Pendidikan

Polinema Hibahkan Peralatan Pasteurisasi PEF-Fermentasi untuk UMKM di Kabupaten Malang

Sabtu, 30 November 2024 - 19:03 | 14.37k
Peralatan pasteurisasi PEF-fermentasi yang dihibahkan Polinema untuk UMKM produsen susu yang ada di Desa Ngantru, Ngantang, Kabupaten Malang. (FOTO: Istimewa)
Peralatan pasteurisasi PEF-fermentasi yang dihibahkan Polinema untuk UMKM produsen susu yang ada di Desa Ngantru, Ngantang, Kabupaten Malang. (FOTO: Istimewa)

TIMESINDONESIA, MALANG – Politeknik Negeri Malang (Polinema) hibahkan peralatan pasteurisasi PEF-fermentasi pada UMKM produsen susu yang ada di Desa Ngantru, Ngantang, Kabupaten Malang.

Alat ini diberikan untuk untuk peningkatan kapasitas produksi keju mozzarella oleh UMKM. Bantuan hibah ini sebagai wujud komitmen Polinema dalam mendukung UMKM, melalui program Inovokasi yang diselenggarakan oleh Direktorat Jenderal Pendidikan Vokasi Kemendikti Saintek

Advertisement

Dr. Zakijah Irfin, S.T, M.T selaku ketua program menerangkan, kegiatan berjudul Efektivitas Proses Produksi Keju Mozzarella Skala Pilot Menggunakan Unit Kompatibel Pasteurisasi PEF-Fermentasi terhadap Produktivitas dan Nilai Gizi” ini bekerja sama dengan Kelompok Usaha Bersama (KUB) Mustarika Jaya Makmur di Desa Ngantru, Ngantang, Kabupaten Malang.

"Kegiatan ini merupakan kelanjutan dari kegiatan sebelumnya yang mana KUB ini sudah dilatih tentang Teknologi Produksi Keju pada rangkaian kegiatan sebelumnya," kata Zakijah, Sabtu (30/11/2024).

Dosen Teknik Kimia itu menambahkan, kegiatan lanjutan ini berlangsung selama dua hari yaitu pada tanggal 23-24 November 2024, yang mana kegiatannya meliputi: Penyerahan alat PEF-Fermentasi, Pelatihan Penggunaan dan SOP alat, uji coba alat untuk produksi keju mozzarella.

"Kemudian juga ada pelatihan pemasaran digital kepada ibu-ibu anggota KUB yang diwujudkan dalam bentuk pembuatan akun WhatsApp Business, TikTok, dan Instagram sebagai media promosi, strategi menciptakan konten menarik, seperti foto dan video produk dan teknik branding untuk meningkatkan daya tarik dan kepercayaan konsumen," tuturnya.

Tim Marketing Polinema juga memberikan pendampingan kepada ibu-ibu anggota KUB tentang cara mengelola pesanan online. Peserta dilatih untuk menjawab pertanyaan pelanggan dengan respons cepat menggunakan WhatsApp Business, memberikan informasi lengkap tentang produk, harga, dan ongkos kirim dengan professional serta mengelola berbagai jenis pesanan online, dari konfirmasi pembelian hingga proses pembayaran. Transaksi pembelian offline juga dilakukan untuk melatih kemampuan anggota KUB dalam melayani pelanggan secara langsung.

"Kegiatan ini bertujuan untuk meningkatkan kapasitas produksi dan kualitas produk keju mozzarella menggunakan teknologi modern, sekaligus memperkuat keterampilan pemasaran digital bagi pelaku UMKM," ucapnya.

Dengan penerapan teknologi ini, UMKM di sektor dairy dapat meningkatkan nilai tambah produk susu segar, memperluas jangkauan pasar, dan memenuhi permintaan konsumen yang terus meningkat akan produk berkualitas.

Program ini memberikan dampak  signifikan bagi KUB Mustarika Jaya Makmur, baik dari segi peningkatan kapasitas produksi maupun kemampuan pemasaran. Teknologi PEF-Fermentor diharapkan dapat membantu UMKM menghasilkan keju mozzarella berkualitas tinggi yang sesuai dengan standar nasional, sekaligus memperluas pasar melalui platform digital.

Lebih dari sekadar pelatihan teknis, program ini menjadi langkah awal menuju pembentukan "Kampung Kedjoe (KangDjoe)" di Desa Ngantru. "Kawasan ini diharapkan ke depan menjadi ikon edukasi dan destinasi wisata berbasis olahan susu yang dapat mendukung pemberdayaan ekonomi lokal," pungkas Zakijah.

Salah satu peserta pelatihan, Agus mengatakan, adanya alat PEF-Fermentasi dan pelatihan dari Polinema ini sangat membantu mereka. Dengan teknologi ini, kualitas keju mozzarella yang mereka hasilkan meningkat, sesuai dengan standar yang diharapkan pasar.

"Selain itu, pelatihan digital marketing membuat kami lebih percaya diri memasarkan produk secara online, sehingga bisa menjangkau konsumen lebih luas," ujar Agus.

Lebih lanjut, ia menambahkan bahwa program ini tidak hanya meningkatkan kapasitas produksi, tetapi juga memberikan harapan baru bagi peternak susu lokal. "Kami optimis bahwa dengan diversifikasi produk olahan  susu menjadi keju; kelompok kami mampu memperoleh banyak nilai tambah termasuk kesejahteraan anggota kami," tutupnya. (*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.



Editor : Hendarmono Al Sidarto
Publisher : Sofyan Saqi Futaki

TERBARU

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES