Pendidikan

Pidato Pengukuhan Prof. Nurul Indarti: Menyoroti Kewirausahaan Etnis, Perempuan, dan Sosial

Selasa, 27 Agustus 2024 - 22:22 | 26.76k
Prof. Nurul Indarti, SE., Sivilokonom, Cand.merc., Ph.D, resmi dikukuhkan sebagai Guru Besar dalam Bidang Ilmu Manajemen di Fakultas Ekonomika dan Bisnis (FEB) UGM.
Prof. Nurul Indarti, SE., Sivilokonom, Cand.merc., Ph.D, resmi dikukuhkan sebagai Guru Besar dalam Bidang Ilmu Manajemen di Fakultas Ekonomika dan Bisnis (FEB) UGM.

TIMESINDONESIA, YOGYAKARTAProf. Nurul Indarti, SE., Sivilokonom, Cand.merc., Ph.D, resmi dikukuhkan sebagai Guru Besar dalam Bidang Ilmu Manajemen di Fakultas Ekonomika dan Bisnis (FEB) Universitas Gadjah Mada (UGM). Pidato pengukuhan disampaikan pada Selasa, 27 Agustus 2024, di Balai Senat UGM, Kampus Bulaksumur, Yogyakarta.

Dalam pidatonya, Prof. Nurul menekankan pentingnya kewirausahaan sebagai solusi alternatif untuk meningkatkan perekonomian masyarakat.

Advertisement

"Kewirausahaan sering dipilih sebagai solusi karena sulitnya memperoleh pekerjaan, namun hal ini juga bisa menjadi alternatif yang dipaksakan," jelasnya.

Menurut beliau, aktivitas kewirausahaan memiliki potensi besar untuk menciptakan kekayaan dan mengangkat posisi mereka yang terpinggirkan secara sosial maupun ekonomi.

Namun, Prof. Nurul juga menggarisbawahi bahwa tidak semua kelompok memiliki akses yang sama terhadap peluang kewirausahaan.

"Kewirausahaan etnis, perempuan, dan sosial sering kali dipinggirkan atau termarginalisasi karena berbagai faktor struktural dan kultural," ungkap dosen Departemen Manajemen FEB UGM tersebut.

Kewirausahaan yang termarginalisasi, menurut Prof. Nurul, mengacu pada usaha yang dijalankan oleh individu atau kelompok yang mengalami eksklusi sosial, ekonomi, atau politik.

"Kelompok-kelompok termarginalisasi ini sering mencakup minoritas etnis, perempuan, individu dengan disabilitas, dan mereka yang berasal dari latar belakang sosial ekonomi rendah," paparnya.

Prof. Nurul, yang juga merupakan anggota Dewan Pakar ISEI Cabang Yogyakarta, menambahkan bahwa wirausahawan yang termarginalisasi kerap menghadapi bias dan prasangka yang membatasi peluang mereka.

Misalnya, wirausaha dari minoritas etnis mungkin mengalami kesulitan dalam berintegrasi ke pasar utama karena hambatan budaya, bahasa, dan praktik diskriminatif.

Di bagian akhir pidatonya, Prof. Nurul menegaskan pentingnya kesadaran dan fungsi etis dalam kewirausahaan. "Kewirausahaan tidak hanya berperan dalam menggerakkan perekonomian dan menciptakan lapangan kerja, tetapi juga harus memiliki fungsi etis yang patut diperhatikan," tegasnya.

Setelah pidato pengukuhan, acara dilanjutkan dengan syukuran di Kampus FEB UGM, yang dihadiri oleh keluarga besar Prof. Nurul, suaminya Prof. Fathul Wahid (Rektor UII), rekan-rekan dosen dan karyawan FEB UGM, serta tamu undangan dari berbagai organisasi seperti ISEI Cabang Yogyakarta, KAFEGAMA DIY, Aisyiyah, Muhammadiyah, dan perwakilan dari beberapa PTS di Yogyakarta. (*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.



Editor : Deasy Mayasari
Publisher : Sofyan Saqi Futaki

TERBARU

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES