Tim PKM-RSH Unisla Kaji Pengembangan Desa Wisata di Gondanglor-Sugio Lamongan

TIMESINDONESIA, LAMONGAN – Tim Program Kreativitas Mahasiswa bidang Riset Sosial Humaniora (PKM-RSH) Universitas Islam Lamongan (Unisla) tahun 2024, mengadakan penelitian bertema “Mendobrak Ekonomi Lemah Desa Gondanglor-Sugio melalui Pengoptimalisasian dan Pengembangan Desa Wisata Berbasis Kearifan Lokal.”
Para peneliti yang terdiri dari Ulifatur Rochmatin, Dian Novi Ambarwati, dan Luluk Muflikhah, dengan bimbingan Nur Ilmayasinta, mendasarkan penelitian ini pada potensi wisata kearifan lokal yang belum dikelola secara maksimal di Desa Gondanglor, seperti Waduk Gondang, Gpark, dan Pesarean Nyai Dewi Sekardadu mengalami penurunan jumlah pengunjung sejak masa Covid-19 hingga kini, yang berdampak pada ekonomi desa.
Advertisement
Penelitian ini dilakukan di Desa Gondanglor, Kecamatan Sugio, Kabupaten Lamongan, sejak 14 April 2024, dengan melibatkan berbagai narasumber mulai dari masyarakat setempat, pengelola wisata, perangkat desa, pengunjung, pelaku UMKM, hingga dinas terkait.
“Urgensi dari riset ini adalah pentingnya pengembangan dan inovasi lebih lanjut mengenai pengelolaan potensi wisata berbasis kearifan lokal, baik yang telah ada maupun yang masih perlu dikembangkan untuk dapat meningkatkan perekonomian desa,” ujar Ulifatur Rochmatin.
Sementara dari segi wisata religi, pesarean Nyai Dewi Sekardadu ini memiliki banyak nilai sejarah yang terintegrasi dengan kearifan lokal. Namun, hingga sekarang keberadaan pesarean ini belum dikenal luas.
Penelitian ini menghasilkan luaran berupa artikel dan policy brief yang ditujukan kepada para stakeholder sebagai referensi dan saran untuk pengembangan pengelolaan potensi wisata di Desa Gondanglor menjadi desa wisata berbasis kearifan lokal.
Kepala Desa Gondanglor Hardyan Permana berharap dengan penelitian wisata berbasis kearifan lokal ini dapat menjadi solusi dalam mendongkrak ekonomi Desa Gondanglor dan memberikan manfaat yang signifikan bagi masyarakat.
“Upaya pengenalan wisata religi ini baru dimulai oleh pihak pengelola kepada masyarakat lokal Desa Gondanglor. Sehingga dampak wisata terhadap ekonomi desa dan UMKM setempat kurang optimal,” ujar Hardyan. (*)
**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.
Editor | : Hendarmono Al Sidarto |
Publisher | : Sofyan Saqi Futaki |