
TIMESINDONESIA, SURABAYA – Rencana pembangunan proyek Sistem Pengendalian Air Minum (SPAM) Umbulan diprediksi gagal. Mengingat Bupati Pasuruan, Irsyad Yusuf menghadang terealisasinya proyek yang sudah menjadi program percepatan strategis nasional sesuai Perpres Nomor 3 tahun.
Menurut Irsyad, jika proyek umbulan direalisasikan, maka semua pihak wajib mentaati perjanjian kerjasama yang pernah diteken antara Pemkab Pasuruan dengan Pemprov Jawa Timur.
Advertisement
Diantaraya adalah memberikan bantuan proyek SPAM untuk aliran air di Kabupaten Pasuruan utamanya distribusi air ke daerah yang sering kekeringan.
Pasuruan juga harus memperoleh konservasi wilayah sekitar dari dampak proyek umbulan. “Itu hak pemkab pasuruan harus dipenuhi dulu sesuai perjanjian antara pemprov dengan Pemkab,” jelas Irsyad, saat menghadiri pertemuan dengan 7 Fraksi DPRD Jawa Timur di ruang Paripurna, Rabu (25/5/2016).
Menurut adik kandung Wakil Gubernur Jatim, Saifullah Yusuf tersebut, proyek umbulan ini dikelola untuk Sidoarjo, Surabaya dan Gresik, sehingga debit air ke sungai Rejoso yang selama ini dialiri luapan air umbulan akan berkurang.
Mengingat aliran sungai itu untuk mengaliri tambak dan sawah di wilayah Rejoso. “Kami tidak tahu umbulan ini kalau eksport nantinya kali rejoso debit airnya pasti berkurang,” jelasnya.
Apalagi, berdasarkan kajian dari dewan sumber daya air Kabupaten Pasuruan yang diketuai dosen dari Unibraw Malang, saat ini debit air umbulan pada kisaran 12 Oktober 2014-29 April 2015 debit airnya turun menjadi 3500 liter per detik.
“Bukan 4000 liter per detik lho, jadi sekarang sudah turun,” ujar Irsyad. (*)
**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.
Editor | : Yatimul Ainun |