Pendidikan

UNJ Kukuhkan Guru Besar Ilmu Ekologi Perairan, Ilmu Struktur dan Perkembangan Hewan, dan Ilmu PLH

Rabu, 11 Juni 2025 - 13:32 | 9.57k
UNJ Kukuhkan Guru Besar Ilmu Ekologi Perairan, Ilmu Struktur dan Perkembangan Hewan, dan Ilmu PLH (11/06/25)
UNJ Kukuhkan Guru Besar Ilmu Ekologi Perairan, Ilmu Struktur dan Perkembangan Hewan, dan Ilmu PLH (11/06/25)
Kecil Besar

TIMESINDONESIA, JAKARTA – Universitas Negeri Jakarta (UNJ) kembali mencatatkan tonggak penting dalam sejarah akademiknya dengan mengukuhkan tiga guru besar, yaitu: Prof. Ratna Komala, Prof. Yulia Irnidayanti, dan Prof. Diana Vivanti Sigit, dalam Sidang Terbuka Universitas yang diselenggarakan secara khidmat di Aula Latif Hendraningrat, Kampus A Rawamangun, Rabu, 11 Juni 2025. Pengukuhan ini menjadi bukti nyata dedikasi UNJ dalam mendorong mutu tridarma perguruan tinggi, khususnya dalam penguatan sumber daya dosen dan kontribusi keilmuan di tingkat nasional maupun global.

Prof. Ratna Komala, Prof. Yulia Irnidayanti, dan Prof. Diana Vivanti Sigit merupakan tiga guru besar yang berasal dari Fakultas Matematika dan IPA (FMIPA) UNJ. Prof. Ratna Komala dikukuhkan sebagai Guru Besar Bidang Ilmu Ekologi Perairan, Prof. Yulia Irnidayanti dikukuhkan sebagai Guru Besar Bidang Ilmu Struktur dan Perkembangan Hewan, dan Prof. Diana Vivanti Sigit dikukuhkan sebagai Guru Besar Bidang Ilmu Pendidikan Lingkungan Hidup (PLH).

Advertisement

Pada kesempatan orasi ilmiah pertama disampaikan oleh Prof. Ratna Komala yang mengangkat judul “Potensi Sumberdaya dan Konservasi Terumbu Karang untuk Pembangunan Berkelanjutan Wilayah Pesisir”. Menurut Prof. Ratna, kekayaan terumbu karang Indonesia sangat luar biasa dengan luasan mencapai 284,3 ribu kilometer persegi atau 18% dari terumbu karang yang ada di dunia. Namun kondisi terumbu karang di Indonesia saat ini sudah banyak mengalami penurunan dan kerusakan yang terjadi secara alami maupun karena aktivitas manusia. Menurut Prof. Ratna, untuk mengatasi hal ini, pengelolaan sumber daya pesisir dan laut dengan pendekatan konservasi dan pembangunan berkelanjutan menjadi salah satu alternatif. Selain itu, juga harus dilakukan pendekatan yang holistik, kolaborasi antar berbagai pihak, dan komitmen jangka panjang untuk memastikan ekosistem terumbu karang tetap lestari dan dapat terus menunjang keberlanjutan pesisir. 

Kemudian, orasi ilmiah kedua disampaikan Prof. Yulia Irnidayanti yang mengangkat judul “Resveratrol Tempe, Agen Prospektif Mengatasi Insiden Kerusakan Sel pada Malformasi Perkembangan Sebagai Solusi Permasalahan Kesehatan di Masa Depan”. Menurut Prof. Yulia, tempe sebagai makanan asli Indonesia mempunyai manfaat yang sangat besar karena kandungan senyawa fenoliknya sangat tinggi sekitar 2/3 dari yang dijumpai pada tanaman. Fermentasi tempe, tidak hanya meningkatkan kandungan resveratrol tetapi juga meningkatkan bioaktivitasnya menjadikan tempe sebagai sumber resveratrol yang lebih efektif dibandingkan dengan yang non-fermentasi. Selanjutnya, resveratrol yang terkandung dalam tempe menunjukkan potensi besar sebagai agen prospektif mengatasi insiden kerusakan sel yang disebabkan oleh stres oksidatif dan inflamasi, terutama dalam konteks malformasi perkembangan akibat paparan kontaminan lingkungan. Temuan ini memberikan dasar yang kuat untuk pengembangan resveratrol berbasis tempe sebagai strategi pencegahan serta terapi terhadap berbagai gangguan perkembangan dan penyakit degeneratif di masa depan. 

UNJ-b.jpg

Terakhir, orasi ilmiah yang disampaikan Prof. Diana Vivanti Sigit yang berjudul “Transformasi Pendidikan Lingkungan Hidup untuk Mendukung Implementasi Sustainable Development Goals (SDGs)”. Menurut Prof. Vanti, transformasi pendidikan lingkungan hidup merupakan sebuah kebutuhan strategis dalam mewujudkan dunia yang lebih baik dan berkelanjutan. Transformasi ini harus dikembangkan dengan pendekatan lintas disiplin yang menekankan pada prinsip connectivity. Dalam hal konten, transformasi pendidikan lingkungan hidup harus mencakup: Pengetahuan lingkungan hidup, Isu-isu lingkungan mutakhir, Fenomena ilmiah, Literasi lingkungan, Pendekatan ethnosains, Penguatan perilaku pro-lingkungan, serta Penghargaan terhadap kearifan lokal. Harapan dari transformasi ini ialah perubahan pengetahuan, sikap, dan perilaku individu serta kolektif masyarakat dalam menyikapi berbagai tantangan lingkungan dewasa ini. Seluruh proses ini dijalankan dalam sinergi dengan Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (SDGs). 

Pada kesempatan ini, Prof. Komarudin selaku Rektor UNJ dalam sambutannya mengatakan bahwa pengukuhan tiga Guru Besar dari (FMIPA hari ini merupakan rangkaian prosesi pengukuhan yang ke-4 pada gelaran Pengukuhan Guru Besar di Tahun 2025. Sungguh merupakan karunia dan kebahagiaan yang tak ternilai bagi seluruh sivitas akademika UNJ, khususnya FMIPA bahwa pada hari ini, telah bertambah tiga guru besar yang concern pada bidang Ilmu Ekologi Perairan; Ilmu Struktur dan Perkembangan Hewan; dan Ilmu Pendidikan Lingkungan Hidup, ungkap Prof. Komarudin.

Prof. Komarudin juga menyampaikan ucapan selamat dan apresiasi yang setinggi-tingginya kepada Prof. Ratna Komala, M.Si, Prof. Yulia Irnidayanti, dan Prof. Diana Vivanti Sigit atas sumbangsih keilmuan dan pencapaian jabatan akademik tertinggi dalam dunia pendidikan. Semoga pencapaian ini, semakin dapat menginspirasi, memotivasi, dan membawa semangat baru untuk mengimplementasikan keilmuan yang berdampak bagi kemaslahatan masyarakat, bangsa, dan negara, ujar Prof. Komarudin.

Sementara itu Prof. Ahman Sya selaku Ketua Senat Akademik UNJ menyampaikan rasa bangga atas pengukuhan ini. Ia menilai peningkatan jumlah guru besar di UNJ merupakan hasil dari semangat para dosen dan kepemimpinan yang visioner.

“Pengukuhan ini bukan hanya bentuk penghargaan, tetapi juga momentum untuk menyebarluaskan gagasan besar para guru besar UNJ. Mereka diharapkan menjadi tokoh yang berdampak, baik secara keilmuan maupun sosial,” tuturnya.

Prof. Ahman juga menekankan pentingnya integritas dan keteladanan dalam diri seorang guru besar, sejalan dengan visi UNJ sebagai perguruan tinggi berperadaban tinggi yang menjunjung nilai intelligentia dan dignitas, serta berdaya saing global.

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.



Editor : Ahmad Nuril Fahmi
Publisher : Rochmat Shobirin

TERBARU

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES