Sastra Jerman UM - DAAD Bahas Kerja Sama Akademik dan Program
TIMESINDONESIA, MALANG – Departemen Sastra Jerman Universitas Negeri Malang (UM) bersama Deutscher Akademischer Austauschdienst (DAAD) membahas kerja sama akademik dan program unggulan bahasa Jerman.
Pembahasan ini tertuang dalam pertemuan antara dosen Departemen Sastra Jerman UM dengan Dr. Guido Schnieders, Direktur Kantor Regional DAAD Jakarta (Deutscher Akademischer Austauschdienst) pada Jumat, (25/10/2024) lalu. Tak hanya Dr. Schnieders, pertemuan ini juga dihadiri oleh Marlene Maria Klässner, Lektor dari DAAD.
Advertisement
Pertemuan ini menjadi momen penting bagi Departemen Sastra Jerman UM dalam memperkuat kemitraan dengan DAAD, lembaga pertukaran akademis Jerman yang berperan besar dalam mendukung pendidikan dan penelitian di bidang bahasa dan budaya Jerman di Indonesia.
Dalam pertemuan ini, Dr. Guido Schnieders menyatakan kekagumannya terhadap prestasi dan pencapaian Departemen Sastra Jerman UM yang menurutnya telah berkembang menjadi salah satu program studi bahasa Jerman terbaik yang ada di Indonesia.
Ia mengapresiasi berbagai upaya yang telah dilakukan oleh Departemen Sastra Jerman untuk meningkatkan kualitas pendidikan dan pengajaran bahasa Jerman, serta membangun koneksi yang kuat dengan berbagai institusi di Jerman dan Indonesia.
"Dengan berbagai kerja sama dan pencapaian yang telah diperoleh, saya merasa takjub. Hal ini tentu menjadi konsekuensi positif yang dapat terus meningkatkan kualitas pengajar dan pelajar bahasa Jerman di UM," ujar Dr. Schnieders.
Ketua Departemen Sastra Jerman UM, Dr. Dewi Kartika Ardiyani, S.Pd., M.Pd., juga menjelaskan berbagai langkah Departemen Sastra Jerman dalam memperluas jangkauan dan memperkuat kerja sama internasional.
Tidak hanya dengan DAAD, Departemen Sastra Jerman telah menjalin kolaborasi dengan Goethe-Institut Indonesia, Universitas Wina, Universitas Pendidikan Schwäbisch Gmünd, serta berbagai institusi dan perusahaan lainnya, baik di dalam luar negeri.
“Kami terus berupaya mengembangkan jejaring dengan berbagai lembaga. Tujuannya adalah agar mahasiswa kami mendapat pengalaman berharga dan pelatihan yang relevan untuk masa depan mereka, baik di dalam negeri maupun internasional,” ungkap Dr. Dewi.
Dengan adanya kunjungan ini, Departemen Sastra Jerman UM berharap dapat melanjutkan kerja sama produktif dengan DAAD dan memperluas akses mahasiswa ke berbagai program pertukaran dan beasiswa yang semakin memperkaya pengalaman belajar mereka.
Pada pertemuan tersebut, Dr. Schnieders juga menyampaikan pandangannya tentang Program Merdeka Belajar – Kampus Merdeka (MBKM) yang dicanangkan oleh pemerintah Indonesia.
Menurutnya, MBKM merupakan inisiatif yang bagus untuk menyiapkan mahasiswa memasuki dunia kerja.
Namun, Dr. Schnieders menyoroti bahwa salah satu tantangan terbesar adalah minimnya lembaga atau perusahaan di Indonesia yang berhubungan erat dengan bidang bahasa Jerman, yang dapat mendukung mahasiswa untuk memperoleh pengalaman langsung dalam profesi yang relevan.
Di samping diskusi tentang program pemerintah, pertemuan ini juga membahas berbagai peluang beasiswa dari DAAD yang dapat dimanfaatkan oleh mahasiswa UM.
Selama ini, Departemen Sastra Jerman UM rutin berpartisipasi dalam beasiswa Sommerkurs atau kursus musim panas yang diselenggarakan DAAD. Selain itu, ada pula program Study Visit, yang baru tahun ini mulai diperkenalkan dan memungkinkan mahasiswa berkunjung langsung ke Jerman selama sekitar sepuluh hari.
Menurut Dr. Schnieders, Study Visit ini dapat memotivasi mahasiswa untuk terus mengembangkan kemampuan bahasa Jerman mereka secara intensif dan mengembangkan pemahaman budaya Jerman secara lebih mendalam. (*)
**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.
Editor | : Wahyu Nurdiyanto |
Publisher | : Rizal Dani |