KH Najiburrahman Gantikan KH Abdul Hamid Wahid Pimpin Unuja Probolinggo

TIMESINDONESIA, PROBOLINGGO – Pucuk pimpinan Universitas Nurul Jadid atau Unuja Probolinggo, Jatim, berganti. KH Dr. Najiburrahman menjadi rektor baru di kampus berbasis pesantren pertama yang berstandar ISO tersebut.
Ia akan meneruskan kepemimpinan Rektor Unuja Probolinggo 2017-2025, KH Abdul Hamid Wahid, yang sejak 20 Februari 2025 menjabat sebagai Bupati Bondowoso periode 2025-2030.
Advertisement
Pergantian pimpinan itu terjadi 1 Maret 2025, bersamaan dengan awal Ramadan 1446 Hijriah. Kemudian Kamis (20/3/2025) malam, pisah sambut Rektor Unuja Probolinggo digelar di Aula I Ponpes Nurul Jadid.
Pada kesempatan malam itu, KH Abdul Hamid Wahid berharap, Unuja Probolinggo semakin baik di bawah kendali nakhoda baru. Gejala itu antara lain terlihat dari sosok rektor baru yang telah bergelar doktor.
Rektor pertama Unuja Probolinggo itu menyebutkan, formalitas yang dimiliki kampus selama ini menjadi pintu awal menuju substansi dan esensi di dalamnya, yaitu kompetensi dan manfaat.
KH Abdul Hamid Wahid juga menitipkan agar semangat inovasi yang tertuang dalam jargon Unuja Probolinggo, "jump two steps ahead" (Melompat dua langkah ke depan) tidak ditinggalkan.
Dengan demikian, akan terus ada lompatan-lompatan baru dari kampus yang berada dalam naungan Pondok Pesantren Nurul Jadid tersebut untuk menebar kemanfaatan bagi masyarakat luas.
“Kita jangan menjadi biasa-biasa saja. Kita menjadi luar biasa, dan keluarbiasaan yang merupakan kewenangan faktor X itu insyallah akan hadir,” ujarnya.
Sementara KH Dr. Najiburrahman menyampaikan cikal bakal berdirinya Unuja di lingkungan Ponpes Nurul Jadid. Mulai dari Perguruan Tinggi Ilmu Dakwah (PTID) pada era KH Zaini Mun'im, yang terus berkembang hingga menjadi Institut Agama Islam (IAI) Nurul Jadid.
Kemudian berdiri Sekolah Tinggi Teknologi (STT) Nurul Jadid, hingga yang terakhir berdiri Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan (STIKES) Nurul Jadid.
Unuja Probolinggo sendiri, lahir pada 2017 dari penggabungan (merger) tiga perguruan tinggi tersebut: IAI Nurul Jadid, STT Nurul Jadid, dan STIKES Nurul Jadid.
KH Dr. Najiburrahman menyebut, rencana mendirikan universitas di Ponpes Nurul Jadid sejatinya telah ada sejak IAI Nurul Jadid dipimpin KH Abdul Haq Zaini.
Kala itu, dirinya menjabat Ketua STT Nurul Jadid. Sementara KH Abdul Hamid Wahid menjabat sebagai anggota DPR-RI, sehingga lebih sering berada di Jakarta.
Namun, rencana tersebut baru benar-benar terealisasi ketika KH Abdul Hamid Wahid pulang dari Jakarta dan menjabat sebagai Rektor IAI Nurul Jadid. Tiga perguruan tinggi merger menjadi Universitas Nurul Jadid, dan mantan anggota Komisi X DPR-RI tersebut menjadi rektor.
Jump Two Steps Ahead, Step By Step
Merespons titipan perihal semangat jump two steps ahead, KH Dr. Najiburrahman berkomitmen melanjutkannya. Namun, menurutnya hal itu perlu dipadukan dengan semangat step by step (selangkah demi selangkah).
Jika semangat pertama berisi gairah untuk berinovasi, maka semangat kedua berisi gairah untuk menata.
"Jadi ada yang melompat ke depan, ada juga yang menata di belakang. Sehingga tidak semuanya melompat semua. Mari lakukan semua itu. Two steps ahead kita lakukan, step by step kita jalani," ajaknya.
Kiai Najib juga menekankan perlunya aspek legalitas/formalitas dan substansi berjalan berbarengan di Unuja Probolinggo agar tidak menjadi menara gading. Seakan-akan tinggi, namun tidak terasa manfaatnya di masyarakat.
Unuja Probolinggo, Kampus Pejuang
Dengan mengutip pesan pendiri dan pengasuh pertama Ponpes Nurul Jadid, KH Zaini Mun'im, Rektor Unuja Probolinggo, KH Dr. Najiburrahman menyatakan tekad menjadikan Unuja Probolinggo sebagai kampus pejuang.
Pesan KH Zaini Mun'im yang dimaksud adalah: Orang yang Hidup di Indonesia, kemudian tidak melalukan perjuangan dia telah berbuat maksiat. Orang yang hanya memikirkan pendidikan dan ekonominya sendiri, maka orang itu telah berbuat maksiat. Kita semua harus memikirkan perjuangan orang banyak.”
Dengan jadi kampus yang menyuburkan semangat perjuangan, terangnya, insyallah akan menghasilkan hal luar biasa.
Ia juga mengajak semua elemen di Unuja Probolinggo bekerja sama memajukan kampus yang berbasis di Ponpes Nurul Jadid tersebut. (*)
**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.
Editor | : Muhammad Iqbal |
Publisher | : Rizal Dani |