Pendidikan

Ditelpon Mayor Teddy Saat Perjalanan Pulang, Ini Kisah Prof Fauzan Sebelum Dipilih Jadi Wamen Diktisaintek

Sabtu, 09 November 2024 - 11:31 | 38.96k
Wamen Diktisaintek Prof Fauzan dalam acara student day di UMM, Sabtu (9/11/2024). (Foto: Achmad Fikyansyah/TIMES Indonesia)
Wamen Diktisaintek Prof Fauzan dalam acara student day di UMM, Sabtu (9/11/2024). (Foto: Achmad Fikyansyah/TIMES Indonesia)
Kecil Besar

TIMESINDONESIA, MALANG – Wakil Menteri Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi (Wamen Diktisaintek) Prof Fauzan, membagikan kisahnya sebelum dia ditunjuk Presiden Prabowo jadi Wamen. Hal itu dia sampaikan ketika kick off student day untuk mahasiswa baru Universitas Muhammadiyah Malang (UMM), Sabtu (9/11/2024)

Rektor UMM periode 2016 - 2024 itu mengungkapkan bahwa momen penentuan tersebut terjadi pada tanggal 18 September lalu. Saat itu, ia sedang dalam perjalanan dari Jakarta dan Bandung dalam rangka menjalankan tugas dari UMM.

Sabtu siang, ia tiba di Bandara Abdulrahman Saleh Malang untuk pulang ke rumah. Namun, di tengah perjalanan menuju rumahnya, tepatnya di wilayah Karanglo, ia menerima telepon dari Mayor Teddy, ajudan Presiden Prabowo.

“Saya ditelpon oleh Mayor Teddy. Saya diminta untuk segera ke Jakarta malam itu juga,” ujar Prof. Fauzan. Tanpa sempat sampai ke rumah, ia pun langsung berbalik arah dan kembali ke Jakarta, di mana ia ditunggu hingga pukul 9 malam.

Setibanya di Jakarta, Prof. Fauzan diajak berdiskusi langsung oleh Presiden Prabowo. Dalam pertemuan tersebut, Presiden Prabowo menanyakan kesediaannya untuk membantu pemerintah.

Advertisement

“Saya ditanya apakah saya bersedia untuk membantu dalam posisi ini, dan saya langsung menyatakan siap,” ungkapnya.

Prof. Fauzan mengungkapkan bahwa Presiden Prabowo terkesan dengan program-program yang telah dikembangkan di UMM, terutama dalam mendukung kemandirian mahasiswa. UMM, kata Prof. Fauzan, menekankan tiga kompetensi utama bagi para mahasiswanya, yaitu kompetensi akademik, kompetensi kewirausahaan, dan kompetensi kepemimpinan.

Pendekatan ini dinilai sejalan dengan visi Presiden Prabowo yang menginginkan para pemimpin yang mampu berpikir solutif dan bukan sekadar normatif.

"Pak Prabowo tertarik karena UMM mengedepankan pola pikir mandiri dan solutif bagi mahasiswanya. Ini penting untuk bangsa yang mandiri dan inovatif,” pungkas Prof. Fauzan. (*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.



Editor : Imadudin Muhammad
Publisher : Rizal Dani

TERBARU

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES