TIMESINDONESIA, BANYUWANGI – Program beasiswa "Banyuwangi Cerdas" terus dialokasikan Pemeritah Kabupaten Banyuwangi untuk memajukan pendidikan dengan menyediakan dukungan finansial bagi mahasiswa berprestasi. Sejak diluncurkan pada tahun 2011, program ini telah membantu 3.647 mahasiswa.
Tahun ini, 269 mahasiswa baru akan menerima beasiswa ini, memberikan mereka kesempatan untuk mengejar cita-cita akademis tanpa terbebani masalah biaya.
Advertisement
Bupati Banyuwangi Ipuk Fiestiandani Azwar Anas menjelaskan, bahwa Banyuwangi Cerdas ditujukan untuk anak-anak muda berprestasi dari keluarga kurang mampu, yatim piatu, dan penyandang disabilitas.
"Kami ingin memastikan bahwa pendidikan tinggi dapat diakses oleh semua anak bangsa yang berpotensi, meskipun mereka mengalami kendala ekonomi. Pendidikan adalah hak setiap anak bangsa, untuk itu perlu menjamin pendidikan mereka, untuk bisa meneruskan ke jenjang yang lebih tinggi,” kata Ipuk, Rabu (31/07/24).
Ipuk berharap, dengan taraf pendidikan yang lebih baik, para penerima beasiswa dapat mencapai kehidupan yang lebih layak dan membantu mengentaskan keluarga mereka dari kemiskinan, karena pendidikan dianggap sebagai jalan untuk memutuskan siklus kemiskinan.
Program ini menawarkan dua skema beasiswa yakni beasiswa penuh selama delapan semester (empat tahun) dengan uang saku bulanan, sering disebut sebagai beasiswa ‘bidik misi’. dan beasiswa insidentil untuk mahasiswa yang mengalami kesulitan biaya di pertengahan studi, dengan besaran yang disesuaikan kebutuhan.
Sejak 2011, program ini telah dirasakan manfaatnya oleh 3.647 mahasiswa, terdiri dari 2.785 penerima beasiswa Bidik Misi dan 862 penerima beasiswa insidentil.
Salah satu penerima, Melisa Purnamasary, Alumni MAN 3 Banyuwangi mengaku sangat bersyukur bisa melanjutkan pendidikan ke perguruan tinggi dengan beasiswa tersebut.
“Tak terhingga senangnya keluarga. Saya adalah sarjana pertama di keluarga saya. Ini seperti keajaiban. Anak nelayan kecil seperti saya bisa kuliah. Alhamdulillah,” kata Melisa, sambil berkaca-kaca saat bertemu Ipuk saat berkantor di Desa Sumberayu, Kecamatan Muncar.
Melisa mendapatkan beasiswa Banyuwangi Cerdas pada 2020. Saat ini dia telah menyelesaikan masa studinya di Fakultas Pendidikan Agama Islam, UIN Jember. Sebagai kontribusi telah mendapatkan beasiswa, Melisa melakukan pengabdian mengajar di SDN 5 Kebunrejo, Kalibaru dalam program “Banyuwangi Mengajar”.
“Bentuk terima kasih bisa jadi sarjana, saya akan mengajar di sekolah yang jauh dari perkotaan. Saya akan memotivasi anak-anak SD, bahwa selama kita rajin dan tekun pasti ada jalan untuk meraih cita-cita, meski kita dari keluarga tidak mampu,” ucap Melisa.
Ditambahkan Kepala Dinas Pendidikan Banyuwangi, Suratno, saat ini ada 5 perguruan tinggi negeri yang telah bekerja sama dengan pemkab dalam beasiswa Bidik Misi. Antaranya, Institut Seni Indonesia Surakarta (ISI Solo), UIN Jember, Universitas Negeri Jember (UNEJ), Universitas Hindu Negeri (UHN) Bali, dan Universitas Terbuka (UT) Jember.
“Pendaftaran sudah dibuka mulai 15 Juni hingga 12 Agustus 2024. Kuotanya ditentukan dari masing-masing perguruan tinggi. Mereka tetap harus ikut seleksi, lalu kita ambil berdasarkan perangkingan," kata Suratno.
Selain beasiswa pendidikan program S1, Pemkab Banyuwangi juga terus menyalurkan berbagai program afirmasi pendidikan lainnya. Seperti bantuan uang saku dan uang transportasi bagi pelajar dari keluarga kurang mampu, gerakan daerah angkat anak muda putus sekolah (Garda Ampuh), bantuan uang kos, dan masih banyak lainnya. (*)
**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.
| Editor | : Ferry Agusta Satrio |
| Publisher | : Sofyan Saqi Futaki |
