Unuja Probolinggo Raih Penghargaan Inisiator MBKM Mandiri

TIMESINDONESIA, PROBOLINGGO – Universitas Nurul Jadid atau Unuja Probolinggo, Jatim, meraih penghargaan sebagai perguruan tinggi swasta inisiator pelaksana MBKM Mandiri. Penghargaan diberikan oleh Perkumpulan Manajer Pendidikan Islam atau Perma Pendis Indonesia, Senin (22/1/2024).
Penghargaan untuk kampus berbasis pesantren itu, diberikan di acara Perma Pendis Award yang digelar di Aula Ponpes Nurul Jadid. Award digelar bersamaan dengan pelaksanaan International Conference kedua.
Advertisement
Pada kesempatan tersebut, Perma Pendis Indonesia juga memberikan penghargaan kepada Rektor Unuja Probolinggo yang juga Kepala Ponpes Nurul Jadid, KH Abdul Hamid Wahid.
Penerima TIMES Indonesia Award tahunn 2021 kategori Positive News Maker tersebut, menerima penghargaan sebagai rektor inspiratif dari Perma Pendis Indonesia.
Selain itu, sejumlah civitas akademika Unuja Probolinggo juga mendapat penghargaan di ajang tersebut. Dekan Fakultas Agama Islam, Ahmad Fawaid menerima penghargaan sebagai dekan inspiratif.
Kemudian Hefniy, menerima penghargaan sebagai dai milenial produktif. Kemudian Abu Hasan Agus sebagai penulis buku produktif, dan Hasan Baharun serta Akmal Mundiri sebagai penulis artikel produktif.
Secara keseluruhan, ada 60 orang penerima penghargaan dari Perma Pendis. Mulai dari presenter, guru, kepala sekolah, dosen, ketua program studi, dekan, hingga pimpinan perguruan tinggi di tanah air.
Rintis MBKM Santri Bersama PTKIS Pesantren
Penghargaan bagi Unuja Probolinggo tak lepas dari program MBKM Mandir bernama MBKM Santri, yang diterapkan Unuja Probolinggo bersama PTKIS Pesantren di wilayah Tapal Kuda, Jawa Timur pada 2022.
MBKM Santri menawarkan enam program untuk mahasiswa santri. Meliputi Santri Mengabdi, Santri Mengajar, Santri Peduli, Santripreneur, Santri Patriot, dan Program Pertukaran Santri.
MBKM Santri hadir untuk menyambut kebijakan Merdeka Belajar Kemendikbudristek RI. Ia diluncurkan November 2021 oleh Menteri Agama RI Yaqut Cholil Qoumas, dan Direktur Pembelajaran dan Kemahasiswaan Kemendikbudristek RI Prof. drh. Aris Junaidi, Ph.D pada acara Wisuda Diploma-Sarjana-Magister Unuja Probolinggo.
Melalui program MBKM Santri ini, kampus hasil marger tiga perguruan tinggi di lingkungan Ponpes Nurul Jadid ini, rutin mengirimkan mahasiswa santri ke sejumlah ponpes mitra di berbagai penjuru tanah air.
Perma Pendis, Asosiasi Profesi
Ketua Umum Perma Pendis, Prof. Dr. Badrudin M. Ag mengatakan, Perma Pendis merupakan asosiasi profesi manajer pendidikan islam, yang didirikan KH Sholahuddin Wahid atau Gus Sholah pada 2019.
Ia merupakan wadah bagi pengelola, pimpinan, birokrat hingga pemerhati yang peduli terhadap pendidikan islam. Baik pendidikan formal, maupun non formal seperti pondok pesantren.
Itulah sebabnya, penerima Perma Pendis award tak hanya berasal dari kalangan civitas akademika perguruan tinggi. Tapi juga berasal dari presenter, guru, hingga kepala sekolah sebagai manajer lembaga pendidikan.
Tantangan Globalisasi
Pada kesempatan yang sama, Rektor Unuja Probolinggo, KH Abdul Hamid Wahid menyebut sejumlah tantangan di era globalisasi. Salah satunya, berkurangnya peran negara dalam memberikan perlindungan dalam persaingan global.
Pada era ini, yang bertahan dan eksis adalah masyarakat yang punya kompetensi, berasosiasi, dan beraktifitas yang terarah. Rektor Unuja Probolinggo yang pernah jadi pimpinan Komisi X DPR-RI ini menyebut, Perma Pendis Indonesia memenuhi kriteria tersebut. (*)
**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.
Editor | : Muhammad Iqbal |
Publisher | : Sofyan Saqi Futaki |