Menag RI Resmikan Gedung Dormitory dan ITC UIN Malang

TIMESINDONESIA, MALANG – Menteri Agama (Menag RI) Yaqut Cholil Qoumas secara langsung meresmikan gedung dormitory dan Islamic Tutorial Center (ITC) Universitas Islam Negeri Maulana Malik Ibrahim Malang (UIN Malang) yang berada di Kampus 3, Jumat (26/1/2024).
Dalam peresmian yang berlangsung di Desa Tlekung, Kecamatan Junrejo, Kota Batu itu dia ditemani oleh beberapa pejabat Kementerian dan rektor PTKIN dari berbagai daerah.
Advertisement
Dalam laporannya, Rektor UIN Malang, Prof. Dr. H. Zainuddin, MA mengatakan bahwa Kampus-3 ini dibangun dengan desain lafadz basmalah (Bismillahirrahmanirrahim). Tahap pertama yang dibangun sekarang ini adalah lafadz Ar-Rahim, dengan biaya dari Saudi Fund for Development (SFD) senilai USD 54.671.000 dan dana pendamping proyek dari Pemerintah Indonesia sebesar USD 9.320.000.
"Total semua sejumlah 63, 9 juta US Dollar atau Rp. 960 Milya yang dibangun di atas lahan 12 hektar dari total tanah 100 hektar. Tentu harapan kami, nanti pada tahap selanjutnya akan sempurna lafadz basmalah tersebut," ucapnya.
Rektor melanjutkan, saat ini UIN Malang memiliki 7 fakultas dan Program Pascasarjana dengan 52 program studi. Jumlah total mahasiswa sebanyak 19.255 termasuk mahasiswa yang dari luar negeri. Dimana mahasiwa internasionalnya terbanyak di PTKIN pernah mencapai 460 orang dari berbagai manca negara. Sehingga setiap tahun dapat penghargaan dari Menteri Agama.
"Tahun ini kami merencanakan menerima mahasiswa sebanyak 5.500 mahasiswa baru untuk Program S1, sesuai dengan kapasitas ma’had. Karena di kampus ini seluruh mahasiswa baru wajib tinggal di ma’had selama minimal satu tahun untuk pengembangan wawasan keislaman khas pesantren dan penguatan karakter," imbuhnya.
Ke depan setelah selesainya pembangunan gedung Ar-Rahim ini diharapkan dapat menerima mahasiswa baru hingga 7-10 ribu sesuai dengan harapan, yaitu memenuhi Angka Partisipasi Kasar (APK) dalam rangka Perluasan Akses Pendidikan.
Di tempat yang sama Gusmen dalam peresmian tersebut mengucapkan selamat kepada UIN Malang yang telah berhasil melakukan pengembangan fasilitas kampus ini. Disamping itu, dia juga mengingatkan agar UIN Malang juga bisa mengelola fasilitas baru ini dengan baik.
"Saya ingin mengingatkan, setahu saya ini satu-satunya ma'had yang bisa menampung seluruh mahasiswa tahun pertama. Dengan beban yang berat ini, tentu tantanganya juga tidak mudah," kata dia.
Pihaknya pun menyoroti tentang beban pembiayaan yang harus ditanggung oleh setiap mahasiswa baru yang menempati ma'had. Gusmen mengingatkan agar jangan sampai biaya ini bertabrakan dengan Uang Kuliah Tunggal (UKT) yang ada.
Dia juga meminta agar aset ini bisa dimanfaatkan untuk bisa menambah pundi-pundi pemasukan untuk kampus. "Jangan sampai aset perguruan tinggi tidak termanfaatkan dengan baik. Kita punya audit, ada aula, bisa disewakan untuk menambah pendapatan kampus. Karena kalau menggagalkan UKT pasti tidak bisa," tegasnya.
Menag melanjutkan, pembangunan kampus 3 yang megah ini menurutnya bisa saja memicu kecemburuan bagi kampus lain. "Ma'had yang dimiliki oleh PTKIN ini membuat iri perguruan tinggi lain, dimana ketika bangsa ini masih mendapatkan cobaan, klaim kebenaran oleh satu kelompok tertentu atau bahasa kita radikalisasi, UIN sudah memiliki vaksin untuk bisa menangkal itu, salah satu caranya dengan membuat makhad semacam ini," tuturnya.
Terkahir Gusmen meminta agar struktur, yang ada di dalam Ma'had ini diperhatikan betul. Utamanya pada pengurus-pengurus Ma'had yang nanti akan mengurusi ribuan mahasiswa yang tinggal disana. "Setiap problemnya harus kita atasi, sehingga hal ini bisa menjadi sustainable," pungkasnya. (*)
**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.
Editor | : Ferry Agusta Satrio |
Publisher | : Sofyan Saqi Futaki |