Pendidikan

Pondok Quran Gratis, Wadah Pendidikan Spiritual di Banyuwangi

Selasa, 08 Oktober 2024 - 17:17 | 40.06k
Pembelajaran Al-Quran saat berlangsung di Pondok Gratis asuhan Umi' Zaitun Zubaidi (Foto: Ikromil Aufa/ TIMES Indonesia)
Pembelajaran Al-Quran saat berlangsung di Pondok Gratis asuhan Umi' Zaitun Zubaidi (Foto: Ikromil Aufa/ TIMES Indonesia)
Kecil Besar

TIMESINDONESIA, BANYUWANGI – Semakin tingginya kebutuhan akan pendidikan spiritual, sebuah inisiatif baru muncul di Banyuwangi. Pondok Quran Gratis, program ini bertujuan untuk menyediakan akses pendidikan Al-Quran bagi masyarakat tanpa biaya, demi meningkatkan pemahaman dan pengamalan ajaran Islam.

Pondok yang diinisiasi oleh Zaitun Zubaidi, yang peduli terhadap pendidikan agama di wilayah tempat tinggalnya. Dengan dukungan dari keluarga dan masyarakat setempat, ia berhasil menciptakan lingkungan yang menyenangkan untuk belajar Al-Quran.

Advertisement

“Kami ingin memberikan kesempatan bagi siapa saja untuk belajar Al-Quran tanpa terkendala biaya,” ucap umi Zaitun sapaan akrabnya, Selasa (08/10/2024).

Ibu anak empat itu menceritakan, sebelum mendirikan Pondok Gratis ini, pada tahun 2012 ia membuka pembelajaran di kediamannya yang terletak di Jl. Belitung, Kampung Arab, Kelurahan Lateng, Kecamatan Banyuwangi, Banyuwangi.

“Pertama membuka pembelajaran Quran, saat itu ada 10 orang dari ibu-ibu lingkungan sekitar yang pembelajarannya dilaksanakan di ruang tamu kediaman saya,” ujarnya.

Setelah sekian lama membuka pembelajaran di Rumah, tepat ketika bulan September 2023 ia membuat pondok di lahan saudara yang dipinjamkan. Dengan menempati tempat baru dan semangat baru, Zaitun memberikan nama pondoknya dengan nama ‘Pondok Wanita yang Pingin Dirindukan Surga’.

“Seiring dengan banyaknya peserta yang mengikuti pembelajaran dan kajian, kita mencoba memperluas tempat dengan menempati lahan kosong di timur rumah yang kebetulan juga dipinjamkan oleh saudara,” cetusnya.

Ibu berusia 64 tahun itu menerangkan, peserta yang mengikuti pembelajaran sekarang mencapai 150 orang dengan rata-rata ibu rumah tangga dan sudah lanjut usia. Dalam sehari, pembelajaran di Pondok dibagi menjadi tiga shift, shift pertama Pagi pukul 10.00 sampai 12.00, shift kedua Siang pukul 13.00 sampai 15.00, dan shift ketiga Sore setelah ashar hingga menjelang maghrib.

“Harapannya dengan adanya pondok gratis ini semua wanita itu bisa membaca quran dengan tartil dan hukum tajwidnya sempurna. Bukan hanya lancar dalam membaca Quran tetapi juga membuat akhlak dan moralnya semakin baik dengan kajian-kajian yang diberikan,” katanya.

Sementara itu, Ninik Budianti (62), seorang mualaf dan salah satu peserta yang ikut mengaji yang mengaku sangat senang bisa bertemu dengan Zaitun. Karena dengannya, ia bisa membaca Al-Quran dari yang semula nol hingga sekarang lancar membaca dan sudah mengkhatamkan beberapa kali.

“Setelah mualaf saya bingung belajar membaca Al-Quran dengan siapa, sudah mencari ustadzah kemana-mana tapi masih belum cocok. Alhamdulillah Allah mempertemukan saya dengan Umi’ Zaitun,” ujar wanita yang mendapatkan hidayahnya pada tahun 2016 tersebut. 

“Umi’ Zaitun ini sabar dan telaten sehingga orang yang mengaji dengannya merasa nyaman dan kebetulan yang ikut mengaji juga kebanyakan ibu-ibu sehingga tidak ada rasa minder bagi kami yang belum bisa membaca Al-Quran,” imbuh Ninik sapaan akrabnya.

Senada dengan Ninik, Tinuk Endah (62), seorang ibu rumah tangga yang mengaku awal masuk mengikuti kegiatan pondok masih hanya memahami dasar saja dari membaca Quran.

“Alhamdulillah setelah kurang lebih 1 tahun ikut, sekarang sudah bisa membaca meskipun masih belum sempurna,” katanya.

Dengan respons positif dari masyarakat, keberadaan Pondok Quran Gratis ini diharapkan dapat menjadi motor penggerak bagi pendidikan Islam di Banyuwangi, serta menjadi contoh nyata bahwa pendidikan agama dapat diakses oleh semua kalangan, serta memberikan harapan baru bagi masa depan generasi yang lebih Qurani.(*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.



Editor : Ferry Agusta Satrio
Publisher : Ahmad Rizki Mubarok

TERBARU

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES