Pendidikan

Lantik Kepala SMP Muhammadiyah, Ini Pesan Penting Wakil Ketua PDM Kabupaten Malang

Selasa, 14 Mei 2024 - 21:00 | 35.74k
Penyampaian sambutan dan amanat pelantikan dari Majelis Dikdasmen dan Wakil Ketua Pimpinan Daerah Muhammadiyah Kabupaten Malang, saat pelantikan Kepala SMP Muhammadiyah 1 Kepanjen, Kabupaten Malang, (14/5/2024). (Foto: Amin/TIMES Indonesia)
Penyampaian sambutan dan amanat pelantikan dari Majelis Dikdasmen dan Wakil Ketua Pimpinan Daerah Muhammadiyah Kabupaten Malang, saat pelantikan Kepala SMP Muhammadiyah 1 Kepanjen, Kabupaten Malang, (14/5/2024). (Foto: Amin/TIMES Indonesia)
Kecil Besar

TIMESINDONESIA, MALANG – Ketua Pimpinan Daerah Muhammadiyah (PDM) Kabupaten Malang, melalui Majelis Pendidikan Dasar dan Menengah (Dikdasmen) resmi melantik Kepala SMP Muhammadiyah 1 Kepanjen, Kabupaten Malang, Selasa (14/5/2024). 

Pelantikan ini dilakukan dengan pembacaan, dilanjutkan penyerahan SK Kepala Sekolah oleh Ketua Majelis Dikdasmen PDM Kabupaten Malang, Dr. Agus Tinus, M.Pd, kepada Kepala SMP Muhammadiyah 1 Kepanjen periode 2024-2028 yang dilantik, Moh. Nur Ali Fathoni, SPd, M.Pd.

Advertisement

Selanjutnya, dilakukan penandatanganan memori serah terima jabatan dari Kepala SMP Muhammadiyah Kepanjen lama, periode 2022-2024.

Dalam sambutan amanat pelantikan, Wakil Ketua PD Muhammadiyah Malang bidang pendidikan, Dr. Mursidi, M.M menegaskan, ada lima prinsip kepemimpinan yang harus dimiliki seorang pemimpin. 

Muhammadiyah-Kabupaten-Malang-2.jpg

Diantaranya, pemimpin harus mampu mempengaruhi orang lain dalam hal-hal baik, mau mengambil risiko, punya etika dan berintegritas, dan tegas dalam mengambil solusi dan membuat keputusan. 

"Mau tidak mau pemimpin atau kepala sekolah itu harus bisa memperngaruhi untuk hal-hal baik dan punya integritas. Jadi memang harus ada pakta integritas," tandas Mursidi, di SMP Muhammadiyah 1 Kepanjen, Selasa (14/5/2024) sore. 

Berintegritas yang dimaksudkannya, dalam artian jujur, selalu bertanggung jawab dan amanah pada tugas dan jabatan yang diemban. Mursidi juga menyampaikan soal tipe kepemimpinan yang bisa diterapkan seorang pemimpin. Yakni, demokratis, otoriter, maupun leisez-faire. 

"Seorang pemimpin atau kepala sekolah harus menerapkan tipe kepemimpinan semua, tidak bisa salah satu. Ada kalanya demokratis, atau menyerahkan dan mendelegasikan kewenangan. Namun, tetap juga tegas (otoriter) memutuskan," pesannya.  

Guru Besar di Universitas Muhammadiyah Malang ini juga berpesan secara khusus, untuk tidak menggunakan jargon lebih baik atau embel-embel unggul atau keunggulan dalam mengembangkan sekolah. (*) 

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.



Editor : Faizal R Arief
Publisher : Lucky Setyo Hendrawan

TERBARU

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES