Bawa Kurikulum Cinta, Menag Ingin Tanamkan Nilai Toleransi dan Persaudaraan di MIN 1 Kota Malang

TIMESINDONESIA, MALANG – Senin (10/2/2025) pukul 19.00. Suasana MIN 1 Kota Malang Jl Bandung Kota Malang terasa berbeda.
Sorotan lampu menerangi lorong-lorong madrasah yang dipenuhi siswa siswi dengan wajah antusias. Mereka berdiri rapi, menyambut sosok yang telah lama dinanti; Menteri Agama Republik Indonesia, Prof. Dr. KH. Nasaruddin Umar, M.A.
Advertisement
Kunjungan ini menjadi momen istimewa bagi seluruh civitas madrasah. Tak hanya sekadar agenda seremonial, kehadiran Menag membawa semangat baru dalam dunia pendidikan Islam. Khususnya dengan gagasan revolusioner yang tengah digagas, Kurikulum Cinta.
Turut hadir dalam penyambutan, Kepala MIN 1 Kota Malang, Hj. Siti Aisah, S.Ag., bersama Kepala Madrasah Terpadu, Dra. Erni Ida Qomaria, M.Pd. (Kepala MTsN 1 Kota Malang), serta Dr. Samsudin, M.Pd. (Kepala MAN 2 Kota Malang).
Juga hadir Ketua Komite MIN 1 Prof Dr Rifa Hidayah (Psikolog). Kehadiran mereka menegaskan komitmen bersama dalam menciptakan pendidikan yang lebih inklusif dan penuh makna.
Kurikulum Cinta: Membangun Generasi Penuh Kasih Sayang
Salah satu momen paling berkesan dalam kunjungan ini adalah wawancara eksklusif oleh reporter cilik dari M1NEWS, Aida Hafidzah Santoso. Dengan percaya diri, Aida bertanya mengenai pandangan Menag terhadap MIN 1 Kota Malang serta konsep Kurikulum Cinta yang tengah digagas oleh Kementerian Agama.
Menag dengan penuh semangat menjelaskan bahwa Kurikulum Cinta adalah upaya konkret untuk membangun generasi yang tidak hanya unggul dalam akademik, tetapi juga memiliki kelembutan hati, toleransi, dan rasa persaudaraan yang kuat di tengah keberagaman.
“Kita tidak boleh membenci sesama umat manusia. Kita semua berasal dari Nabi Adam dan merupakan bagian dari bangsa Indonesia. Kurikulum Cinta bertujuan menanamkan nilai kasih sayang agar kita bisa hidup berdampingan dengan damai,” tutur Prof. Nasaruddin.
Pernyataan ini disambut tepuk tangan meriah dari siswa dan para pendidik. Pendidikan, menurutnya, bukan hanya soal kecerdasan intelektual, tetapi juga membangun karakter dan empati.
MIN 1 Kota Malang: Madrasah yang Menginspirasi
Kunjungan Menag semakin meneguhkan posisi MIN 1 Kota Malang sebagai madrasah unggulan yang tak pernah berhenti berinovasi. Para siswa dengan penuh semangat memperkenalkan berbagai program unggulan mereka, seperti Kader Moderasi Beragama, Kader Sekolah Ramah Anak, dan Kader Adiwiyata.
Selain itu, siswa-siswa berprestasi di tingkat nasional dan internasional turut menyambut Menag dengan memamerkan berbagai pencapaian mereka. Semangat dan dedikasi mereka mencerminkan visi besar madrasah yang mengusung slogan "Tiada Hari Tanpa Prestasi."
Menag pun mengapresiasi keunggulan madrasah ini.
“Luar biasa! Tidak pernah saya lihat madrasah seperti ini. Ini benar-benar hebat seperti motonya, Tiada Hari Tanpa Prestasi,” puji Prof. Nasaruddin.
Mengakhiri Kunjungan dengan Syahdu
Menjelang akhir kunjungan, suasana berubah menjadi lebih syahdu saat seorang siswa berbakat, Ara, melantunkan lagu islami "Ya Ilahana". Suaranya yang merdu menggema di seluruh ruangan, mengiringi perpisahan penuh makna antara Menag dan warga madrasah.
Walau singkat, kunjungan ini membawa semangat baru bagi MIN 1 Kota Malang untuk terus maju dalam mencetak generasi yang tidak hanya cerdas, tetapi juga memiliki hati yang penuh kasih sayang.
Menyebarkan Cinta Melalui Pendidikan
Kunjungan ini bukan cuma seremonial, melainkan sebuah momentum bagi dunia pendidikan Islam untuk semakin mengedepankan nilai-nilai cinta, toleransi, dan persaudaraan. Konsep Kurikulum Cinta yang digaungkan Menag menjadi inspirasi bagi madrasah di seluruh Indonesia.
Di tengah dunia yang semakin kompleks, pendidikan berbasis kasih sayang dan moderasi menjadi jawaban bagi tantangan zaman. Seperti yang disampaikan Menag, “Tidak ada gunanya membenci sesama.”
Dengan semangat ini, diharapkan generasi mendatang akan tumbuh sebagai pribadi yang berilmu, berakhlak, dan penuh cinta.
Kunjungan ini semakin mengukuhkan MIN 1 Kota Malang sebagai madrasah inspiratif yang tidak hanya mencetak prestasi, tetapi juga menyemai nilai-nilai kemanusiaan dalam setiap langkah pendidikannya. (*)
**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.
Editor | : Khoirul Anwar |
Publisher | : Ahmad Rizki Mubarok |