Pendidikan

Dinas Pendidikan Kabupaten Malang Dorong Sekolah Tematik Keunggulan Berbagai Bidang

Senin, 13 Mei 2024 - 19:53 | 31.02k
Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Malang, Dr. Suwadji, S.IP, MSi. (Foto: Amin/TIMES Indonesia)
Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Malang, Dr. Suwadji, S.IP, MSi. (Foto: Amin/TIMES Indonesia)
Kecil Besar

TIMESINDONESIA, MALANG – Pemerintah Kabupaten Malang melalui Dinas Pendidikan terus mendorong munculnya sekolah-sekolah dengan keunggulan tematik di berbagai bidang. 

"Kami terus mendorong sekolah-sekolah tematik keunggulan. Sudah ada beberapa sekolah dengan keunggulan tematik masing-masing, baik untuk keunggulan kompetensi guru maupun keterampilan siswanya," terang Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Malang, Dr. Suwadji, S.IP, MSi, Senin (13/5/2024). 

Advertisement

Ia lalu mencontohkan beberapa sekolah yang sudah mampu mengembangkan dengan keunggulan tematik berbagai bidang. Seperti SMPN 4 Kepanjen, dengan keunggulan akademik dan teknologi informasi, juga SMPN 3 Kepanjen, dengan keunggulan bidang keolahragaan. 

Selain itu, lanjut Suwadji, sekolah dengan keunggulan tematik budaya dan keterampilan lainnya, juga sudah ada. Seperti di SMPN 2 Sumberpucung dan SMPN 1 Karangploso Kabupaten Malang. 

Dikatakan Suwadji, terkhusus untuk keunggulan tematik bidang teknologi informasi (TI) misalnya, selama ini sudah ada 10 (sepuluh) SMP yang difasilitasi dan bekerja sama dalam konsep Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Singhasari di Kabupaten Malang. 

Dengan fasilitasi ini, banyak talenta kreatif bidang TI anak-anak terwadahi dan bisa dikembangkan. Bahkan, lanjut Suwadji, beberapa siswa binaan program KEK Singhasari, juga sudah mampu menunjukkan karya inovasi di ajang kontes internasional di Singapura belum lama ini. 

Keunggulan tematik dengan inovasi teknologi ini, menurutnya sangat sesuai dengan era digitalisasi dan harus adaptif dengan kemajuan teknologi informasi. 

Menurut Suwadji, pengembangan bakat dan potensi peserta didik dengan sekolah tematik keunggulan ini mencerminkan semangat 'Merdeka Belajar' dalam Kurikulum Merdeka. Sehingga, dibutuhkan pula inovasi pembelajaran inovatif sesuai kebutuhan dan bakat peserta didik oleh guru. 

"Bukan hal yang mudah dan sederhana untuk mentransformasi sebuah sistem (pembelajaran Merdeka Belajar) yang sangat besar. Namun, guru harus bisa mengubah perspektif proses pembelajaran, lebih menyesuaikan kondisi dan potensi anak," demikian mantan Asisten Pemerintahan Setdakab Malang ini. (*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.



Editor : Faizal R Arief
Publisher : Lucky Setyo Hendrawan

TERBARU

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES