Pendidikan

Atasi Sampah Plastik, UNU Pasuruan dan UM Kembangkan Teknologi Berbasis Mikroorganisme

Rabu, 06 November 2024 - 15:14 | 34.32k
Dosen UM dan UNU Pasuruan sedang riset sampah di Pasuruan. (Foto: UNU Pasuruan)
Dosen UM dan UNU Pasuruan sedang riset sampah di Pasuruan. (Foto: UNU Pasuruan)
Kecil Besar

TIMESINDONESIA, PASURUAN – Program Studi (Prodi) Teknologi Hasil Pertanian (THP) Universitas Nahdlatul Ulama (UNU) Pasuruan kembali berkolaborasi dengan Prodi Bioteknologi Departemen Sains Terapan, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam (FMIPA) Universitas Negeri Malang (UM). 

Kali ini, kedua dosen kampus ini melakukan riset “Eksplorasi Bakteri Indigenous Pendegradasi Polystyrene dari Sedimen Magrove di Pasuruan”.

Advertisement

Riset kolaboratif UM dan UNU Pasuruan ini setelah kedua kampus meraih hibah Matching Fund. "Kolaborasi ini membuktikan kuatnya sinergi antara UM dan UNU Pasuruan dalam menghasilkan penelitian berkualitas," ujar Prof Evi Susanti, kepala Departemen Sains Terapan FMIPA UM di Pasuruan, Rabu (06/11/2024).

Prof Evi yang juga pakar Bioremediasi Lingkungan itu juga menjelaskan latar belakang pemilihan topik dan lokasi penelitian tentang bakteri di Kawasan Mangrove. Dimulai dengan meningkatnya penggunaan plastik khususnya polistirena (PS) sebagai kemasan pada produk pangan maupun non pangan oleh masyarakat. Sementara kesadaran memilah organik dan anorganik serta mengurangi membuang sampah ke Tempat Pembuangan Akhir (TPA) masih rendah. 

"Kondisi itu secara tidak langsung menyebabkan kawasan Mangrove yang menjadi pintu pertama terlepasnya semua limbah dari badan air di daratan menjadi tempat penumpukan PS," jelasnya.

“Adanya tumpukan sampah plastik, termasuk polystyrene (styrofoam), yang mencemari kawasan mangrove, menjadi satu persoalan yang sulit diselesaikan oleh Pemerintah Daerah (Pemda) dan Pemerintah Kota (Pemkot) setempat. Itu yang mendorong kami melakukan kolaborasi riset untuk mengembangkan solusi biologis melalui bakteri pendegradasi plastik,” imbuh Alumnus Institut Teknologi Bandung (ITB) ini.

Sementara, dosen THP UNU Pasuruan Fahimatul Ulya menyebutkan, risetnya menemukan beberapa kandidat bakteri pendegradasi polistiren. Salah satu yang telah teridentifikasi hingga Tingkat genusnya adalah isolat bakteri potensial (PLUMA1) yang mampu mendegradasi polistirena hingga 1,288% dalam waktu 15 hari. 

Bakteri ini memiliki kemiripan genetik dengan Sphingomonas sp., yang membuka peluang baru dalam penanganan sampah plastik di kawasan mangrove.

"Riset kolaborasi ini menjadi sangat strategis mengingat Pasuruan memiliki kawasan mangrove yang luas dan menghadapi tantangan sampah plastik. Riset ini juga berkontribusi untuk mendukung kebijakan Pemkab Pasuruan dalam upaya reduksi sampah plastik laut terutama di daerah pesisir. Sedangkan bagi Pemkot Pasuruan, sejalan dengan Perda Kota Pasuruan No. 32 tahun 2011 tentang pengelolaan sampah,” kata Alumni Pondok Pesantren Krapyak Yogyakarta tersebut.

Dekan Fakultas Teknik UNU Pasuruan menegaskan, keberhasilan kolaborasi UM dan UNU Pasuruan ini menjadi model kerjasama antar perguruan tinggi dalam menghasilkan solusi konkret bagi permasalahan lingkungan. Selain itu, dapat meningkatkan pengalaman mahasiswa dalam melakukan penelitian kolaboratif.

“Penelitian ini juga membuka peluang pengembangan teknologi ramah lingkungan berbasis mikroorganisme lokal untuk penanganan sampah plastik di kawasan mangrove,” tutup perempuan asal Kecamatan Lekok, Pasuruan tersebut.

Untuk diketahui, tahun 2023, penelitian berfokus eksplorasi bakteri pendegradasi polistirena dari beberapa Kawasan mangrove yang terdapa di Pasuruan untuk memperoleh isolat bakteri pendegradasi polistirena indigenous yang potensial. 

Pada tahun 2024, berfokus studi mengenai faktor-faktor yang mempengaruhi performa biodegradibilitas isolat potensial. Selanjutkan akan diformulasikan konsorsium bakteri pendegradasi polistirena yang sesuai dengan kondisi kawasan mangrove di tahun 2025. 

Adapun di tahun keempat, tahun 2026, akan dilakukan uji lapangan biodegradasi limbah plastik mengunakan stater konsorsium tersebut dan peningkatan performa yang diperlukan melalui pendekatan molecular. (*)

 

 

 

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.



Editor : Deasy Mayasari
Publisher : Rifky Rezfany

TERBARU

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES