Pendidikan

CMSD Umumkan Program Komprehensif Versi 1.0, Apa Itu?

Kamis, 11 Januari 2024 - 18:40 | 25.23k
Logo CMSD
Logo CMSD
Kecil Besar

TIMESINDONESIA, JAKARTA – Universitas Indonesia (UI) bersama masyarakat ilmiah, organisasi riset BRIN, dan universitas pendiri Konsorsium Pengembangan Sains Material (CMSD), mengumumkan peluncuran program komprehensif pertamanya. Program versi 1.0 ini merupakan inisiatif inovatif yang untuk mengubah penelitian, aplikasi, dan pendidikan Sains Material di Indonesia.

Program yang mencerminkan visi jangka panjang yang strategis, ini menangani berbagai area kritis. Mulai dari pemanfaatan sumber daya alam dan mineral Indonesia yang melimpah hingga memajukan penelitian dan pengembangan yang terdepan.

Advertisement

Mengenal CMSD

CMSD dibentuk sebagai respons terhadap kekayaan sumber daya mineral di Indonesia yang sangat beragam. Seiring dengan diterbitkannya Keputusan Menteri (Kepmen) Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Nomor 296.K/MB.01/MEM.B/2023 yang menetapkan Jenis Komoditas Yang Masuk dalam Klasifikasi Mineral Kritis, kesadaran akan pentingnya mineral kritis semakin meningkat. 

Namun, keahlian serta fasilitas riset yang mendukung eksploitasi mineral kritis saat ini tersebar tanpa adanya koordinasi yang kuat. Banyak riset di bidang Sains Material di berbagai wilayah di Indonesia dilakukan tanpa arahan yang jelas, terutama dalam konteks pengembangan, pengolahan, dan pemanfaatan mineral kritis. 

Dampaknya, hingga saat ini belum ada riset komprehensif di bidang material yang telah mencapai tahap hilirisasi dan melibatkan industri terkait secara signifikan, yang berpotensi besar untuk memenuhi kebutuhan di dalam negeri.

Ketua Presidium CMSD, Prof. Kuwat Triyana, mengatakab, program komprehensif CMSD bukan hanya tentang kemajuan ilmiah saja. Tapi ini tentang membentuk masa depan berkelanjutan untuk Indonesia. 

"Melalui kolaborasi, inovasi, dan fokus pada keberlanjutan, kami siap bekerja sama dengan semua pemangku kepentingan, termasuk pemerintah, untuk membuat dampak yang substansial baik secara nasional maupun global. Selama ini, kita terbiasa menjual mentah sumber daya mineral kritis kita. Program yang disusun, diharapkan menciptakan revolusi ilmiah yang menjanjikan, untuk bergulir menuju hilirisasi bahan alam Indonesia," papar Prof Kuwat. 

Tindakan perdana Presidium CMSD dalam advokasi kebijakan terwujud dalam surat usulan kepada pemangku kepentingan. Seperti kementerian, industri, dan lembaga pendanaan. 

Surat ini menekankan perlunya program hibah terbuka yang bersifat fokus, untuk memajukan penelitian dan pengembangan dalam meningkatkan nilai sumber daya mineral kritis Indonesia dan sektor sumber daya alam secara lebih luas. Hibah yang diusulkan, yang terbuka tidak hanya untuk anggota konsorsium tetapi juga untuk universitas dan lembaga lain di seluruh Indonesia, dimaksudkan untuk mendorong inovasi dan pengembangan yang lebih luas di bidang tersebut.

Selain dari program perdana CMSD, setiap lembaga pendiri, yang terdiri dari empat himpunan keilmuan, tiga organisasi riset BRIN, dan sembilan universitas terkemuka di Indonesia, telah berkomitmen untuk menyelaraskan program penelitian dan kolaborasi mereka dengan tujuan konsorsium. 

"Penyelarasan strategis ini dirancang untuk menciptakan sinergi yang kuat, meningkatkan kapabilitas dan dampak secara kolektif dalam lingkup Sains Material," jelas Prof Kuwat. 

Sepuluh Area Kunci

Komitmen CMSD terhadap inovasi dan keunggulan pendidikan terlihat dalam sepuluh area kunci. Ini termasuk pendirian laboratorium mutakhir untuk penelitian di bidang nanoteknologi, biomaterial, dan material berkelanjutan, serta inisiatif untuk mengurangi emisi menggunakan sumber daya alam Indonesia. 

Selain itu, konsorsium berfokus pada program pendidikan kolaboratif. Termasuk lokakarya dan inisiatif pertukaran informasi, serta bermitra dengan industri lokal untuk transfer teknologi dan pengembangan solusi material inovatif.

Inisiatif keberlanjutan kunci melibatkan penelitian tentang material ramah lingkungan dan mempromosikan penggunaan bahan hayati (bio-based material). CMSD juga menekankan pentingnya kolaborasi internasional, keterlibatan komunitas, dan advokasi kebijakan untuk memajukan kemitraan global dan meningkatkan pemahaman publik tentang Sains Material.

"Meskipun perjalanan kita masih memerlukan pentahapan dan penentuan skala prioritas yang cermat, ini adalah momen penting bagi komunitas ilmiah Indonesia. Dengan mengintegrasikan sumber daya alam yang kaya dengan penelitian terdepan, kami membuka pintu menuju peluang tak terbatas dalam Sains Material," jelas Prof Kuwat.

Untuk informasi lebih lanjut, atau untuk permintaan naskah program komprehensifnya, silakan hubungi [email protected] 

Tentang Pembentukan CMSD

CMSD dibentuk dengan tujuan menjadi penghubung bagi para peneliti, pemerintah, dan semua pemangku kepentingan terkait. Konsorsium ini bertujuan untuk membangun peta jalan bersama dan strategi yang komprehensif guna memajukan langkah-langkah pengembangan, pengolahan, dan pemanfaatan mineral kritis dan sumber daya alam Indonesia secara umum. 

Dengan melibatkan berbagai pihak terkait, diharapkan CMSD dapat memberikan arah yang jelas serta solusi yang inovatif dalam mengoptimalkan pemanfaatan mineral kritis demi keberlangsungan dan kemajuan Indonesia. 

CMSD adalah sebuah inisiatif kerja sama yang bertujuan untuk memajukan penelitian, aplikasi, dan pendidikan dalam bidang Sains Material di Indonesia. CMSD menggabungkan keahlian dari berbagai lembaga penelitian, universitas, dan industri untuk menciptakan inovasi dan solusi berkelanjutan. 

Melalui kerja sama ini, CMSD berupaya mengatasi tantangan global sambil memanfaatkan potensi lokal, meningkatkan kapasitas ilmiah dan teknologi Indonesia di kancah internasional. (*) 

 

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.



Editor : Deasy Mayasari
Publisher : Rifky Rezfany

TERBARU

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES