Pendidikan

Riset Budidaya Tanaman Stevia, Mahasiswa FP Universitas Trunojoyo Madura Lolos Pimnas 2024

Sabtu, 31 Agustus 2024 - 11:27 | 69.55k
Mahasiswa Riset Eksakta Fakultas Pertanian Universitas Trunojoyo Madura menyiapkan tanaman Stevia sebagai bahan penelitian. (Foto: FP UTM)
Mahasiswa Riset Eksakta Fakultas Pertanian Universitas Trunojoyo Madura menyiapkan tanaman Stevia sebagai bahan penelitian. (Foto: FP UTM)
Kecil Besar

TIMESINDONESIA, BANGKALAN – Tim Program Kreativitas Mahasiswa Riset Eksakta (PKM-RE) dari Fakultas Pertanian (FP), Universitas Trunojoyo Madura (UTM), berhasil lolos Pekan Ilmiah Mahasiswa Nasional (PIMNAS) 2024.

Tim FP UTM membuat penelitian dengan judul riset "Healthy Candyleaf Sugar Production: Modifikasi Spektrum Cahaya terhadap Pertumbuhan dan Produksi Steviol Glikosida Tanaman Stevia untuk Mendukung SDGs 2030". 

Advertisement

Kegiatan riset ini berfokus untuk memperoleh data kandungan Steviol Glikosida sebagai penentu kualitas pemanis alami dari tanaman stevia.  Perlakuan yang diberikan adalah dengan modifikasi spektrum cahaya dengan bantuan alat "plant factory".

Alat ini dapat dilengkapi dengan lampu LED yang dapat dimodifikasi spektrum cahayanya. Kualitas cahaya memiliki efek yang signifikan terhadap proses fotosintesis, pertumbuhan, perkembangan, dan metabolisme primer maupun sekunder tanaman.

FP-Trunojoyo-Madura-2.jpgTim Program Kreatifitas Mahasiswa Riset Eksakta Fakultas Pertanian (FP), Universitas Trunojoyo Madura (UTM) lolos Pekan Ilmiah Mahasiswa Nasional (PIMNAS) 2024 dengan riset tanaman Stevia. (Foto: FP UTM)

Tim PKM-RE ini diketuai oleh Muhammad Tsabit Alwi dari program studi Agroekoteknologi dengan anggota Zhrotulawwelina dari program studi Teknologi Industri Pertanian, Milli Dania dan Ahmad Habibi Nashrullah dari program studi Agroekoteknologi. Keempatnya dibimbing oleh Choirul Umam, dosen program studi Agroekoteknologi.

"Tanaman Stevia mungkin belum banyak dikenal oleh masyarakat. Padahal tanaman ini berpotensi untuk dikembangkan sebagai pemanis pengganti gula tebu yang sudah dikenal selama ini," Muhammad Tsabit Alwi, Sabtu (31/8/2024).

Perlakuan spektrum cahaya yang diterapkan pada budidaya tanaman Stevia dapat menghasilkan kandungan Steviol Glikosida yang tinggi.

Diduga rasa manis daun Stevia yang berasal dari senyawa Steviol Glikosida umumnya menghasilkan 200-300 kali lebih tinggi dibandingkan gula tebu. Senyawa Steviol Glikosida tidak mengandung kalori serta memiliki indeks glikemil nol sehingga bermanfaat untuk mengurangi berat badan, mencegah resiko penyakit ginjal, dan baik digunakan pada penderita diabetes.

Kegiatan riset ini dimulai dari pembuatan alat berupa "plant factory". Spektrum cahaya yang diterapkan pada tanaman Stevia adalah merah, biru, ungu, dan putih.

FP-Trunojoyo-Madura-3.jpgProses penyinaran dengan rekayasa spektrum cahaya pada tanaman Stevia yang dikembangkan oleh mahasiswa Fakultas Pertanian Universitas Trunojoyo Madura. (Foto: FP UTM)

"Penelitian ini tidak hanya menjanjikan peningkatan kualitas hasil panen stevia melalui tingginya kandungan Steviol Glikosida, tetapi juga berpotensi mendukung Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (SDGs) 2030, khususnya dalam aspek kesehatan dan kesejahteraan," imbuh Tsabit.

Dengan modifikasi spektrum cahaya pada budidaya tanaman Stevia telah berhasil meningkatkan kandungan Steviol Glikosida pada tanaman Stevia.

Lolosnya PKM ini ke ajang PIMNAS merupakan prestasi yang sangat membanggakan karena telah berhasil menyisihkan ratusan tim lainnya. Sebagaimana diketahui, PIMNAS adalah ajang bergengsi yang menjadi tolok ukur program kemahasiswaan antar perguruan tinggi se-Indonesia.

Agus Romadhon, wakil dekan bidang kemahasiswaan FP UTM, sangat mengapresiasi keberhasilan tim ini. "Mendapatkan pendanaan PKM saja merupakan sebuah prestasi, apalagi sampai lolos PIMNAS. Ini membuktikan mahasiswa FP UTM mampu bersaing di kancah nasional," ungkapnya, Sabtu (31/8/2024).

PKM-RE ini juga diharapkan merupakan langkah awal pengembangan tanaman stevia. Ke depan diharapkan akan mendukung terwujudnya SDGs, utamanya di bidang kesehatan dan kesejahteraan masyarakat. Jika tanaman stevia ini dikembangkan, tentu akan menjadi komoditas alternatif bagi petani. (*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.



Editor : Wahyu Nurdiyanto
Publisher : Rizal Dani

TERBARU

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES