Universitas Negeri Malang Gelar ICONELS 2025, Perkuat Kolaborasi Humaniora di Era Digital

TIMESINDONESIA, MALANG – Universitas Negeri Malang (UM) kembali menggelar The 2nd International Conference on Education, Language, Literacies, and Literary Studies (ICONELS) pada Rabu, (11/6/2025).
Konferensi internasional ini diselenggarakan secara daring oleh Departemen Sastra Jerman, dengan mengangkat tema “Interdisciplinary Approaches to Language, Literature, and Linguistics in the Digital Era.”
Advertisement
ICONELS menjadi wadah pertukaran gagasan dan hasil riset akademik di bidang bahasa, sastra, dan linguistik. Dalam edisi keduanya ini, konferensi menegaskan pentingnya pendekatan lintas disiplin untuk merespons tantangan perkembangan teknologi yang kian memengaruhi studi humaniora—mulai dari budaya literasi digital, digitalisasi karya sastra, hingga pemanfaatan big data dalam kajian bahasa.
Konferensi secara resmi dibuka oleh Rektor UM, Prof. Dr. Hariyono, M.Pd., yang menekankan pentingnya literasi digital dan kolaborasi antarbidang sebagai strategi untuk memperkuat daya saing akademik di tingkat global.
Sejumlah pembicara utama dari berbagai negara turut hadir, di antaranya Prof. Dr. Thomas Köhler (Jerman), Dr. Björn Laser (Eropa), Yancheng He, Ph.D. (Tiongkok), serta Aboura Bouchra, Ph.D. (Aljazair). Mereka membahas berbagai topik seperti kecerdasan buatan dalam pendidikan, pelestarian bahasa yang terancam punah, hingga integrasi literasi digital dalam pembelajaran. Konferensi juga menghadirkan pembicara dari Malaysia dan Indonesia, seperti Dr. Lim Chising Chsing dan Dr. Dewi Kartika Ardiyani, M.Pd. (UM), yang membahas inovasi pembelajaran sastra dan strategi membaca berbasis metakognitif.
Sesi dokumentasi para panitia ICONELS 2025. (Foto: Claresta Faustina Fedora/TIMES Indonesia)
Tahun ini, ICONELS mendapat respons luar biasa dari akademisi dalam dan luar negeri. Sebanyak 56 makalah terpilih dari puluhan pengiriman call for papers internasional, setelah melalui proses seleksi ketat oleh tim reviewer. Makalah-makalah tersebut dipresentasikan dalam sesi paralel, mencerminkan kualitas akademik yang tinggi dan relevan dengan tema konferensi.
Secara keseluruhan, ICONELS 2025 diikuti oleh 66 pemakalah dan lebih dari 240 peserta dari berbagai institusi, termasuk Universitas Padjadjaran, Universitas Negeri Surabaya, Universitas Pattimura, BRIN, Universitas Pendidikan Ganesha Bali, Universitas Negeri Yogyakarta, hingga Yangzhou University dari Tiongkok.
Ketua Panitia ICONELS 2, Amira Eza Febri Putri, S.Pd., MTCSOL, mengungkapkan bahwa tantangan utama dalam penyelenggaraan konferensi daring adalah menjaga kualitas interaksi akademik di ruang virtual. “Kami memastikan platform digital yang digunakan mampu mendukung diskusi yang interaktif dan inklusif, sekaligus fleksibel terhadap perbedaan zona waktu peserta,” ujarnya.
Menurut Ketua Departemen Sastra Jerman UM, Dr. Dewi Kartika Ardiyani, M.Pd., ICONELS bukan sekadar ajang akademik, tetapi juga menjadi jembatan penghubung yang memperkuat kolaborasi riset lintas negara.
Ia berharap konferensi ini dapat mendorong peningkatan kualitas riset dan publikasi ilmiah dosen maupun mahasiswa Indonesia. "Serta membuka peluang kolaborasi global yang berkontribusi terhadap pengembangan studi humaniora nasional," ucapnya.
Dengan cakupan tema yang luas dan jejaring akademik yang semakin kuat, ICONELS 2025 menjadi bukti bahwa bidang humaniora memiliki posisi strategis dalam menghadapi era digital.
Lebih dari sekadar forum ilmiah, konferensi ini menjadi langkah nyata UM dalam membentuk masa depan pendidikan dan penelitian yang kolaboratif, inklusif, dan adaptif terhadap zaman. (*)
**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.
Editor | : Wahyu Nurdiyanto |
Publisher | : Rizal Dani |