Surat Permohonan Maaf Prof BUS Jadi Bahan Pertimbangan Pengembalian Jabatan

TIMESINDONESIA, SURABAYA – Surat permohonan maaf Prof Bus menjadi pertimbangan mengembalikan jabatan dekan FK Unair yang dilakukan Selasa pagi (9/7). Surat inilah yang menjadi dasar Rektor Unair mengangkat kembali sebagai dekan.
Surat tersebut diterima dengan baik oleh Rektor Universitas Airlangga (UNAIR) Prof Dr M Nasih SE MT Ak. Permohonan maaf ini ditegaskan lagi oleh Prof BUS saat konferensi pers di teras Masjid Ulul Azmi, Kampus MERR-C UNAIR selepas salat asar berjamaah.
Advertisement
“Alhamdulillah semua sudah berakhir. Saya pribadi menyampaikan permohonan maaf. Saat itu, saya bermaksud mewakili diri pribadi, namun ternyata ada kelalaian saya sehingga menggunakan nama institusi. Alhamdulillah semua sudah selesai dan saya serahkan kembali semuanya pada Pak Rektor,” katanya.
Di kesempatan yang sama Prof Nasih mengatakan ada titik temu dari masalah pemecatan Dekan FK Unair. “Kemajuan serta capaian UNAIR kedepannya menjadi fokus kami,” ujar Prof Dr M Nasih SE saat jumpa pers selasa (9/7) di Masjid Ulul Azmi kampus C Unair.
Tidak menunggu lama, Prof BUS secara resmi menjabat dekan kembali besok (10/7). “Mulai besok, Prof BUS bisa ngantor kembali,” tuturnya.
Mengenai kritik yang disampaikan, Prof Nasih juga menekankan bahwa UNAIR tetap menjunjung tinggi kebebasan berpendapat di lingkungan akademik. UNAIR memiliki mimbar akademik yang bisa menjadi sarana para civitas akademika.
“Ada namanya mimbar akademik. Kita harus tahu posisinya sebagai apa kita. Sebagai PNS? Pejabat PTN? Dekan PTN? atau akademisi. Jangan lupa UNAIR setahun punya 3.500 publikasi yang itu adalah kebebasan dari akademisi kami. Mengkritisi Pemerintah boleh silakan, asal pada tempatnya,” ujarnya.
Mimbar akademika ini untuk menelurkan gagasan dan pendapatnya sesuai kepakaran dan pada tempat yang semestinya.(*)
**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.
Editor | : Irfan Anshori |
Publisher | : Ahmad Rizki Mubarok |