TIMESINDONESIA, JEMBER – Universitas Jember (Unej)  merupakan satu-satunya kampus dari Indonesia yang berkontribusi dalam persiapan gelaran proyek global PAN ASEAN Coalition for Epidemic and Outbreak Preparedness (PACE-UP) 2024.

Prof. Thirumalaisamy P. Velavan, Direktur PACE-UP mengemukakan bahwa proyek global yang sudah dimulai dari tahun 2021 ini bertujuan untuk melakukan kerja sama multidisipliner dan implementasi penelitian pada dua situasi, yaitu saat dalam kejadian darurat wabah atau keadaan epidemic dan dalam periode antar epidemic

Advertisement

“PACE-UP dipimpin oleh konsorsium multidisiplin kemitraan dengan benua Asia-Eropa-Afrika untuk membangun dan memperkuat kapasitas sistem regional untuk merespons penyakit menular yang sudah muncul dan muncul kembali secara cepat dan efektif suatu wilayah,” jelasnya dalam rangkaian project meeting yang diawali dengan Innovation Talk Series bertajuk Challenges, Response, Future Persperctives to Infectious Diseases Post Pandemic Era di Auditorium Fakultas Kedokteran Unej, Kamis (14/15/2023). 

Sementara itu, Prof. Dennis Nurjadi dari Department of Infectious Diseases & Microbiology University of Luebeck menjelaskan terkait banyaknya virus varian baru yang berkembang di masyarakat. 

Berdasarkan teori evolusi virus, menurutnya, semakin cepat virus itu menyebar maka keganasan atau tingkat keparahannya semakin lemah. 

"Sehingga kami tidak sejauh itu meneliti latar belakang penyebab virus-virus baru yang muncul akhir-akhir ini, namun tetap memonitor perkembangannya. Selain itu juga, virus ini sifatnya seasonal sehingga vaksin sendiri saat ini tidak diharuskan, melainkan hanya diberikan untuk orang-orang dengan kebutuhan kesehatan personal atau orang-orang yang rentan seperti orang lanjut usia,” bebernya. 

Sebagai profesor yang mampu melanjutkan kiprah penelitiannya di Jerman, Prof. Dennis Nurjadi yang lahir dan menghabiskan masa kecilnya di Indonesia ini mengaku bahwa memiliki koneksi khusus dengan Indonesia. Sehingga ia sering kembali ke Indonesia untuk melakukan proyek penelitian bersama termasuk proyek PACE-UP ini.

Lebih lanjut, kedua professor bersama koordinator proyek PACE-UP di Unej, Prof. Kartika Senjarini melaksanakan guest lecture serta venue check di Fakultas Kedokteran dan Fakultas Kedokteran Gigi sebagai bahan diskusi persiapan PACE-UP Workshop & GCP/GCLP 2024. (*) 

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.



Editor : Dody Bayu Prasetyo
Publisher : Rizal Dani

TERBARU

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES