Unej Gelar Sekolah Geothermal, Ajak Pelajar Banyuwangi Belajar Panas Bumi
TIMESINDONESIA, BANYUWANGI – Dalam upaya meningkatkan pemahaman serta mendukung pembangunan energi berkelanjutan. Sebuah program unik bertemakan ‘Edukasi Geowisata Panas Bumi Ijen dan Mitigasi Bencana’ bernama Sekolah Geothermal, mengajak para pelajar di Banyuwangi mengetahui potensi energi terbarukan di wilayahnya.
Sekolah Geothermal, yang merupakan kegiatan pengabdian masyarakat dari Program Studi Teknik Perminyakan, Fakultas Teknik, Universitas Jember (Unej) yang berkolaborasi dengan Geopark Ijen ini, membawa para murid untuk menelisik lebih dekat tentang panas bumi Ijen.
Advertisement
Kegiatan sekolah Geothermal yang bertempat di Pusat Informasi Geologi Geopark Ijen (PIGGI) pada Sabtu (10/8/2024) itu, diikuti oleh siswa - siswi, beserta guru pendamping dari 13 SMP yang terletak di Kecamatan Licin. Terpilihnya Kecamatan Licin karena merupakan sebuah wilayah yang terletak di lereng gunung ijen.
Dosen Teknik Perminyakan, Fakultas Teknik, Unej Welayaturromadhona menjelaskan Sekolah Geothermal memiliki beberapa kegiatan yaitu telusur Pusat Informasi Geologi Geopark Ijen, penyampaian materi, penampilan film pendek, games, dan lain sebagainya.
“Materi pertama yaitu terkait gunung api dan mitigasi bencana disampaikan oleh tim dari Geopark Ijen Firman Sauqi Nur Sabila, lalu materi yang kedua terkait Geothermal Energy yang akan saya sampaikan,” kata Welayaturromadhona Minggu, (18/8/2024).
Sedangkan materi yang kedua, memperkenalkan sebuah buku berjudul ‘Buku Saku Energi Panas Bumi’ yang dibuat oleh mahasiswa dan dosen Teknik Perminyakan Unej. Buku Saku Energi Panas Bumi sendiri berisikan tentang pengertian, asal usul, manifestasi, dan pemanfaatan panas bumi di Indonesia.
"Peserta sangat aktif dalam tanya jawab dengan mengajukan pertanyaan cerdas yang membuat suasana semakin hidup. Selain itu para guru pendamping juga berpartisipasi dalam berdiskusi sehingga mampu menambah wawasan," jelasnya.
Nampak keseruan dan antusiasme para pelajar SMP saat bermain games yang dilakukan setelah materi pertama. Adapun games tersebut merupakan games mitigasi bencana ketika berada di daerah lereng gunung.
Diakhir kegiatan, para siswa-siswi SMP itu, diberikan post test tentang semua informasi yang telah diterima seperti saat materi, menonton film pendek hingga games yang telah dilakukan.
Wela berharap, kegiatan pengabdian ini dapat meningkatkan pengetahuan masyarakat terkait Energi Panas Bumi yang merupakan sumber daya di daerah kawasan Ijen, sekaligus upaya mitigasi bencana sehingga dapat mengaplikasikannya ketika ada bencana di daerah lereng gunung.
“Kegiatan ini juga diharapkan membangun kesadaran akan pemanfaatan energi berkelanjutan dengan bijak,” cetus Wela. (*)
**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.
Editor | : Wahyu Nurdiyanto |
Publisher | : Lucky Setyo Hendrawan |