Pendidikan

Halaqah Mahasantri Nasional Sambut 1 Abad Al-Falah Ploso Dorong Kemenag RI Bentuk Dirjen Pesantren

Senin, 30 Desember 2024 - 07:50 | 28.75k
Ketua Asosiasi Ma'had Aly Indonesia, KH Nur Hannan saat membuka halaqah nasional dalam rangka 1 abad Al-Falah Ploso. (FOTO: Al-Falah)
Ketua Asosiasi Ma'had Aly Indonesia, KH Nur Hannan saat membuka halaqah nasional dalam rangka 1 abad Al-Falah Ploso. (FOTO: Al-Falah)
Kecil Besar

TIMESINDONESIA, KEDIRI – Halaqah Mahasantri Nasional yang digelar di Ma'had Aly Al-Falah Ploso, Kediri pada Jumat (13/12/2024), menjadi momen penting untuk mendorong pembentukan Direktorat Jenderal (Dirjen) Pesantren di Kementerian Agama RI (Kemenag). Acara ini merupakan bagian dari rangkaian peringatan satu abad Pondok Pesantren Al-Falah Ploso.

Ketua Asosiasi Ma'had Aly Indonesia (AMALI), KH. Nur Hannan, menyampaikan beberapa poin utama dalam halaqah tersebut.

Advertisement

Di antaranya adalah usulan pembentukan Dirjen Pesantren, peningkatan kesejahteraan dosen Ma'had Aly, serta pengakuan lebih baik terhadap lulusan Ma'had Aly oleh negara.

"Kami mendorong pembentukan Dirjen Pesantren di bawah Kemenag. Saat ini, lebih dari 42 ribu pesantren hanya dilayani oleh eselon III di Direktorat Jenderal Pendidikan Islam (Pendis). Hal ini tentu tidak mencukupi. Kami berharap ada unit khusus yang menangani pesantren dengan lebih fokus," ujar Nur Hannan.

Ia menambahkan, pihaknya telah mengajukan usulan ini sejak penetapan UU Pesantren kepada Menag RI yang saat itu menjabat. 

"Naskah akademik sedang kami persiapkan untuk mendukung pembentukan Dirjen Pesantren ini," imbuhnya.

Peningkatan Kesejahteraan Dosen Ma’had Aly

Dalam kesempatan tersebut, Nur Hannan juga menyoroti nasib para dosen di Ma’had Aly yang menurutnya belum mendapatkan perhatian yang layak dari negara.

"Dosen di Ma'had Aly ini bukan dosen sembarangan. Kompetensi mereka sangat mumpuni, tetapi fasilitas dan jenjang karier mereka belum diperhatikan seperti dosen di perguruan tinggi lain. Kami tidak ingin mereka pindah atau merangkap di kampus lain karena merasa kurang dihargai," tegasnya.

Nasib Lulusan Ma'had Aly

Mengenai nasib lulusan Ma'had Aly, Nur Hannan mengungkapkan bahwa saat ini ijazah lulusan Ma'had Aly belum sepenuhnya diakui, terutama untuk input Data Pokok Pendidikan (Dapodik) di bawah Kementerian Pendidikan. 

Namun, ia optimistis bahwa perubahan akan terjadi seiring upaya pemerintah membuka formasi CPNS bagi lulusan Ma’had Aly.

"Tahun ini, Menag RI telah membuka peluang formasi CPNS untuk lulusan Ma'had Aly, seperti guru, penghulu, dan lainnya. Banyak yang telah diterima dan tinggal menunggu SK. Kami yakin, dengan adanya Dirjen Pesantren, ke depan pengakuan terhadap lulusan Ma’had Aly akan semakin baik," ungkapnya.

Nur Hannan pun menyampaikan apresiasi kepada seluruh keluarga besar Ma’had Aly Al-Falah dan Ponpes Al-Falah. "Semoga ini menjadi wasilah ridho Allah SWT," katanya menutup. 

Mudir Ma’had Aly Al-Falah: Motivasi Kami Bukan Pengakuan Negara

Mudir Ma’had Aly Al-Falah Ploso, Gus H. Ifatul Lathoif, turut memberikan pandangan yang mendalam tentang motivasi para mahasantri. 

Ia menegaskan bahwa tujuan utama pendidikan di Ma’had Aly adalah ilmu, bukan semata-mata pengakuan negara.

"Kami tidak terlalu berharap lulusan kami diakui negara. Ilmu adalah kebutuhan dasar bagi para mahasantri. Jika suatu hari ijazah mereka diakui, itu bonus. Tapi yang utama adalah bagaimana ilmu yang diperoleh menjadi bekal untuk berpikir, bertutur, dan berbuat dengan akhlak mulia," ujar Gus Ifatul.

"Bagi mereka yang telah mengimplementasikan nilai-nilai luhur dalam kehidupan, mustahil tidak diterima masyarakat. Pengakuan pemerintah hanyalah tambahan dari keberkahan ilmu," sambungnya. 

Halaqah nasional mahasantri menyambut satu abad Al-Falah Ploso tersebut diharapkan menjadi inspirasi bagi Ma’had Aly lain di seluruh Indonesia untuk menyelenggarakan kegiatan serupa. (*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.



Editor : Yatimul Ainun
Publisher : Lucky Setyo Hendrawan

TERBARU

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES