UB Terima 1.692 Maba Pascasarjana, FEB Tetap Jadi Yang Paling Diminati

TIMESINDONESIA, MALANG – Pada tahun 2024 ini, Universitas Brawijaya (UB) menerima sebanyak 1.692 mahasiswa baru (MABA) Pascasarjana. Baik di jenjang S-2 maupun S-3. Masa studi mereka diawali dengan kegiatan Orientasi Pendidikan dan Kemahasiswaan (ORDIK) yang digelar di Gedung Samantha Krida, Rabu (21/8/2024).
Rektor UB Prof. Widodo saat jumpa pers mengatakan, bahwa kebanyakan dari mahasiswa pascasarjana UB berasal dari golongan muda, baik yang baru lulus atau masuk program fast track.
Advertisement
"Jumlahnya banyak, sehingga kita berharap ini yang akan kita eksplorasi. Dengan masih muda dia sudah S2, apalagi fast track, harapannya akan mempercepat ketersediaan sumber daya manusia yang berkualitas di Indonesia,” kata Rektor.
Dengan banyaknya anak muda yang sudah berani mengambil jenjang pendidikan lanjutan, pihaknya berharap, para mahasiswa ini bisa mengambil peran lebih dalam memajukan segala bidang yang ada di Indonesia.
“Kita sebagai bagian bangsa perlu memikirkan inovasi pengetahuan untuk mengurai permasalahan agar negara menjadi negara mandiri. Ini tantangan maba untuk berpartner dengan dosen untuk mengasah diri dengan keilmuan, riset, dan inovasi,” pesan Rektor.
Wakil Rektor Bidang Akademik Prof Imam Santoso menyampaikan, dari 1.692 MABA Pascasarjana yang diterima, sebanyak 1.313 adalah MABA Magister (S2), dan 379 MABA Doktor (S3).
Fakultas Ekonomi dan Bisnis menjadi yang paling diminati. Dengan jumlah total Maba Pascasarjana sebanyak 256 orang. Terdiri atas 198 orang jenjang S-2 dan 58 Maba jenjang S-3. Diketahui, pada tahun 2023 lalu FEB juga menjadi penerima terbanyak, dengan jumlah Maba Pascasarjana sebanyak 232 orang. Urutan kedua dipegang oleh Fakultas Teknik dengan 157 Maba S-2 dan 58 Maba S-3, dan Fakultas Hukum di urutan ketiga dengan 137 Maba S-2 dan 19 Maba S-3.
MABA Pascasarjana terdiri dari berbagai jalur seleksi masuk, yaitu Fast Track atau jalur percepatan mahasiswa S1 melanjutkan S2 (285 orang), Jalur Internasional (8 orang), Jalur Pendidikan Magister menuju Doktor untuk Sarjana Unggul (PMDSU) untuk mahasiswa S2 langsung melanjutkan S3 (21 orang), Jalur Reguler (1.359 orang), dan jalur RPL (19 orang). Mahasiswa asing Pascasarjana yang diterima UB antara lain Palestina, Afghanistan, Timor Leste, dan Sudan.
“Sebagaimana UB saat ini berada posisi 818 besar World University Ranking by QS, maka mahasiswa pascasarjana mendapat amanah terutama untuk program doktor wajib mempublikasikan minimal dua artikel pada jurnal internasional terindex. Hal tersebut menjadi syarat kelulusan selain IPK dan masa studi. Tahun 2025 UB menargetkan publikasi minimal 4000 artikel di jurnal internasional bereputasi,” terang Prof Imam.
Di tempat yang sama, Direktur Sekolah Pascasarjana UB, Prof M. Khusaini menyampaikan, tahun ini Sekolah Pascasarjana membuka prodi baru, yakni Kepemimpinan dan Inovasi Kebijakan yang menonjolkan digital leadership, dan sudah ada 10 mahasiswa yang diterima.
Dia menyebut, hal ini untuk menjawab kebutuhan dan tantangan zaman di mana saat ini dibutuhkan pemimpin milenial yang berbasis digital leadership.
"Dengan berbagai fenomena digital, Artificial Intelligence, dan teknologi yang semakin canggih, maka kebijakan dan kepemimpinan sudah harus menadaptasi perkembangan zaman, yang dapat memberikan kebijakan berbasarkan data analisis yang tepat atau evidence based policy,” kata Khusaini.
Kegiatan ini dihadiri oleh guest star istimewa, yakni Komisaris Menara Syariah Jakarta Harianto Solichin, MSc sebagai pemateri utama. Kepada MABA S2 dan S3, ia mengatakan perlunya memiliki jiwa entrepreneurship.
“Profesi apa pun yang Saudara ambil, Saudara wajib memiliki jiwa kewirausahaan, yakni bisa memulai sesuatu dari nol hingga mencapai hasil yang diinginkan, yang akan membawa manfaat bagi diri sendiri, keluarga, dan masyarakat,” tutur Harianto. (*)
**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.
Editor | : Imadudin Muhammad |
Publisher | : Lucky Setyo Hendrawan |