Pendidikan

Mahasiswa BIIP Polinema Suguhkan Expo Wisata dan Kuliner Bertema Keberlanjutan

Selasa, 27 Mei 2025 - 20:02 | 27.99k
Salah satu stand makanan tradisional dari Cirebon yang mengikuti Culinary Expo di Politeknik Negeri Malang, Selasa (27/5/2025). (Foto: Arli Ochaputri Hartono/TIMES Indonesia)
Salah satu stand makanan tradisional dari Cirebon yang mengikuti Culinary Expo di Politeknik Negeri Malang, Selasa (27/5/2025). (Foto: Arli Ochaputri Hartono/TIMES Indonesia)
Kecil Besar

TIMESINDONESIA, MALANG – Tourism and Culinary Expo (TACE) kembali digelar dengan semarak di Graha Teater Politeknik Negeri Malang (Polinema). Mengusung tema "Exploring the Flavors and Culture of the Archipelago", Selasa (27/5/2025).

Acara ini menyajikan kekayaan budaya dan kuliner dari berbagai daerah di Indonesia, sekaligus mengusung prinsip keberlanjutan dan ramah lingkungan dalam pelaksanaannya

Advertisement

TACE merupakan singkatan dari Tourism and Culinary Expo, sebuah program tahunan sekaligus proyek Ujian Akhir Semester (UAS) bagi mahasiswa Program Studi Bahasa Inggris untuk Industri Pariwisata (BIIP) angkatan 2022 dan 2023.

Acara ini digelar sejak tahun 2023 dan merupakan project kolaborasi mata kuliah English for MICE dan Tourism Marketing Presentation.

“Acara ini bertujuan untuk mempromosikan destinasi wisata dan kuliner khas Indonesia kepada masyarakat, serta memperkuat rasa cinta terhadap budaya bangsa” ujar Faiz Madyan Junaidy, ketua pelaksana.

Tahun ini, TACE 2025 menampilkan berbagai kegiatan menarik. Acara dibuka dengan pertunjukan fashion show yang menampilkan busana adat dari 17 kota dan kabupaten di Indonesia, yakni Palembang, Padang, Bandung, Cirebon, Jakarta, Semarang, Yogyakarta, Solo, Ponorogo, Sumedang, Surabaya, Malang, Banyuwangi, Denpasar dan Badung di Bali, Mataram, serta Makassar.

Culinary-Expo-2.jpgBarisan mahasiswa Polinema memaerkan pakaian adat tradisional dari berbagai macam daerah. (Foto: Cindy Audylia Herawati/TIMES Indonesia)

Setelah fashion show, acara dilanjutkan dengan berbagai pertunjukan seni, seperti tarian tradisional, penampilan musik oleh mahasiswa dan Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM) Seni, serta pertunjukan band dari beberapa mahasiswa.

Kegiatan ini juga dimeriahkan dengan permainan interaktif dan berbagai kompetisi menarik yang menambah semangat para peserta dan pengunjung.

Salah satu hal yang membedakan TACE 2025 dari tahun-tahun sebelumnya adalah penerapan prinsip keberlanjutan (sustainability).

Panitia berkomitmen untuk mengurangi dampak lingkungan dengan meminimalkan penggunaan plastik, mengganti banner dengan dekorasi kain tradisional seperti jarik, serta memanfaatkan bahan daur ulang seperti kardus bekas dalam dekorasi booth.

“Kami berusaha menampilkan acara yang berdampak dan meriah namun ramah lingkungan,” ujar Novitasari, Steering Committee (SC) TACE 2025.

Proses persiapan acara berlangsung cukup singkat, hanya dalam waktu satu bulan. Tantangan pun bermunculan, baik secara internal seperti perbedaan pendapat antar anggota tim, maupun eksternal seperti cuaca yang tidak menentu.

Namun, melalui kerja keras dan kolaborasi yang baik, seluruh rangkaian kegiatan berhasil terlaksana dengan sukses dan penuh antusiasme

Dalam expo ini, terdapat 21 tenant makanan, terdiri dari 17 tenant dari daerah yang direpresentasikan serta 4 tenant eksternal yang berasal dari sponsor dan penyewa stand luar kampus.

Untuk menambah daya tarik dan partisipasi, panitia menyelenggarakan empat jenis lomba, yakni Best Booth untuk dekorasi booth terbaik, Best Costume untuk kostum terbaik dalam fashion show, Favorite Booth berdasarkan pilihan pengunjung, dan Best Instagram Story untuk unggahan media sosial terbaik.

Panitia berharap TACE tidak hanya menjadi acara tahunan internal kampus, tetapi juga dapat berkembang menjadi agenda berskala nasional maupun internasional.

“Kami optimis TACE bisa dikenal lebih luas. Harapan kami, melalui acara ini, masyarakat dan mahasiswa bisa lebih mengenal dan mencintai budaya serta kuliner Indonesia, dan bangga menjadi bagian dari bangsa yang kaya tradisi,” ujar Faiz Madyan Junaidy.

Melalui TACE 2025, mahasiswa BIIP Polinema Malang menunjukkan bahwa kegiatan akademik dapat dikemas secara kreatif, inspiratif, serta berdampak nyata dalam pelestarian budaya dan lingkungan. (*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.



Editor : Wahyu Nurdiyanto
Publisher : Rizal Dani

TERBARU

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES