Pendidikan

Jombang Bersiap Jadi Pusat Pendidikan Buah-Buahan Nasional

Sabtu, 24 Mei 2025 - 09:07 | 7.43k
Agung Wicaksono, Yusron Aminulloh, dan Samiono Abdullah 3 pengusaha usai diskusi tentang Akademi Buah Nusantara di Desa Mojokrapak, Tembelang, Jombang. (FOTO: Rohmadi/ TIMES Indonesia)
Agung Wicaksono, Yusron Aminulloh, dan Samiono Abdullah 3 pengusaha usai diskusi tentang Akademi Buah Nusantara di Desa Mojokrapak, Tembelang, Jombang. (FOTO: Rohmadi/ TIMES Indonesia)
Kecil Besar

TIMESINDONESIA, JOMBANG – Gagasan pendirian Akademi Buah Nusantara (ABN) yang dicetuskan oleh Prof. Reza Tirtawinata, ahli buah Nusantara, terus bergulir dan kini disambut antusias berbagai kalangan. 

Digadang-gadang menjadi yang pertama di Indonesia, kampus ini akan berfokus mencetak generasi profesional di bidang perkebunan buah dengan pusatnya di Kabupaten Jombang.

Advertisement

Dalam diskusi strategis yang digelar Jumat (23/5/2025) sore di kediaman H. Agung Wicaksono, Owner AFCO Group Jombang, Desa Mojokrapak, Kecamatan Tembelang, Kabupaten Jombang, sejumlah tokoh lokal turut menyampaikan dukungan penuh terhadap proyek besar ini. 

Abah Agung, sapaan akrab H. Agung Wicaksono, ternyata juga diam-diam mengembangkan perkebunan alpukat seluas 7 hektare di Jombang. Baginya, potensi buah Nusantara sangat besar jika dikelola dengan pendekatan industri modern seperti di banyak negara.

“Saya kagum melihat bagaimana negara lain mengelola buah sebagai industri. Indonesia memiliki potensi luar biasa, tinggal menyiapkan SDM yang mumpuni,” ujar Abah Agung.

Sementara itu, Samiono Abdullah menambahkan, sektor buah bisa menjadi tumpuan ekonomi rakyat jika digarap serius. Ia mencontohkan, bahkan menanam pohon buah di pekarangan rumah pun bisa menjadi sumber pendapatan yang rutin, asalkan dilakukan dengan ilmu dan ketekunan.

“ABN ini bukan hanya kampus, tapi solusi masa depan bangsa,” tegasnya.

Hadir dalam pertemuan tersebut Yusron Aminulloh, CEO DeDurian Park Group, dan Samiono Abdullah, mantan eksekutif perusahaan yang kini mengelola kebun alpukat sekaligus membina santri di Kecamatan Plandaan.

“Ini bukan sekadar ide, tapi sudah masuk tahap persiapan serius. Akademi Buah Nusantara akan kami wujudkan dengan pusat di Jombang,” tegas Yusron, yang juga dikenal sebagai penggagas inovatif di sektor pertanian terpadu.

Yusron juga menyoroti pentingnya mengubah citra profesi petani buah yang selama ini dianggap kurang menarik. Ia optimistis ABN akan melahirkan petani-petani profesional dengan penghasilan yang layak dan masa depan cerah.

Dalam rancangannya, komposisi mahasiswa ABN akan terdiri dari 80% peserta ikatan dinas dari pemerintah daerah se-Indonesia dan 20% mahasiswa umum. Nantinya, setiap pemkab/pemkot bisa mengirim 2 hingga 5 lulusan terbaik SMA/SMK untuk menempuh pendidikan selama 3 tahun. Setelah lulus, mereka akan kembali ke daerah masing-masing sebagai ahli buah dan agen pembangunan ekonomi lokal.

“Saat ini tim kami bersama Prof. Reza tengah menjalin komunikasi dengan berbagai kementerian, mulai dari Kementan, Kemenristekdikti, hingga Kemendagri dan Kemendes untuk mendukung terwujudnya ABN,” jelas Yusron.

Jika semua berjalan sesuai rencana, 2025–2026 akan menjadi tahun konsolidasi—mulai dari penyusunan kurikulum, regulasi, hingga pembangunan fasilitas kampus. Targetnya, 2027 Akademi Buah Nusantara resmi menerima mahasiswa angkatan pertama.

“InsyaAllah, 2027 ABN mulai beroperasi. Dari Jombang, kita akan lahirkan SDM unggul yang mengangkat martabat buah Nusantara ke tingkat dunia,” pungkas Yusron. (*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.



Editor : Ferry Agusta Satrio
Publisher : Rizal Dani

TERBARU

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES