Peristiwa Daerah

Gerobak Jualan Diangkut Satpol, PKL Jalan Sudiro Pasrah

Senin, 25 April 2016 - 18:53 | 43.71k
GANGGU PEMANDANGAN: Petugas satpol PP membongkar gerobak milik PKL yang ditinggalkan di Jalan Sudiro. (foto: Nurliana Ulfa/BatuTIMES)
GANGGU PEMANDANGAN: Petugas satpol PP membongkar gerobak milik PKL yang ditinggalkan di Jalan Sudiro. (foto: Nurliana Ulfa/BatuTIMES)
Kecil Besar

TIMESINDONESIA, BATU – Satuan Polisi Pamong Praja (Satol PP) Kota Batu menaruh perhatian khusus untuk menjadikan kawasan alun-alun rapi dan tertib sesuai perda yang berlaku.

Untuk itulah, Senin (25/4/2016) siang petugas Satpol PP bersama polisi membersihkan lapak jualan para pedagang kaki lima (PKL) yang dirasa mengganggu ketertiban dan merusak pemandangan di kawasan alun-alun. Penertiban dilakukan di Jalan Sudiro dan Jalan Kartini.

Advertisement

Kawasan alun-alun Kota Batu seringkali menjadi jujugan utama wisatawan yang berlibur di Kota Batu. Hal tersebut membuat PKL menjamur dan kerjar-kejaran dengan petugas satpol PP.

Kepala Satpol PP Kota Batu Robiq Yunianto mengatakan, pihaknya sudah memberikan peringatan beberapa waktu sebelumnya kepada PKL. Mereka dilarang berjualan di kawasan tersebut.

”Ini bukti penegakan perda bahwa kawasan Alun-alun Kota Wisata Batu harus bersih dari PKL,” tegas Robiq.

Dalam penertiban yang bernama Operasi Praja Wibawa Tertib ini, satpol PP mengangkuti lapak yang ditinggalkan oleh PKL di pinggir jalan dan trotoar.

Mereka mengangkut tenda dan peralatan dagang tersebut ke atas truk dan membawanya ke kantor eks Balai Kota Batu di Jalan Panglima Sudirman.

”Nanti para PKL akan kami panggil untuk dimintai komitmen agar tidak melanggar lagi,” tandas mantan Kabag Humas Pemkot Batu ini.

Menurut Robiq, penertiban ini masih merupakan tahap pertama. Nantinya akan diadakan penertiban untuk para PKL yang berjualan di malam hari. Diharapkan dengan penertiban PKL ini kawasan alun-alun bisa kembali tertib dan nyaman.

Tidak ada perlawanan dari pedagang saat penertiban tersebut berlangsung.

Sahid, Ketua Paguyuban PKL Sudiro mengatakan, dirinya tidak mempunyai tempat untuk memindahkan lapak setelah berjualan. Sehingga dibiarkan di tempat jualan tersebut. ”Saya tidak melawan. Silakan saja diangkut,” cetus Sahid. (*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.



Publisher : Rochmat Shobirin

TERBARU

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES