Pengabdian Masyarakat Pendidikan Psikologi UNJ, Kembangkan Kepribadian Remaja

TIMESINDONESIA, JAKARTA – Permasalahan remaja mencakup perubahan biologis, kognitif, dan sosial-emosional. Hal ini jika tidak ditangani dengan baik, maka akan dapat mengarah ke perilaku kenakalan remaja dan kriminal. Tidak mudah bagi remaja untuk memahami perubahan situasi dan kondisi yang dialaminya. Diperlukan program psikologis untuk mengatasi permasalahan tersebut.
Hal ini mendorong tim dosen Fakultas Pendidikan Psikologi Universitas Negeri Jakarta (FPPsi UNJ) mengadakan program Pengabdian kepada Masyarakat (PkM) yang berfokus pada pengembangan kepribadian remaja. Kegiatan PkM dilaksanakan pada remaja di Desa Pasir Tanjung, Kecamatan Tanjungsari, Kabupaten Bogor, Jawa Barat.
Advertisement
Kegiatan PkM dibawakan oleh tiga orang psikolog yang juga dosen Psikologi UNJ, yaitu Dr.phil. Zarina Akbar, M.Psi., Mauna, M.Psi., dan Ernita Zakiah, M.Psi. PkM ini dirancang untuk pengembangan kepribadian remaja melalui psikoedukasi mengenai regulasi emosi positif.
Ketiga pemateri menyampaikan materi dengan sederhana dan reflektif agar memudahkan peserta untuk memahaminya.
Berbagai materi disampaikan mulai dari konsep dasar emosi, macam-macam emosi, hingga pengembangkan diri dengan lebih optimal.
Psikoedukasi ini diharapkan dapat mengembangkan kepribadian remaja dengan mengetahui cara mengelola emosi saat menghadapi stres atau permasalahan sehingga ketahanan dan resiliensi peserta juga meningkat, serta mendorong pertumbuhan pribadi peserta dengan mengenal berbagai emosi positif.
Tidak hanya edukasi materi regulasi emosi positif yang diberikan, namun juga diselingi kegiatan interaktif dan reflektif seperti pengisian lembar kerja yang berisi 31 jenis emosi yang merefleksikan emosi yang dirasakan peserta selama satu minggu terakhir dan melukiskan emosi apa yang dirasakan yang menunjukkan identitas diri mereka dengan media tas kanvas.
Kegiatan ini akan membantu peserta dalam memahami, mengenali emosinya, serta mengetahui salah satu cara yang positif dalam mengungkapkan emosi yang dirasakan.
Menurut Mauna, kelompok remaja menjadi sasaran dalam pengabdian masyarakat karena banyaknya perubahan dalam aspek perkembangan remaja membuat mereka rentan dalam mengalami gangguan kesehatan mental.
“Psikoedukasi tentang regulasi emosi positif sangat penting karena membantu remaja memahami dan mengelola perasaan mereka dengan cara yang sehat dan adaptif,” jelas Mauna.
Zarina Akbar menjelaskan, kegiatan-kegiatan reflektif dalam psikoedukasi bertujuan untuk membantu peserta memahami dan mengenali emosinya.
“Kami berharap dengan mereka memahami dan mengenali emosinya, mengetahui cara meregulasi emosi dengan positif, dapat mengembangkan kepribadian mereka secara lebih optimal,” ucap Zarina Akbar.
Selama proses psikoedukasi berlangsung, antusiasme dan respon positif diberikan oleh peserta. Beberapa peserta mengungkapkan merasa kegiatan yang diberikan seru untuk diikuti, membuat peserta jadi saling bercerita, dan jadi memiliki pengalaman baru mengenai emosi dan lebih percaya diri lagi.
Program PkM yang dilaksanakan oleh dosen FPPsi UNJ ini telah berhasil memberikan dampak positif bagi remaja di Desa Pasir Tanjung. Melalui kegiatan PkM yang diberikan diharapkan dapat mengembangkan kepribadian remaja, meningkatkan kesadaran pentingnya kesehatan mental, dan mempererat hubungan antara universitas dan masyarakat setempat.
Hal senada diungkapkan Ernita Zakiah yang berharap psikoedukasi yang diberikan menjadi inspirasi bagi banyak pihak dan dikembangkan kegiatan serupa di masa mendatang.
“Kegiatan pengabdian ke masyarakat selain menjadi pengaplikasian ilmu untuk masyarakat, tetapi juga menjadi jembatan yang mempererat hubungan antara kampus dan masyarakat setempat,” tutup Ernita Zakiah. (*)
**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.
Editor | : Dhina Chahyanti |
Publisher | : Rochmat Shobirin |