Pendidikan

UB Tambah 10 Guru Besar Baru, Kini Miliki 255 Profesor Aktif

Selasa, 27 Mei 2025 - 21:21 | 9.96k
Pengukuhan guru besar UB yang berlangsung pada Selasa (27/5/2025). (Istimewa)
Pengukuhan guru besar UB yang berlangsung pada Selasa (27/5/2025). (Istimewa)
Kecil Besar

TIMESINDONESIA, MALANGUniversitas Brawijaya (UB) kembali menunjukkan konsistensinya dalam memperkuat kualitas sumber daya akademik. Selama dua hari berturut-turut, Selasa (27/5/2025) dan Rabu (28/5/2025), UB mengukuhkan 10 orang dosen menjadi guru besar di Gedung Samantha Krida. Dengan penambahan ini, jumlah profesor aktif di UB kini mencapai 255 orang.

Rektor UB, Prof. Widodo, S.Si., M.Si., Ph.D.Med.Sc., menyampaikan bahwa keberadaan guru besar menjadi pilar penting dalam pengembangan universitas, tidak hanya dalam aspek akademik, tetapi juga dalam membentuk budaya keilmuan yang berdampak bagi masyarakat luas.

“Profesor-profesor yang dikukuhkan ini luar biasa. Mereka bukan hanya simbol akademik tertinggi, tapi juga aktor utama dalam membangun keilmuan dan inovasi. Mereka harus menjadi pelopor dalam menghasilkan riset-riset unggul, inovasi yang aplikatif, dan karya-karya yang memiliki dampak sosial,” ungkapnya dalam sambutan pengukuhan.

Ia menegaskan bahwa seorang profesor harus memiliki integritas tinggi dan menjadi sosok yang dapat dijadikan teladan di lingkungan kampus maupun di tengah masyarakat.

“Profesor itu adalah academic leader, role model, teladan bagi mahasiswa, kolega, dan masyarakat. Kalau sudah menjadi role model, maka tanggung jawab moral dan keilmuannya harus terus dijaga. Ini bagian penting dari kontribusi nyata pendidikan tinggi,” ujarnya.

Prof. Widodo juga menyoroti pentingnya produktivitas akademik, terutama dalam hal riset dan publikasi ilmiah. Ia menekankan bahwa seorang guru besar harus mampu menghasilkan penelitian-penelitian berkualitas yang berdampak nyata.

“Penelitian, publikasi, sitasi, itu harus banyak. Inovasinya harus bisa diterapkan di bidangnya. Harus internationally recognized. Jangan hanya dikenal di nasional, tapi juga harus dikenal secara internasional,” tambahnya.

Ia mengapresiasi para dosen dan peneliti UB yang berhasil meraih hibah riset dari pemerintah.  Diterangkan bahwa ada 123 judul penelitian dari dosen UB yang didanai pemerintah.

"Ini patut disyukuri. Tapi jumlah profesor kita sudah 255, sementara yang didanai baru sekitar setengahnya. Ini menjadi tantangan agar semua profesor semakin aktif meneliti dan mengajukan proposal yang kompetitif,” paparnya.

Menurutnya, produktivitas riset tidak hanya bergantung pada dana internal, tapi juga pada kemampuan para dosen untuk membangun jejaring kolaboratif dengan industri dan masyarakat.

“Untuk mendapatkan pendanaan dari luar itu penting, karena menunjukkan kualitas dan kemampuan kita yang diakui secara nasional. Kolaborasi dengan industri dan masyarakat luas juga jadi indikator penting keberhasilan perguruan tinggi,” kata dia.

Prof. Widodo berharap agar para guru besar, terutama yang baru dikukuhkan, terus berperan aktif membentuk ekosistem akademik yang sehat. Ia mendorong mereka menjadi penggerak utama dalam menciptakan circle pengembangan keilmuan di lingkungan fakultas dan universitas.

“Mohon para profesor, khususnya yang baru dikukuhkan, untuk terus menjadi pelaku utama. Bukan hanya sebagai pengajar, tapi sebagai pionir yang membentuk ekosistem akademik yang progresif. Ini penting agar Universitas Brawijaya tetap unggul, adaptif, dan berdampak luas di era kompetisi global,” pungkasnya.

Pada Selasa (27/5), lima profesor dari berbagai fakultas dikukuhkan, yakni:
1. Prof. Dhiana Puspitawati, S.H., L.LM., Ph.D. (Fakultas Hukum) dalam bidang Ilmu Hukum Laut
2. Prof. Dr. Ir. Hartati Kartikaningsih, M.Si. (FPIK) dalam bidang Keamanan Pangan dan Mikrobiologi Hasil Perikanan
3. Prof. Ir. Sri Wahyuni, ST., MT., Ph.D., IPM., ASEAN Eng. (Fakultas Teknik) dalam bidang Manajemen Air
4. Prof. Dr. Drs. Unggul Pundjung Juswana, M.Sc. (FMIPA) dalam bidang Biofisika dan Lingkungan
5. Prof. Ir. Aji Sutrisno, M.Sc., Ph.D. (FTP) dalam bidang Teknologi Enzim

Sementara pada Rabu (28/5), lima profesor lainnya dikukuhkan, yaitu:

1. Prof. Dwi Budi Santoso, S.E., M.S., Ph.D. (FEB) dalam bidang Ekonomi Regional
2  Prof. Nia Kurniawan, S.Si., M.P., D.Sc. (FMIPA) dalam bidang Taksonomi Vertebrata
3  Prof. Dr. Ir. Daduk Setyohadi, M.P. (FPIK) dalam bidang Dinamika Populasi Ikan
4. Prof. Dr. Ir. Gatut Bintoro, M.Sc. (FPIK) dalam bidang Manajemen Sumber Daya Perikanan Tangkap
5. Prof. Dr. Eng. Masruroh, S.Si., M.Si. (FMIPA) dalam bidang Ilmu Material dan Permukaan. (*)

Advertisement

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.



Editor : Ferry Agusta Satrio
Publisher : Rizal Dani

TERBARU

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES