Pendidikan

Beri Motivasi di Unusida, Lia Istifhama Dicurhati Kurangnya Perhatian Pendidikan Anak Yatim

Kamis, 05 September 2024 - 20:32 | 52.30k
Anggota DPD RI terpilih 2024-2029, Dr. Lia Istifhama M.E.I menjadi pembicara untuk memotivasi ratusan Calon mahasiswa baru Universitas Nahdlatul Ulama Sidoarjo (Unusida) yang mengikuti Pengenalan Kehidupan Kampus Bagi Mahasiswa Baru (PKKMB)
Anggota DPD RI terpilih 2024-2029, Dr. Lia Istifhama M.E.I menjadi pembicara untuk memotivasi ratusan Calon mahasiswa baru Universitas Nahdlatul Ulama Sidoarjo (Unusida) yang mengikuti Pengenalan Kehidupan Kampus Bagi Mahasiswa Baru (PKKMB)

TIMESINDONESIA, SIDOARJO – Anggota DPD RI terpilih 2024-2029, Dr. Lia Istifhama M.E.I menjadi pembicara untuk memotivasi ratusan Calon mahasiswa baru Universitas Nahdlatul Ulama Sidoarjo (Unusida) yang mengikuti Pengenalan Kehidupan Kampus Bagi Mahasiswa Baru (PKKMB), Kamis (5/9/2024). 

Kehadiran senator dapil Jawa Timur ini menjadi magnet tersendiri. Bahkan perwakilan mahasiswa baru Unusida sempat menitipkan pesan atau aspirasi untuk diperjuangkan Ning Lia sapaan akrab Lia Istifhama di kursi DPD RI yang bakalan dilantik 1 Oktober 2024 nanti.

Advertisement

"Kepada Ibu Lia Istifhama, kami menitipkan aspirasi agar Pemerintah lebih peduli terhadap nasib pendidikan anak yatim, anak yatim piatu agar bisa melanjutkan pendidikan hingga perguruan tinggi. Seperti mendapat beasiswa khusus, potongan biaya pendidikan," kata salah satu perwakilan mahasiswa baru Unusida yang langsung disambut gemuruh teman-temanya.

Mendapat aspirasi mahasiswa, Ning Lia pun tampak terharu. Ia berjanji bakalan memperjuangkan aspirasi tersebut bersama Anggota DPD RI lainnya dan Anggota DPR RI di komisi pendidikan serta kementrian terkait.

Unusida-2.jpg

"Ini PR buat saya (aspirasi mahasiswa-red) untuk kita perjuangkan disenayan. Bagaimana ada sebuah regulasi pendidikan  bagi anak yatim. Hal itu nanti akan saya bahas bersama Anggota DPD RI serta Anggota DPR RI dari Komisi terkait pendidikan dan Kementrian," kata Ning Lia.

Lebih lanjut, Ning Lia menegaskan jika untuk Indonesia Emas tahun 2045, maka akses pendidikan harus merata. Bagaimana anak-anak atau yang sudah ditinggal salah satu atau kedua orang tuanya bisa meneruskan pendidikan hingga tingkat akhir. Maka harus ada peran negara dalam hal membantu mereka.

"Nantinya kita akan perjuangkan, bagaimana  ada beasiswa atau bantuan dana pendidikan bagi anak Yatim, Anak-anak Yatim Piatu agar mereka bisa meneruskan sekolah hingga perguruan tinggi. Kita perjuangan masalah ini di DPD dan DPRRI serta kementrian terkait. Mohon doanya dari teman-teman mahasiswa baru yang sudah menyampaikan apresiasi terkait masalah tersebut," harapnya.

Ning Lia terharu saat salah satu mahasiswa baru menyampaikan bagaimana dirinya dibiayai Ibunya yang single fighter karena ayahnya telah tiada, dan alhamdulillah bisa sampai kuliah di Unusida.

"Terharu, bagaimana semangat teman-teman yang kebetulan ditinggal sang ayah dan hanya dibiayai sang Ibu yang single fighter. Mereka tidak putus asa dan terus lanjutkan pendidikan hingga perguruan tinggi. Saya apresiasi," harunya.

Unusida-3.jpg

Manfaatkan Akses Dunia Digital untuk Sampaikan Aspirasi

Dihadapan ratusan mahasiswa baru Unusida, Ning Lia juga berpesan agar memanfaatkan akses perkembangan dunia digital, perkembangan media dan media sosial (medsos).

"Bagaimana teman-teman mahasiswa bisa menyuarakan aspirasi positif dan membangun pendidikan di negara kita  secara digital dalam hal ini Pemanfaatan pemberitaan media dan Media Sosial (Medsos)," ungkapnya.

Menurut Ning Lia, teman-teman mahasiswa sebagai generasi penerus bangsa harus pro aktif menyampaikan aspirasinya. Sebab tanpa dukungan teman-teman mahasiswa, yang di senayan tidak mempunyai kecukupan data dalam memperjuangkan aspirasi di dunia pendidikan kita (Indonesia-red).

"Aspirasi teman-teman di dunia pendidikan, mahasiswa dan sebagainya harus disuarakan dengan lantang, terkait regulasi pendidikan dan lainya. Hal ini demi kemerataan pendidikan dan kemajuan pendidikan yang bisa dirasakan semua kalangan," sebutnya. (*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.



Editor : Deasy Mayasari
Publisher : Lucky Setyo Hendrawan

TERBARU

Togamas - togamas.com

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES