Pendidikan

Melihat Semangat KKN-T PGSD Unitri Malang: Dari Serabut Kelapa Tumbuhkan Cinta Lingkungan

Jumat, 18 April 2025 - 08:44 | 75.83k
Mahasiswa PGSD UNITRI dari kelompok KKN-T Tabebuya menggelar kegiatan Green School di SDN Merjosari 1 Kota Malang. (Foto: Unitri for TI)
Mahasiswa PGSD UNITRI dari kelompok KKN-T Tabebuya menggelar kegiatan Green School di SDN Merjosari 1 Kota Malang. (Foto: Unitri for TI)
Kecil Besar

TIMESINDONESIA, JAKARTA – dir="ltr">Udara pagi itu segar. Sinar matahari menembus rindangnya pepohonan di halaman SDN Merjosari 1 Kota Malang. Namun yang membuat suasana lebih istimewa bukan hanya cuaca cerah, melainkan kehadiran mahasiswa dari Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar (PGSD) Universitas Tribhuwana Tunggadewi (UNITRI Malang) yang membawa semangat hijau dalam program bertajuk Green School.

Kamis, 17 April 2025 menjadi hari penuh makna bagi anak-anak sekolah dasar itu. Mahasiswa yang tergabung dalam kelompok KKN-T Tabebuya hadir bukan hanya untuk mengajar, tetapi untuk menanamkan kesadaran cinta lingkungan sejak dini.

Advertisement

Melalui kegiatan yang dirancang edukatif dan menyenangkan, mereka mengajak para siswa untuk belajar langsung bagaimana menjaga bumi dengan cara sederhana. Mulai dari memanfaatkan limbah hingga menanam bunga.

Kegiatan dimulai dengan pembuatan pot bunga dari serabut kelapa. Suasana kelas berubah menjadi bengkel kreatif. Tangan-tangan mungil para siswa, dengan bimbingan penuh kesabaran dari para mahasiswa, sibuk menata serabut kelapa, mengisinya dengan tanah kompos, lalu menancapkan bunga kerokot dan lavender. Canda tawa pun pecah di sela-sela kerja sama yang harmonis. Proses sederhana itu menjadi wahana belajar yang penuh makna.

Tak hanya membuat pot, mereka juga membersihkan dan merapikan green house sekolah yang sempat lama tak terjamah. Tanaman-tanaman hias mulai tertata kembali.

Satu demi satu pot dari bahan daur ulang pun menghiasi sudut taman sekolah, memberi warna baru, memberi harapan baru.

Menurut dosen pembimbing lapang, Kardiana Metha Rozhana, M.Pd., kegiatan seperti ini sangat penting dalam membentuk karakter peduli lingkungan sejak usia dasar.

“Green School ini bukan sekadar kegiatan KKN biasa, ini adalah bentuk nyata integrasi antara pendidikan karakter dan pendidikan lingkungan. Kami bangga anak-anak bisa belajar langsung dari praktik,” ujarnya penuh apresiasi.

Sambutan hangat juga datang dari pihak sekolah. Bapak Yuyut Suherman, S.Pd., Kepala SDN Merjosari 1, menyampaikan rasa terima kasihnya kepada mahasiswa UNITRI.

“Anak-anak sangat antusias. Mereka belajar langsung tentang daur ulang, tentang bagaimana menjaga lingkungan. Ini bukan hanya tentang tanaman, tetapi tentang membentuk generasi yang peduli,” tuturnya dengan semangat.

Apa yang dilakukan mahasiswa PGSD UNITRI Malang ini bukan sekadar kegiatan sehari. Mereka membawa semangat keberlanjutan, dengan harapan agar kegiatan kecil ini bisa menjadi awal dari gerakan besar.

Mereka ingin siswa-siswa tidak hanya tahu tentang lingkungan dari buku, tetapi juga merasakannya lewat sentuhan tangan, keringat, dan rasa bangga akan hasil kerja mereka sendiri.

“Kami ingin kegiatan ini menjadi inspirasi. Tidak hanya bagi adik-adik di sini, tapi juga untuk sekolah-sekolah lain. Daur ulang bisa menyenangkan, menanam bisa mengasyikkan. Semua bisa dimulai dari yang sederhana,” ungkap salah satu anggota KKN-T Tabebuya.

Di tengah tantangan zaman dan gempuran teknologi, pendidikan lingkungan seperti ini menjadi oase yang meneduhkan. Menanamkan nilai-nilai cinta bumi bukan hanya soal kurikulum, tapi juga soal keteladanan dan aksi nyata.

Melalui Green School, kelompok Tabebuya menunjukkan bahwa perubahan besar bisa dimulai dari tangan-tangan kecil yang diberi ruang untuk tumbuh dan belajar.

Dari serabut kelapa menjadi pot bunga, dari interaksi menjadi inspirasi. Dan dari kebersamaan hari itu, semoga tumbuh pula semangat hijau yang terus hidup di hati anak-anak Merjosari dan di bumi yang kita cintai bersama.

Mari dukung gerakan kecil yang berdampak besar. Jadilah bagian dari semangat Green School dan wujudkan generasi cinta lingkungan mulai dari sekolah dasar. Bumi butuh tangan-tangan peduli—dan itu bisa dimulai dari kita semua. (*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.



Editor : Khoirul Anwar
Publisher : Rifky Rezfany

TERBARU

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES