Front Pancasila: Awas, PKI Bisa Bangkit Kembali

TIMESINDONESIA, SURABAYA – Ratusan massa dari organisasi masyarakat (Ormas) yang tergabung dalam Front Pancasila Jawa Timur, mengingatkan kepada Pemerintah Indonesia bahwa Partai Komunis Indonesia (PKI) bisa bangkit kembali.
Ratusan massa yang didominasi ormas Islam itu menolak kebangkitan PKI. Dalam orasinya, di depan Gedung Negara Grahadi, Surabaya, Front Pancasila mengancam PKI agar tidak coba-coba bangkit.
Advertisement
"Kami pasti melawan bahkan siap angkat senjata untuk berperang," ujar Korlap Aksi, Habib Muhammad Mahdi Al-Habsy, Kamis (28/4/2016).
Pria yang juga Ketua Front Pembela Islam (FPI) Kota Surabaya itu terus menyuarakan menolak kebangkitan PKI. "Awas, PKI bisa bangkit lagi," teriak peserta aksi.
Sejumlah sepanduk bertuliskan kecaman terhadap PKI terlihat dibentangkan oleh massa. Diantaranya bertuliskan 'PKI Bukan Korban, Tapi Pelaku Kejahatan Kemanusiaan tahun 1948-1965', 'Tolak!!! Rekonsiliasi, Rehabilitasi, dan Kompensasi Terhadap Penjahat Perang'.
Front Pancasila juga mendesak pada pemerintah agar menolak segala bentuk rekonsiliasi oleh eks PKI, karena UU No 27 tahun 2004 tentang Rekonsiliasi sudah dibatalkan oleh Mahkamah Konstitusi," tegasnya.
Senada juga disampaikan oleh salah satu korlap aksi, Arukat Jaswadi. Dia menambahkan tidak ada dasar pemerintah merekonsiliasi, merehabilitasi dan kompensasi terhadap PKI.
"Sebab, kalau sampai pemerintah merekonsiliasi, merehabilitasi dan kompensasi pada PKI, sama halnya pemerintah memberi ruang PKI bangkit," jelasnya.
Menurut dia, saat ini para eks PKI merengek meminta bantuan Hak Asasi Manusia (HAM) dan Demokrasi. PKI pun dinilai telah berupaya meminta bantuan pemerintah agar bisa bangkit kembali.
"Sekali lagi kami tegaskan pada pemerintah, bawha kami menolak kebangkitan PKI dalam bentuk apapun. Jika tidak, kami siap melawan dan angkat senjata," tegasnya.
Aksi rastusan massa yang tergabung Front Pancasila Jawa Timur itu berlangsung sekitar pukul 09.30 WIB hingga pukul 12.00 WIB.
Setelah itu, ratusan massa melanjutkan aksi di Gedung DPRD Surabaya, dan terakhir di Kantor Metro TV biro Jatim. (*)
**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.
Editor | : Yatimul Ainun |