Pendidikan

Kementan Bangun Generasi Petani Kreatif, Mandiri, dan Berwawasan Global

Kamis, 06 Juni 2024 - 14:56 | 29.85k
Kepala BPPSDMP Kementan, Dedi Nursyamsi saat kuliah umum Aula Sasana Giri Sabha Kampus I Polbangtan Malang (6/6/2024). (FOTO: Polbangtan Malang for TIMES Indonesia)
Kepala BPPSDMP Kementan, Dedi Nursyamsi saat kuliah umum Aula Sasana Giri Sabha Kampus I Polbangtan Malang (6/6/2024). (FOTO: Polbangtan Malang for TIMES Indonesia)
Kecil Besar

TIMESINDONESIA, MALANG – Sebagai upaya regenerasi petani yang kreatif, inovatif dan berwawasan global, Kementerian Pertanian (Kementan) fokus pada visi pengembangan Sumber Daya Manusia (SDM) dan kelembagaan petani melalui Badan Penyuluhan dan Pengembangan Sumber Daya Manusia Pertanian (BPPSDMP).

Politeknik Pembangunan Pertanian Malang (Polbangtan Malang) sebagai salah satu lembaga pendidikan vokasi BPPSDMP Kementan, menjabarkan visi tersebut dengan berupaya mencetak sarjana petani muda yang profesional, mandiri, dan berdaya saing.

Advertisement

Kampus-I-Polbangtan-Malang-2.jpg

Dalam setiap kesempatan, Menteri Pertanian (Mentan) Andi Amran Sulaiman, selalu menegaskan pentingnya kualitas SDM Pertanian sebagai salah satu faktor kemajuan pertanian di Indonesia. 

“Di dalam sektor pertanian perlu diisi oleh SDM yang berkualitas. SDM inilah yang dididik untuk menjadi petani milenial melalui pendidikan vokasi,” ujar Amran.

Hal senada juga diungkapkan oleh Kepala BPPSDMP Kementan, Dedi Nursyamsi, bahwa faktor penggerak pertanian adalah SDM untuk itu diperlukan pengembangan SDM Pertanian

“Melalui pendidikan vokasi ini, bidang pertanian akan terus ditingkatkan kualitas dan kapasitas sumber daya manusianya guna mendukung pertanian yang maju, mandiri, dan modern,” ungkapnya.

Kampus-I-Polbangtan-Malang-3.jpg

Dengan tema “Menjadi Petani Terbaik” kuliah umum diselenggarakan secara hybrid di Aula Sasana Giri Sabha Kampus I Polbangtan Malang (6/6/2024). Di awal arahan, Dedi Nursyamsi mengutip sabda Nabi Muhammad SAW yang mengatakan bahwa “Sebaik-baik manusia adalah yang paling bermanfaat bagi manusia”.

“Apakah kalian mau menjadi orang yang bermanfaat bagi orang ?”tanya Prof. Dedi yang disambut dengan jawaban “mau” dari ratusan mahasiswa peserta kuliah umum.

Polbangtan Malang adalah perguruan tinggi vokasi di bawah naungan BPPSDMP Kementan yang disiapkan untuk mendukung dan memajukan SDM Pertanian di Indonesia. Menurut Dedi, lulusan Polbangtan diharapkan menjadi SDM handal yang dapat mengisi semua sektor penggerak pertanian, baik itu sebagai penyuluh pertanian, petani, maupun pengusaha di bidang pertanian.

Dedi menekankan bahwa menjadi petani adalah pilihan yang tepat karena akan menjadi manusia yang paling bermanfaat di dunia.

“Petani adalah manusia yang paling bermanfaat” tegasnya.

Sebab hanya petanilah yang dapat menyiapkan makanan bagi manusia bahkan makhluk hidup lainnya di muka bumi.

Di hadapan ratusan mahasiswa Polbangtan Malang, Dedi meminta untuk tidak ragu menjadi seorang petani yang bermanfaat untuk keberlanjutan kehidupan makhluk di dunia. 

“Apakah kalian siap menjadi petani?” tanya Prof. Dedi yang disambut dengan jawaban “siap” dari mahasiswa peserta kuliah umum.

Dedi membeberkan kunci sukses menjadi petani adalah dengan agribisnis. “Kuncinya adalah agribisnis yakni bertani dan berbisnis pertanian. Kita harus beragribisnis, pertanian itu bukan hanya sekedar hobi. Agar penghasilannya bisa maksimal, agar duitnya maksimal, agar petani full senyum.” jelas Prof. Dedi. 

Dedi menggarisbawahi pentingnya produk biosience, mekanisasi pertanian, dan pemanfaatan Information Communication Technology (ICT), termasuk Internet of Things (IoT), sebagai kunci sukses dalam meningkatkan produktivitas dan produksi dalam bisnis pertanian.

Di hadapan ratusan mahasiswa Polbangtan Malang, Dedi meminta untuk tidak ragu menjadi seorang petani yang bermanfaat untuk keberlanjutan kehidupan makhluk di dunia. 

“Apakah kalian siap menjadi petani yang bermanfaat dan kaya?” tanya Prof. Dedi yang disambut dengan jawaban “siap” dari mahasiswa peserta kuliah umum.

Pada sesi diskusi, salah satu mahasiswa mengajukan pertanyaan tentang langkah-langkah yang dapat diambil untuk meningkatkan kualitas SDM dalam sektor pertanian, guna mendukung pembangunan pertanian yang berkelanjutan dan ketahanan pangan. Dedi pun menanggapi bahwa poin utama adalah pentingnya komitmen untuk terus belajar dan mengembangkan keterampilan, bahkan setelah lulus dari pendidikan formal. (*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.



Editor : Ferry Agusta Satrio
Publisher : Sofyan Saqi Futaki

TERBARU

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES