Pendidikan

Universitas Brawijaya Raih Sertifikat Energi Bersih TIGR

Senin, 09 Juni 2025 - 14:31 | 13.64k
Sekretaris Universitas Brawijaya, Dr. Tri Wahyu Nugroho, S.P., M.Si. (FOTO: Istimewa)
Sekretaris Universitas Brawijaya, Dr. Tri Wahyu Nugroho, S.P., M.Si. (FOTO: Istimewa)
Kecil Besar

TIMESINDONESIA, MALANGUniversitas Brawijaya (UB) terus memperkuat langkah nyatanya dalam mewujudkan kampus berkelanjutan dengan mendukung Sustainable Development Goals (SDGs). khususnya SDG 7 yakni Energi Bersih dan Terjangkau. Tahun ini, UB mencatat pencapaian strategis melalui pemanfaatan energi baru terbarukan (EBT) yang bersumber dari Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA) Barukan.

UB menjalin kemitraan dengan PT PLN (Persero) dalam mengakses energi listrik berbasis EBT yang kemudian menghasilkan Tradable Instruments for Global Renewables (TIGR) Certificate, atau sertifikat energi hijau berstandar internasional yang menunjukkan komitmen UB dalam penggunaan energi ramah lingkungan.

Advertisement

Kepala Pusat SDGs UB, Novia Lusiana, S.TP., M.Si., Ph.D, menjelaskan bahwa sertifikasi tersebut hanya bisa diperoleh dengan partisipasi aktif dalam konsumsi energi bersumber dari pembangkit yang ramah lingkungan.

TIGR certificates diperoleh dengan ikut serta mendukung penyediaan dan pemakaian listrik yang bersumber dari energi terbarukan. UB turut serta dalam mendukung penyediaan listrik yang bersumber dari Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA), khususnya PLTA Barukan.

Melalui langkah ini, UB tak hanya mengedepankan efisiensi energi, namun juga menegaskan komitmennya dalam mengurangi jejak karbon dan mendukung dekarbonisasi sektor energi di Indonesia. Lebih jauh, sertifikat TIGR ini juga menjadi bagian dari perencanaan jangka panjang UB menuju target Net Zero Emission pada tahun 2030.

Sekretaris Universitas Brawijaya, Dr. Tri Wahyu Nugroho, S.P., M.Si, menegaskan bahwa inisiatif ini merupakan bagian dari transformasi sistem internal kampus menuju keberlanjutan energi.

“UB sangat concern dengan penyediaan sumber energi terbarukan dan mengambil langkah nyata dan terukur dalam transisi energi bersih menuju net zero 2030,” tegasnya.

Sertifikat TIGR yang diterima UB berasal dari skema Renewable Energy Certificate (REC) milik PLN, yang telah diakui secara internasional dan memungkinkan untuk diperdagangkan secara global. Dia menambahkan, keberadaan sertifikat ini memperkuat transparansi dan akuntabilitas UB dalam pelaporan keberlanjutan (sustainability reporting). (*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.



Editor : Ferry Agusta Satrio
Publisher : Sofyan Saqi Futaki

TERBARU

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES