Pendidikan

Kejayaan Unisma di Bawah Kepemimpinan Prof Maskuri

Kamis, 27 Juni 2024 - 10:11 | 66.03k
Rektor Universitas Islam Malang periode 2014 – 2018 dan 2018 – 2024, Prof. Dr. Drs. H. Maskuri, M.Si. (Foto: Achmad Fikyansyah/TIMES Indonesia)
Rektor Universitas Islam Malang periode 2014 – 2018 dan 2018 – 2024, Prof. Dr. Drs. H. Maskuri, M.Si. (Foto: Achmad Fikyansyah/TIMES Indonesia)
Kecil Besar

TIMESINDONESIA, MALANG – Tegas dan berani. Seperti itulah gaya kepemimpinan Prof. Dr. Drs. H. Maskuri, M.Si selama menjabat Rektor Universitas Islam Malang (Unisma) sejak 2014 hingga 2024. Tegas dalam menyikapi setiap permasalahan yang ada, berani melakukan lompatan dan gebrakan untuk menjadikan Unisma sebagai kampus yang unggul.

Pria kelahiran Tuban, 10 September 1967 itu terhitung telah menjabat sebagai Rektor Unisma selama 9 tahun 6 bulan. Selama itu pula, Unisma terus mengalami kemajuan di seluruh bidang. Mulai dari akademik, sarana prasarana, dan lainya, hingga kini Kampus NU itu diperhitungkan keberadaannya baik di tingkat nasional maupun internasional.

Advertisement

Mari kita bedah satu-persatu capaian alumni Pesantren Seblak dan Tebuireng ini selama menjabat sebagai Rektor Unisma;

Pengembangan Kurikulum dan Internasionalisasi Program

Ada banyak hal yang telah dilakukan oleh pria yang juga sebagai Pengurus Komisi Pengawasan Ketenagakerjaan di Menakertrans RI itu dalam pengembangan kurikulum dan internasionalisasi program.  Beberapa yang paling prestigious saja Seperti; merombak kurikulum dan memunculkan distingsi setiap prodi, penyediaan Learning Management System (LMS) dengan 820 Mata Kuliah, hingga  pembelajaran berbasis R&D.

Prof Maskuri juga konsen untuk meningkatkan daya saing mahasiswanya di tingkat internasional.  Hal itu diwujudkan dengan penerapan sistem pembelajaran kelas internasional, pertukaran mahasiswa asing, PPL dan KSM di luar negeri, Kegiatan Adjunct Professor dan  mengirim da’i ke luar negeri dan masih banyak lainya.

Support Pengembangan Mutu, Kesejarahan dan Peningkatan Kesejahteraan

Dalam hal ini, juga sangat banyak yang telah berhasil dia lakukan. Beberapa yang bisa dirasakan langsung seperti support pendanaan sebesar Rp. 100 juta per-program studi, untuk mewujudkan Indikator Kinerja Utama (IKU), World University Ranking (WUR) dan World Class University (WCU).

Selain itu, juga telah banyak fasilitas pengembangan mutu yang lahir di era kepemimpinan pria yang juga sebagai Ketua Umum Forum Rektor Perguruan Tinggi Nahdlatul Ulama Tingkat Nasional (2019-2024) itu. Seperti studio artificial intelligence, start-up education center, creativity and innovation centre, Program Master Maba, dan lainnya.

Kesejahteraan dosen-karyawan

Pelaksanaan sistem pendidikan tidak akan  berjalan optimal jika jika kesejahteraan dosen dan karyawan tidak terpenuhi. Kira-kira itulah landasan Prof Maskuri yang terus berusaha menaikkan gaji dosen dan karyawan. Tercatat, selama 9 tahun dia menjabat, telah terjadi kenaikan gaji dosen  dan karyawan sebanyak 162,5 persen. Tak hanya itu, dia juga merealisasikan progtam pemberian Natura Rp.200 ribu,-/bulan dalam bentuk sembako.

Selain untuk karyawan, Guru Besar bidang Pendidikan Agama Islam itu juga memberikan kenaikan pembiayaan untuk Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM), dari yang semula Rp. 3 juta/UKM pertahun menjadi Rp. 25 juta/UKM pertahun.BEM-U dan DPM-U dari Rp. 3 juta-/tahun menjadi Rp. 35 juta/tahun. Biaya penelitian dan pengabdian pada masyarakat, serta penulisan karya ilmiah yang sebelumnya total anggaran mencapai Rp. 500 juta,-/tahun menjadi Rp. 5 miliar,-/pertahun termasuk pemberian reward kepada para dosen yang meraih prestasi.

Laboratorium dan Perpustakaan

Ada banyak perangkat penunjang pelaksanaan pendidikan yang lahir di era Prof Maskuri.  Seperti Laboratorium dasar terpadu pusat, prodi, dan lapang di Jeglong, Kebonagung dan Karangploso. Yang punya fasilitas sangat lengkap dengan alat-alat dan mesin modern. Prof Maskuri juga berhasil menaikkan derajat Perpustakaan Unisma menjadi terakreditasi A. Fasilitas itu kini dilengkapi dengan fasilitas yang lengkap, suasana menarik dan menyenangkan; terkoneksi dengan perpustakaan mitra dan Perpustakaan Nasional, memiliki repository dan digitalisasi perpustakaan 

Bidang Keagamaan

Meski berjuang keras dalam meningkatkan mutu akademik, Prof Maskuri tentu tak pernah lupa bahwa Unisma lahir dari para ulama dan cendekiawan muslim. Untuk itu bidang keagamaan juga menjadi salah satu fokusnya. Ada banyak hal yang telah dia lakukan dalam bidang ini. Seperti dengan mewajibkan dosen dan karyawan  membaca al Qur’an minimal 1 Maqro’ saat hadir di kantor, murottal al Qur’an setiap hari di kantor-kantor di lingkungan Unisma, hingga membaca Shalawat Nuril Anwar dan doa setiap awal kuliah – mengakhiri kuliah dengan do’a dan sholat dhuhur berjamaah.

Tak hanya itu, program yang dia miliki dalam bidang ini juga banyak berdampak langsung pada masyarakat umum. Seperti pelaksanaan Unisma bersholawat 1 bulan sekali dengan melibatkan majlis dzikir/maulid/taklim, kelompok Shalawat Nariyah, baik yang ada di Malang maupun luar Malang. Setiap bulan ribuan orang hadir ke Unisma, dan ada puluhan UMKM yang menjajakan dagangannya. Unisma era Prof Maskuri juga tiap tahun meng-umrohkan dosen-karyawan 10 orang, bahkan juga telah meng-umrohkan seluruh mantan rektor Unisma beserta istrinya.

Mahasiswa dan Kerjasama

Unisma sebelum dipimpin Prof Maskuri dan sesudah memang sangat berbeda. Dari data yang dihimpun, sebelum pria lulusan Fakultas Tarbiyah Unisma pada tahun 1992 itu menjabat Rektor (2014) jumlah mahasiswa Unisma kurang dari 6 ribu orang. Hampir 10 tahun kepemimpinannya, jumlah mahasiswa kampus dengan jargon 'Dari NU untuk Indonesia dan Peradaban Dunia' itu telah naik hampir 2 kali lipat, atau mendekati 17 ribu mahasiswa (2024), baik dari dalam maupun luar negeri.

Dalam catatan Unisma, setidaknya saat ini mahasiswa mereka berasal dari 37 provinsi yang ada di Indonesia, serta mahasiswa asing dari 45 negara di dunianya, yang jumlahnya hampir 500 orang. Unisma juga telah menjalin kerjasama dengan 197 Perguruan Tinggi luar negeri. Selain itu saat ini Unisma bermitra dengan berbagai sektor DUDI, Kementerian, Ormas BUMN-BUMS dan Pemerintah yang jumlahnya mencapai hampir 645 mitra.

Pengembangan Kelembagaan dan Program Studi Baru

Agar bisa bersaing dengan kampus lain, serta adaptasi dengan perkembangan zaman, ada banyak lembaga dan program studi baru yang didirikan pada saat Unisma dinahkodai Prof Maskuri. Beberapa diantara seperti pembukaan Pusat Pengembangan Desain, penambahan program studi S-1 Perbankan Syariah, S1 Farmasi, S1 Administrasi Rumah Sakit,  S-2 Kenotariatan, dan masih banyak lagi.

Diketahui, pada 2014 silam, akreditasi Unisma berstatus C. Dimana 60 persen program studi terakreditasi B, sisanya terakreditasi C. Hingga akhirnya, atas dukungan semua pihak, pada 2018 akreditasi Institusi Unisma naik ke peringkat B. Tak puas di situ saja, pada 2022 akhirnya Prof Maskuri berhasil menghantarkan Unisma mencapai peringkat “Unggul”.

Kini, ada 13 program studi meraih peringkat akreditasi Unggul dan A, 7 program studi terakreditasi internasional ASIIN dan FIBAA Jerman, selebihnya baik sekali.  "Sisi lain, kami juga telah mengantarkan Unisma ranking  42 PTN-PTS se Indonesia dari 4.593 PTN-PTS, untuk PTS Unisma masuk 15 besar Tingkat Nasional dari kurang lebih 4.033 PTS di Indonesia," terang Rektor.

Tak hanya itu, di Top Islamic University in the World, Unisma urutan 30 Dunia, dan ranking 3 besar se-LLDIKTI wilayah VII dari 328 Perguruan Tinggi di 3 tahun terakhir. Berbagai prestasi juga berhasil disabet Universitas yang kampus utamanya ada di Kecamatan Dinoyo Kota Malang itu. Seperti  penghargaan dari Menteri Agama RI sebagai kampus unggul dibidang Manajemen Berbasis Pesantren, The Best Performing University of the Year  2017, serta memperoleh 11 penghargaan MURI dan masih banyak lagi.

Sarana dan prasarana

Prof Maskuri banyak meninggalkan warisan sarana dan prasarana representatif di Unisma. Selama menjabat, ada banyak bangunan baru yang berhasil dia dirikan. Beberapa yang paling menonjol seperti Gedung Pascasarjana 7 lantai, pembangunan gedung Usman Bin Affan dari 2 lantai menjadi 7 lantai, pembangunan Gedung bundar al-Asy’ari berkapasitas 7.000 orang dan sampingnya 3 lantai, merenovasi kantor pusat dari 4 lantai menjadi 6 lantai, dan membangun gedung laboratorium dasar terpadu 5 lantai.

Tak hanya itu, dia juga berhasil melengkapi seluruh ruang kuliah dan perkantoran ber-AC, dilengkapi dengan LCD dan sebagian LED. Terutama perkantoran di lengkapi dengan sound system untuk memperdengarkan murottal Al-qur’an mulai jam 7.30 hingga jam 16.30 Wib.

Pembelian tanah, rumah, relokasi bangunan dan hibah lahan

Selain menjadi kampus NU terbaik di Indonesia, mungkin bisa juga dibilang bahwa Unisma saat ini menjadi kampus NU terkaya. Hal itu dibuktikan dengan banyaknya aset yang kini mereka miliki. Selama kepemimpinan Prof Maskuri, ada banyak tanah, rumah, dan lahan yang telah dibeli. Beberapa yang paling besar seperti membeli lahan di Kebonagung kurang lebih 8.000 m2 (2015) dan sekaligus membangun ruang kuliah, green house dan gedung industri air mineral dan minuman berasa.

Pada 2017 Unisma berhasil membebaskan lahan untuk kampus II Unisma seluas kurang lebih 75 hektar di Karangploso dan Singosari Kabupaten Malang. Membeli lahan di New City seluas 6,2 ha (Wilayah Ki Ageng Gribik),  5.000 m2 diperuntukkan pembangunan gedung POLISMA di New City Kota Malang (2020) dan juga membangunkan gedungnya.

Mendapatkan hibah lahan di Bulungan Kalimantan Utara dari Datuk Buyung Perkasa dan keluarganya seluas 100 ha (dalam proses urus surat menyuratnya). Termasuk tawaran hibah lahan di Kolaka Timur dari Raja lahan seluas 12,5 hektar, yang segera ditindaklanjuti.  Saat ini juga telah siap dana Rp. 50 milyar untuk pembangunan gedung 9 lantai Unisma dan tinggal menunggu ekskusi pelaksanaan pembangunan oleh yayasan.

Jumlah dosen

Jumlah dosen dalam 1 dekade terakhir mengalami peningkatan yang sangat signifikan. Pada tahun 2014, diketahui Unisma hanya memiliki 145 dosen dan 106 karyawan, kini pada tahun 2024, tercatat ada sebanyak 445 dosen dan 305 orang. Dalam pengembangan kualitas dosen, semua dosen diberi kesempatan melanjutkan studi S3 walaupun masih nol tahun masuk.

Dalam bidang tata kelola administrasi dan keuangan, dia juga telah meletakkan prinsip-prinsip transparansi, akuntable, dan menunjukkan sebagai lembaga yang kuat dengan tata kelola dan stabilitas kampus yang sangat sehat, karena memperoleh predikat “Wajar Tanpa Pengecualian (WTP)” setiap tahun oleh akuntan public independent.

"Bahkan di 2019 telah memperoleh sertifikat ISO 9001 : 2015. Dalam surat menyurat menggunakan digital “Simpera”, terkait pengarsipan dan administrasi terintegrasi telah menggunakan “Menara Unisma," kata dia.

Sejak awal menjabat, atau pada Desember 2014, alumni Pesantren Seblak dan Tebuireng itu langsung merumuskan milestone pengembangan Unisma. Mulai dari periode Good University Governance (2011–2014),  Learning University (2015–2018), Research University (2019-2023), Entrepreneurial University (2024-2027) dan World Class University (2027-2032).

Meski jalan tak selalu mulus, tetapi Unisma berhasil melalui tiap milestone seusai rencana. Kini, Unisma dalam proses mewujudkan diri sebagai Entrepreneurial University. Telah banyak hal yang dilakukan oleh Prof Maskuri untuk hal ini, mulai dari menyiapkan kurikulum yang relevan hingga menambah fasilitas untuk mendukung hal tersebut.

Terbaru, pada 26 Juni 2024, Prof Maskuri meresmikan perusahaan air minum kemasan milik Unisma yang ada di Kecamatan Pakisaji Kabupaten Malang. Perusahaan itu dibangun dengan dana mencapai sekitar Rp 10 miliar. Sebuah legacy strategis dari Prof Maskuri untuk Unisma. Meski memerlukan tak sedikit biaya, Prof Maskuri menegaskan, bahwa dia tidak akan meninggalkan tanggungan hutang ketika jabatannya selesai.

"Saya pastikan bahwa Unisma tidak akan punya hutang 1 rupiah pun. Sehingga pemimpin yang akan datang bisa lebih leluasa dalam mengembangkan kampus Unisma," ucapnya.

Dia mengaku, ingin mengakhiri masa jabatannya dengan "khusnul khotimah" dan tidak meninggalkan beban apapun kepada pemimpin selanjutnya.

"Jangan sampai kita hadir tapi justru menciptakan masalah. Tetapi hadir untuk menyelesaikan masalah sekaligus memberikan sesuatu yang membanggakan bagi yang berikutnya," pungkas Prof Maskuri. (*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.



Editor : Ferry Agusta Satrio
Publisher : Ahmad Rizki Mubarok

TERBARU

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES