Pendidikan Universitas Islam Malang

Mahasiswa PPG Prajabatan Unisma Gelar Workshop P5 dan Keefektifan Asesmen dalam Kurikulum Merdeka

Rabu, 12 Juni 2024 - 22:04 | 61.00k
Mahasiswa PPG Prajabatan Gelombang 2 Unisma 2023 Bahasa Indonesia
Mahasiswa PPG Prajabatan Gelombang 2 Unisma 2023 Bahasa Indonesia
FOKUS

Universitas Islam Malang

Kecil Besar

TIMESINDONESIA, MALANG – Mahasiswa Program Pendidikan Profesi Guru (PPG) Prajabatan Gelombang 2 Universitas Islam Malang (Unisma) 2023 bidang studi Bahasa Indonesia mengadakan Workshop Nasional Microlearning bertajuk "Rancang Bangun Desain P5 sebagai Program Unggul dan Keefektifan Asesmen".

Workshop ini akan diselenggarakan pada tanggal 14 dan 21 Juni 2024 dilakukan secara daring.

Advertisement

Kegiatan ini dihadiri oleh Dekan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP) Dr, Hasan Busri, M.Pd, Ketua PPG FKIP Drs. Zainal Abidin M.Pd, dan pengampu mata kuliah Proyek Kepemimpinan Dr. Ahmad Tabrani, M.Pd.

Hadir sebagai pemateri Fasilitator Guru Penggerak Wahyu Setya Wenangsari, M.Pd dan praktisi Guru Penggerak Yusuf Octaviano Frandianzah M., S.Pd,.

Sebagai informasi, Kurikulum Merdeka memberikan otonomi yang lebih besar bagi sekolah dalam merancang pembelajaran yang sesuai dengan kebutuhan dan konteks peserta didik.

Salah satu program unggulan Kurikulum Merdeka yaitu program P5 (Proyek Penguatan Profil Pelajar Pancasila). P5 merupakan program pembelajaran yang berfokus pada pengembangan karakter dan profil pelajar Pancasila. Program ini dirancang untuk memberikan pengalaman belajar yang autentik dan bermakna bagi peserta didik, sehingga mereka dapat mengembangkan kompetensi dan karakter yang dibutuhkan di abad 21.

Namun fakta di lapangan implementasi P5 masih menjadi tantangan bagi para tenaga pendidikan di seluruh Indonesia. Workshop ini bertujuan untuk menjawab permasalahan yang dialami para pendidik dan pemangku kepentingan pendidikan dalam merancang, membangun, dan melaksanakan program P5 yang unggul dan efektif.

Namun fakta di lapangan implementasi P5 masih menjadi tantangan bagi para tenaga pendidikan di seluruh Indonesia. Workshop ini bertujuan untuk menjawab permasalahan yang dialami para pendidik dan pemangku kepentingan pendidikan dalam merancang, membangun, dan melaksanakan program P5 yang unggul dan efektif.

“Sekarang kita fokus bagaimana mengeksplor kemampuan siswa dalam hal bakat, minat, kompetensi pengetahuan. Jadi anak-anak menjadi senang. Guru tidak harus lagi mendoktrin siswa menjadi saintis,” ujar Wahyu Setya Wenangsari, M.Pd.

Kurikulum Merdeka telah melalui proses yang panjang. Penyusunan, penerapan, dan kajian evaluasi kurikulum telah dilakukan bertahap sejak 2020 dan saat ini telah diimplementasikan hampir semua satuan pendidikan di Indonesia.

Meski demikian, P5 bagian penguatan soft skill bagian Kurikulum Merdeka masih memiliki tantangan. Ini terkait dengan teknis rancang desain P5, mulai dari modul, tujuan proyek hingga asesmen yang perlu disosialisasikan dan dikuatkan pada tenaga kependidikan.

“Masih banyak tenaga kependidikan yang tertatih-tatih beradaptasi dengan program dalam Kurikulum Merdeka tersebut. Terlebih jika guru telah memiliki mindset sudah tidak ingin lagi belajar,” kata dia.

Guru yang mengajar di SMAN 1 Lawang ini menambahkan, P5 terlihat sama dengan proyek-proyek karya biasa. Namun lebih dari itu proyek P5 lebih terstruktur dengan tema-tema dari Kemendikbud dan memuat nilai-nilai Pancasila. Adapun tematemanya yaitu Gaya Hidup Berkelanjutan, Kearifan Lokal, Bhinneka Tunggal Ika, Suara Demokrasi, dan Berekayasa Berteknologi untuk Membangun NKRI, Bangunlah Jiwa dan Raganya serta Kewirausahaan.

Praktisi Guru Penggerak Yusuf Octaviano Frandianzah M., S.Pd menambahkan selama ini banyak orang beranggapan bahwa nilai karakter dihapuskan dalam Kurikulum Merdeka. Kegiatan P5 berusaha menjawab hal tersebut melalui enam dimensinya.

“Ruh P5 sebenarnya penamaan karakter sesuai dengan enam dimensi Profil Pelajar Pancasila di mana saat ini banyak beranggapan bahwa nilai karakter dihapuskan dari Kurikulum Merdeka,” ujarnya.

Ia menambahkan efektivitas asesmen kegiatan P5 bersifat fleksibel. Artinya efektivitas asesmen bergantung pada tujuan dan karakteristik sekolah masingmasing. “Jadi tidak bisa disamaratakan asesmen yang berhasil di sekolah A akan berhasil di sekolah B,” imbuhnya.

Ketua pelaksana Bagus Pratomo menyatakan bahwa kegiatan ini sebagai bagian dari upaya kontribusi mahasiswa PPG Prajabatan Gelombang 2 Unisma Bahasa Indonesia dalam dunia modern, khususnya dalam Kurikulum Merdeka.

“Kurikulum Merdeka memberikan kebebasan bagi semua elemen penggerak pendidikan untuk memajukan kualitas pendidikan Indonesia. P5 sebagai program unggul yang menjadi bagian dari pengembangan karakter dan melatih kepekaan dengan sesame dan lingkungan,” katanya.

Bagus berharap kegiatan ini dapat memfasilitasi tenaga kependidikan untuk saling belajar dan menguatkan kompetensi sekaligus berbagi praktik baik dalam mengimplementasikan rancang desain P5 di sekolah.

Kegiatan Workshop Nasional Microlearning bertajuk "Rancang Bangun Desain P5 sebagai Program Unggul dan Keefektifan Asesmen" ini berlangsung dua hari, yaitu 14 dan 21 Juni 2024. Output dari kegiatan ini akan digelar dalam pamer karya di Universitas Islam Malang.

Adapun beberapa pihak pendukung acara ini yaitu English Hut, Angkringan Bahagia, Sinar Mulia Digital Printing, Azmi Product, Kampung Gerabah, dan Boci Metal. Sedangkan media partner pendukung yaitu Event Campus, Event Malang, MHS Unisma, Guru Indonesia dan Times Indonesia.

Pendaftaran workshop ini masih dibuka hingga 13 Juni. Jika ingin daftar, silakan kunjungi Instagram @p5_microlearning atau klik https://forms.gle/b3nTUBWmpA5aBKTD9.

Tentang Mahasiswa PPG Prajabatan Unisma Bahasa Indonesia 2023 Gelombang 2

Kegiatan Workshop Nasional Microlearning bertajuk "Rancang Bangun Desain P5 sebagai Program Unggul dan Keefektifan Asesmen" tak sekadar merupakan bagian untuk memenuhi tugas mata kuliah Proyek Kepemimpinan.

Lebih dari itu, kegiatan ini merupakan komitmen mahasiswa PPG Prajabatan Unisma Bahasa Indonesia 2023 Gelombang 2 untuk mendukung program P5 dalam Kurikulum Merdeka sekaligus memfasilitasi untuk belajar merancang desain P5 di sekolah. (*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.



Editor : Wahyu Nurdiyanto
Publisher : Sholihin Nur

TERBARU

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES