Pendidikan

Mensos Ungkap Dua Kurikulum Disiapkan untuk Sekolah Rakyat

Senin, 19 Mei 2025 - 14:54 | 10.51k
Menteri Sosial Saifullah Yusuf melihat Simulasi Pembelajaran Sekolah Rakyat di Internasional Islamic Boarding School (IBBS) Al Hikmah, Kota Batu, Senin (19/5/2025). (Foto: ANTARA/Ari Bowo Sucipto)
Menteri Sosial Saifullah Yusuf melihat Simulasi Pembelajaran Sekolah Rakyat di Internasional Islamic Boarding School (IBBS) Al Hikmah, Kota Batu, Senin (19/5/2025). (Foto: ANTARA/Ari Bowo Sucipto)
Kecil Besar

TIMESINDONESIA, BATU – Menteri Sosial (Mensos) Saifullah Yusuf mengungkapkan bahwa pemerintah tengah mempersiapkan dua jenis kurikulum pembelajaran untuk Sekolah Rakyat, yakni kurikulum formal dan pendidikan karakter.

Hal tersebut disampaikannya usai penandatanganan nota kesepahaman dan perjanjian kerja sama penyelenggaraan Sekolah Rakyat di Al-Hikmah International Islamic Boarding School, Kota Batu, Jawa Timur, Senin (19/5/2025).

Advertisement

"Ada dua kurikulum, yakni kurikulum formal dan kurikulum pendidikan karakter," ujar Gus Ipul, sapaan akrabnya.

Menurutnya, keberadaan dua kurikulum tersebut penting untuk membentuk peserta didik secara utuh, baik dari sisi akademis maupun kepribadian. Apalagi, Sekolah Rakyat dirancang sebagai sekolah berasrama (boarding school), sehingga karakter siswa bisa lebih terbentuk melalui pendidikan intensif.

Mensos juga menyampaikan bahwa pihaknya mendapat dukungan dari sekolah swasta dalam penyusunan modul dan aplikasi pembelajaran digital untuk Sekolah Rakyat.

"Seperti di Al-Hikmah juga punya aplikasi. In syaa Allah akan memudahkan kami mengelaborasikan kurikulum yang sudah dibuat oleh Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah," jelasnya.

Gus Ipul menyebutkan, hingga saat ini terdapat 53 bangunan Sekolah Rakyat yang sedang direnovasi oleh Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR). Renovasi ini berjalan lancar tanpa kendala dan dijadwalkan selesai pada Juni 2025, sehingga dapat digunakan untuk kegiatan belajar mengajar pada tahun ajaran 2025/2026.

"Alhamdulillah untuk yang 53 lokasi tidak ada kendala. Dukungan pemerintah daerah sangat kuat," ujarnya.

Ke depan, pemerintah menargetkan total 100 titik Sekolah Rakyat di seluruh Indonesia.

Saat ini, survei lokasi masih terus dilakukan untuk menilai kelayakan bangunan yang diusulkan. Setelah disetujui, Kementerian PUPR akan menyusun rencana renovasinya.

"Insya Allah ini ada lagi yang sedang dilakukan survei. Kira-kira bisa 100 titik (Sekolah Rakyat)," kata Gus Ipul optimistis. (*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.



Editor : Ferry Agusta Satrio
Publisher : Rizal Dani

TERBARU

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES