MPLS SMP PGRI 1 Bululawang Malang Tanamkan Nilai Religi dan Pancasila pada Siswa Baru

TIMESINDONESIA, MALANG – SMP PGRI 1 Bululawang, Kabupaten Malang, menggelar Masa Pengenalan Lingkungan Sekolah (MPLS) Ramah Tahun 2025 dengan menekankan pembentukan karakter religius, akhlakul karimah, serta pengamalan nilai-nilai Pancasila bagi peserta didik baru. Kegiatan ini berlangsung mulai Senin, 14 Juli hingga Jumat, 18 Juli 2025.

Kepala SMP PGRI 1 Bululawang, Ismariati, S.Pd., mengatakan bahwa tujuan utama MPLS adalah mengenalkan budaya belajar tingkat SMP sekaligus menanamkan nilai-nilai positif kepada siswa sejak awal. Ia menegaskan pentingnya menjauhi perilaku negatif seperti narkoba, alkohol, rokok, dan judi online, sejalan dengan imbauan Gubernur Jawa Timur, Khofifah Indar Parawansa.

Advertisement

"Peserta didik baru harus mencerminkan anak Indonesia yang religius serta mempraktikkan nilai-nilai Pancasila dalam kehidupan sehari-hari," ujarnya.

Ismariati juga mengajak siswa untuk membiasakan tujuh kebiasaan anak Indonesia hebat, yakni bangun pagi, beribadah, berolahraga, makan sehat dan bergizi, gemar belajar, bermasyarakat, serta tidur tepat waktu.

Wakil Kepala Sekolah bidang Kurikulum, Lilik Farida, S.Pd., menjelaskan bahwa MPLS tahun ini mengusung konsep tematik harian yang disesuaikan dengan nilai karakter. Hari pertama bertema Sekolahku, hari kedua Teman Baru, hari ketiga Aku dan Lingkunganku, dan hari keempat bertema Prestasi dan Masa Depanku. Sejumlah narasumber dari TNI dan Polri turut dihadirkan untuk memperkuat materi kedisiplinan dan wawasan kebangsaan.

"Tujuan MPLS adalah memberikan pemahaman mengenai lingkungan dan budaya belajar di SMP, sekaligus membentuk karakter akhlakul karimah sesuai visi dan misi pendidikan Kabupaten Malang," terang Lilik.

Kegiatan MPLS ditutup pada Jumat (18/7/2025) dengan agenda perkemahan Jumat–Sabtu sebagai sarana pembinaan karakter dan kerja sama antarsiswa.

Waka Sarpras SMP PGRI 1 Bululawang, Nur Habibah, menambahkan bahwa MPLS juga dirancang untuk membantu siswa meninggalkan budaya belajar di sekolah dasar dan beradaptasi dengan lingkungan belajar tingkat menengah pertama.

Total peserta didik baru tahun ini sebanyak 70 siswa, sebagian besar berasal dari lingkungan sekitar dan sejumlah santri dari pondok pesantren.

"Kami berharap kegiatan MPLS dapat memotivasi siswa untuk lebih semangat belajar demi meraih cita-cita masa depan," pungkasnya. (D)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.