PLH Siklus ITS Serap Emisi Karbon Lewat Tanam Mangrove

TIMESINDONESIA, SURABAYA – Surabaya memiliki masalah lingkungan yang makin meningkat terutama polusi udara. Emisi karbon dalam kota saat ini mengkhawatirkan sehingga polusi makin tidak bisa dihindari. Dalam kesempatan kali ini, Mahasiswa Pecinta Alam (Mapala) PLH Siklus ITS mengajak 11 kampus yang tergabung sebagai mahasiswa pecinta alam untuk menanam mangrove bersama. Tepatnya di Hutan Mangrove Gunung Anyar Surabaya.
Mangrove sebagai tanaman penahan abrasi dan banjir juga berfungsi sebagai menyerap karbon 4 kali lipat dari tumbuhan pada umumnya.
Advertisement
"Mangrove memiliki karbon 4 kali lebih besar dari tumbuhan yang ada di daratan. Penanaman ini juga sebagai cadangan karbon yang dapat menetralkan emisi yang sudah dikeluarkan," kata Alief Athaghaly, anggota Mapala Siklus yang terlibat dalam penanaman.
Daya serap mangrove mencapai b523,13 ton/ha, per bibitnya 1,046 ton/ha. Kegiatan ini sekaligus melestarikan lingkungan kota Surabaya. 500 bibit mangrove kemarin Selasa (9/1) ditanam.
Di samping itu, kegiatan penanaman menggali lebih dalam netral karbon yang dikeluarkan dari mangrove. Apalagi isu karbon di Indonesia di bawah ambang batas.
"Isu karbon di Indonesia sangat urgent. Seperti Jakarta dinobatkan sebagai kota polusi tertinggi," ujar Ketua PLH Siklus ITS, Damara Iwang Febri Kusuma.
Menjaga lingkungan tentunya tidak bisa dilakukan sendiri. Menurut Iwang, organisasi lainnya tergerak melakukan netral karbon dalam kehidupan sehari-hari baik secara organisasi maupun individu.
Mengusung tema Green Action, kegiatan pelestarian lingkungan lebih mengarah pada pertanggung jawaban selaku pegiat alam untuk menjaga dan melestarikan alam. Sekaligus menutup rangkaian Diklatsar PLH Siklus ITS 2023.(*)
**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.
Editor | : Irfan Anshori |
Publisher | : Sholihin Nur |