Pendidikan

Yogyakarta Siap Wujudkan Sekolah Rakyat untuk Anak Miskin, Taman Siswa Jadi Lokasi Prioritas

Minggu, 11 Mei 2025 - 07:38 | 5.22k
Wakil Menteri Sosial Agus Jabo Priyono, Wakil Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Diana Kusumastuti, serta Wakil Wali Kota Yogyakarta Wawan Harmawan meninjau Taman Siswa Yogyakarta sebagai lokasi Sekolah Rayat. (FOTO: Pemkot Yogyakarta)
Wakil Menteri Sosial Agus Jabo Priyono, Wakil Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Diana Kusumastuti, serta Wakil Wali Kota Yogyakarta Wawan Harmawan meninjau Taman Siswa Yogyakarta sebagai lokasi Sekolah Rayat. (FOTO: Pemkot Yogyakarta)
Kecil Besar

TIMESINDONESIA, YOGYAKARTA – Pemerintah terus memperluas akses pendidikan inklusif untuk anak-anak dari keluarga miskin ekstrem. Salah satu langkah strategisnya adalah mendirikan Sekolah Rakyat berkonsep asrama penuh di kawasan Taman Siswa, Yogyakarta. Program ini menjadi bagian dari arahan langsung Presiden RI dan ditargetkan mulai berjalan pada Juli 2025.

Lokasi Taman Siswa ditinjau oleh Wakil Menteri Sosial Agus Jabo Priyono, Wakil Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Diana Kusumastuti, serta Wakil Wali Kota Yogyakarta Wawan Harmawan, Sabtu (10/5/2025). Kunjungan tersebut menandai awal dari proses asesmen teknis dan kesiapan lokasi yang akan menjadi pusat pendidikan terpadu bagi anak-anak dari keluarga miskin.

Advertisement

“Taman Siswa jadi salah satu lokasi yang kami siapkan untuk Sekolah Rakyat. Kementerian Sosial menetapkan lokasi, dan PUPR akan menilai kelayakan secara teknis,” kata Wamen Sosial Agus Jabo.

Konsep Sekolah Rakyat menggabungkan pendidikan formal dari jenjang SD hingga SMA dengan pembinaan karakter. Sekolah ini akan menjadi tempat tinggal sekaligus tempat belajar bagi sekitar 1.000 siswa, dilengkapi fasilitas lengkap seperti asrama, laboratorium, ruang makan, dapur, hingga tempat ibadah.

Agus menegaskan, sekolah ini diperuntukkan khusus bagi anak-anak dari keluarga miskin ekstrem yang akan menjalani pendidikan selama 24 jam dalam lingkungan tertutup yang aman dan terintegrasi.

“Sekolah ini bukan hanya tempat belajar, tapi juga tempat tinggal. Semua fasilitas harus siap dan hanya diperuntukkan bagi siswa Sekolah Rakyat,” ujarnya.

Wakil-Menteri-Sosial-Agus-Jabo-Priyono-b.jpg

Wakil Menteri PUPR Diana Kusumastuti menjelaskan bahwa bangunan di Taman Siswa masih membutuhkan penyesuaian besar. Meski ruang kelas tergolong memadai, area pendukung seperti asrama dan sanitasi belum sesuai standar sekolah berasrama.

“Kami perlu desain ulang bangunan agar memenuhi kebutuhan sekolah boarding. Tapi ini menunggu kepastian relokasi siswa yang saat ini masih aktif belajar di lokasi tersebut,” jelas Diana.

Diana juga menyebut pentingnya kesepakatan antara Pemkot Yogyakarta dan Yayasan Taman Siswa terkait penggunaan gedung yang masih difungsikan sebagai ruang kelas.

Wakil Wali Kota Yogyakarta Wawan Harmawan mengatakan bahwa diskusi dengan Yayasan Taman Siswa akan segera dilakukan agar relokasi siswa berjalan mulus dan pembangunan bisa dimulai sesuai target.

“Kami ingin pembangunan segera dimulai dan target operasional di bulan Juli tetap bisa tercapai,” ungkap Wawan.

Terkait lahan ideal seluas enam hektar seperti yang diminta Presiden, Wawan mengakui bahwa Pemkot saat ini belum memiliki lokasi dengan luas tersebut. Namun ia menyatakan akan memulai lebih dulu dari jenjang SMA.

“Kita mulai dari yang memungkinkan. Yang terpenting adalah komitmen kami dalam membuka akses pendidikan bagi keluarga miskin ekstrem,” jelas Wawan. (*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.



Editor : Deasy Mayasari
Publisher : Ahmad Rizki Mubarok

TERBARU

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES