Pendidikan

Rektor UB: Pengembangan Bisnis Jadi Pilar Penting Perguruan Tinggi

Kamis, 09 Januari 2025 - 19:58 | 22.10k
Rektor UB Prof Widodo saat memberikan sambutan dalam acara dies natalis ke 1 PT BMU di FEB UB, Kamis (9/1/2025). (FOTO: Achmad Fikyansyah/TIMES Indonesia)
Rektor UB Prof Widodo saat memberikan sambutan dalam acara dies natalis ke 1 PT BMU di FEB UB, Kamis (9/1/2025). (FOTO: Achmad Fikyansyah/TIMES Indonesia)
Kecil Besar

TIMESINDONESIA, MALANGRektor Universitas Brawijaya (UB), Prof. Widodo, menegaskan pentingnya pengembangan bisnis sebagai salah satu pilar utama untuk mendukung keberlanjutan perguruan tinggi. Menurutnya, kampus yang mandiri secara finansial mampu berkembang lebih luas dan memberikan pelayanan optimal kepada masyarakat tanpa bergantung sepenuhnya pada anggaran pemerintah.

Hal ini disampaikan Prof. Widodo dalam peringatan Dies Natalis ke-1 PT Brawijaya Multi Usaha (BMU), perusahaan milik UB, pada Kamis (9/1/2025).

Advertisement

Prof. Widodo menjelaskan, perguruan tinggi menghadapi tantangan besar dalam menjaga keberlanjutan keuangan di tengah keterbatasan dukungan dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN). Oleh karena itu, pengembangan bisnis menjadi solusi strategis untuk menciptakan sistem pendidikan tinggi yang berkelanjutan.

“Sustainability keuangan sangat penting. Dengan pengembangan bisnis yang baik, perguruan tinggi dapat menjaga kemandirian keuangan tanpa terlalu membebani mahasiswa melalui Uang Kuliah Tunggal (UKT),” ujar Prof. Widodo.

Ia juga menyebutkan bahwa subsidi silang telah diterapkan untuk meringankan beban mahasiswa kurang mampu. “Banyak mahasiswa yang mendapat beasiswa dan bisa berkuliah gratis. Kekurangan biaya itu ditutup dari pendapatan lain, sehingga ada mahasiswa yang membayar lebih untuk mendukung subsidi silang ini,” jelasnya.

Sebagai bagian dari upaya kemandirian finansial, UB melalui PT BMU diberi tugas khusus untuk memanfaatkan aset-aset universitas secara produktif. Aset seperti Griya UB dan Guest House UB kini dioptimalkan untuk menghasilkan pendapatan tambahan.

“PT BMU tidak hanya dituntut menghasilkan profit, tetapi juga memberikan pelayanan maksimal kepada mahasiswa dan mitra universitas. Bahkan, mahasiswa sudah bisa memanfaatkan fasilitas ini untuk kegiatan Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM),” kata Prof. Widodo.

Rektor UB menekankan bahwa kualitas pelayanan harus menjadi prioritas utama dalam menjalankan bisnis perguruan tinggi. Menurutnya, keuntungan finansial akan mengikuti jika pelayanan kepada mitra dijalankan dengan baik.

“Jika mitra merasa puas dengan pelayanan kita, mereka akan rela mengeluarkan uang lebih. Jadi, yang perlu dipikirkan bukan hanya uangnya, tetapi seberapa bagus kualitas pelayanan kita,” tuturnya.

Ia juga mendorong PT BMU untuk lebih aktif melayani seluruh fakultas di UB. “Beberapa fakultas sudah menggunakan jasa PT BMU, tetapi belum semuanya. Ini menjadi tugas untuk memastikan semua fakultas nyaman menggunakan layanan yang disediakan,” tambahnya.

Dengan pendekatan ini, Universitas Brawijaya berharap dapat terus tumbuh sebagai perguruan tinggi yang mandiri secara finansial, memberikan pelayanan berkualitas, dan menjadi model bagi perguruan tinggi lain di Indonesia. (*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.



Editor : Ferry Agusta Satrio
Publisher : Sofyan Saqi Futaki

TERBARU

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES