FKH Universitas Airlangga Beri Pelatihan Budidaya Ternak Kambing PE Warga Gresik

TIMESINDONESIA, SURABAYA – Pengabdian masyarakat merupakan salah satu pilar Tri Dharma Perguruan Tinggi untuk meningkatkan kualitas hidup masyarakat. Dalam rangka melaksanakan pengabdian masyarakat ini, Fakultas Kedokteran Hewan (FKH) Universitas Airlangga, mengadakan sosialisasi dan pelatihan mengenai budidaya ternak kambing Peranakan Etawa (PE) di Desa Bulurejo, Kecamatan Benjeng, Kabupaten Gresik, Jatim, pada Sabtu (8/06/2024) dan Minggu (9/06/2024).
Prof. Dr. Budi Utomo, drh., M.Si., dosen Ilmu kemajiran dari Divisi Reproduksi Veteriner FKH Unair, menginisiasi kegiatan ini untuk memberikan sosialisasi dan pelatihan. Acara yang dihadiri oleh 30 peserta ini juga dihadiri oleh Kades Bulurejo, tokoh masyarakat, serta peternak kambing.
Advertisement
Program pertama orientasi desa yaitu untuk menentukan desa yang akan dipakai untuk budidaya ternak kambing peranakan etawa (PE) di desa Bulurejo kecamatan Benjeng kab. Gresik dengan melibatkan beberapa narasumber seperti Kepala Desa, Pemuka masyarakat, serta Peternak kambing.
Program kedua terkait pengurusan perijinan. Pengurusan perijinan dilakukan sebelum pelatihan maupun pelaksanaan di lapangan. Sehingga memudahkan koordinasi antara aparat terkait dengan tim pelaksana Pengmas untuk pelatihan budidaya ternak kambing PE dilaksanakan pada Sabtu dan Minggu, (8 -9 Juni 2024) di Desa Bulurejo Gresik.
Ketiga, pelatihan budidaya ternak kambing PE. Materi yang diberikan meliputi jenis kambing yang ada di Indonesia. Pemilihan indukan kambing yang baik, pemberian pakan kambing, mengenal berbagai penyakit pada kambing, dan cara perkembangbiakan kambing yang benar.
Keempat, pembuatan pakan kambing dapat dibuat sendiri dengan formulasi untuk pakan 100 kg. Bisa menggunakan bahan seperti dedak, bungkil kelapa, tepung jagung, bungkil kacang tanah, garam dapur, tepung tulang, dan kapur.
“Sedangkan, perbandingan pembuatan pakan dengan campuran konsentrat dan dedak dengan perbandingan 1:3,” jelas Prof. Budi Utomo.
Kelima, perkembangbiakan kambing dan solusinya. Tanda-tanda birahi pada kambing seperti alat kelamin kambing menunjukkan gejala bengkak, kemerahan, hangat dan basah dan kambing sering gelisah hingga ribut. Tanda kebuntingan pada kambing menunjukkan tanda yaitu perut kanan membesar, sering menggesekkan badan ke dinding kandang, dan kambing terlihat tenang setelah dilakukan kawin alam maupun inseminasi buatan (IB).
“Untuk menjaga kesehatan induk kambing yang bunting, maka perlu menjaga kebersihan kandang, lantai kandang dibuat sedemikian rupa agar induk tidak terperosok, dan pada bunting muda bulu harus dicukur,” jelas Prof. Budi Utomo.
Keenam, pemeriksaan dan pengobatan kambing. Pemeriksaan kesehatan serta pengobatan ini dilakukan pada kambing yang kurus serta kurang sehat,pemberian obat cacing, vitamin B komplek, serta hormonal dan juga vaksinasi. (*)
**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.
Editor | : Deasy Mayasari |
Publisher | : Rochmat Shobirin |