Tambah Penghasilan, Guru Honorer ini Nyambi Tukang Sampah

TIMESINDONESIA, PASURUAN – Nasib guru honorer di Kabupaten Pasuruan masih sangat memprihatinkan. Gaji yang diterimanya tidak mencerminkan sebagai seseorang yang andil dalam mencerdaskan kehidupan bangsa.
Seperti yang dialami Fakhrur Rasyidi, guru honorer di SDN Banjarimbo II Kecamatan Lumbang. Selama 10 tahun menjadi guru, bapak satu anak itu hanya menerima gaji per bulan sebesar Rp 125.000.
Advertisement
Padahal, jarak tempat mengajar Fakhrur dari rumahnya tidak pendek. Ia harus menempuh jarak sekitar 35 kilometer menuju pedalaman Lumbang supaya bisa mengajar. Sebab, rumah Fakhrur berada di Desa Ranu Klindungan, Kecamatan Grati.
Meski begitu, Fakhrur tidak patah semangat. Dirinya berjanji akan terus mengajar. Karena baginya mengajar adalah bagian dari pengabdian.
"Saya hanya ingin mengamalkan ilmu saya," ungkapnya kepada PasuruanTIMES.
Sementara itu, Fakhrur mempunyai cara sendiri untuk memenuhi kebutuhan hidupnya. Selain menjadi guru, Fakhrur juga menjadi tukang sampah. Pekerjaan itu ia lakoni sejak tahun 2008 lalu. Ketika itu, Fakhrur butuh tambahan penghasilan karena menjadi guru hanya digaji sedikit.
"Setiap sore saya angkut sampah. Tidak pernah libur mas. Karena jika libur, sampah bisa menumpuk," ungkapnya.
Menjadi tukang sampah membuat penghasilan Fakhrur bertambah. Fakhrur mendapat bayaran dari pemilik rumah yang diambili sampahnya. Meski demikian, Fakhrur tidak mendapat gaji tetap dari pemerintah desa setempat.
"Tapi saya tidak pasang tarif. Ada yang ngasih Rp 5.000, ada yang Rp 10.000," ungkapnya.(*)
**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.
Editor | : Wahyu Nurdiyanto |