Peristiwa Daerah

Cerita Erwan Yova Meraih Asa Menjadi Insinyur

Rabu, 13 Juli 2016 - 17:03 | 84.92k
Erwan Yova Ady Pratama (tiga dari kiri) bersama kedua orangtua dan kedua adiknya. (foto: ugm.ac.id)
Erwan Yova Ady Pratama (tiga dari kiri) bersama kedua orangtua dan kedua adiknya. (foto: ugm.ac.id)
Kecil Besar

TIMESINDONESIA, PONOROGO – Dengan kemauan dan tekad yang kuat untuk meraih impian, Erwan Yova Ady Pratama seorang anak seorang tukang ojek di Ponorogo, Jawa Timur berhasil mendapatkan kesempatan kuliah gratis di Universitas Gadjah Mada (UGM).

"Senang sekali bisa diterima di UGM," ujar Yova.

Advertisement

Pria kelahiran Ponorogo, 20 April 1998 tersebut tak henti-hentinya mengucap syukur setelah dinyatakan lolos masuk UGM melalui jalur Seleksi Nasional Masuk Perguruan Tinggi (SNMPTN) 2016.

Yova mendapatkan beasiswa Bidikmisi dan akan menjalani kuliah di Program Studi Teknik Mesin, Depertemen Teknik Mesin dan Industri Fakultas Teknik.

"Benar-benar bersyukur akhirnya apa yang saya impikan bisa terwujud," ucap syukurnya, seperti dikutip dari laman resmi ugm.ac.id.

Anak sulung dari pasangan Suwarso (47) dan Wiji Lestari (39) mengaku awalnya tak berharap banyak dirinya bisa kuliah di salah satu kampus ternama di Indonesia mengingat kondisi keluarga yang pas-pasan.

Pendapatan sang ayah yang sebagai tukang ojek hanya cukup untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari. Sedangkan Ibunya hanya seorang ibu rumah tangga yang mengurus kedua adiknya yang masih kecil.

"Bapak mendapat 30 ribu setiap harinya dari hasil menarik ojek," ujarnya. Rabu, (13/7/2016).

Meskipun kondisi keluarga yang pas-pasan, Yovi tak pernah patah semangat untuk meraih impiannya. Kondisi tersebut justru mendorongnya untuk terus giat dalam belajar dan berusaha meraih prestasi yang membanggakan orangtua.

Kegigihannya dalam belajar membuat pria yang tinggal di jalan Menur, Polorejo, Babadan, Ponorogo, Jawa Timur tersbeut tak pernah lepas dari juara 1, sejak di bangku sekolah dasar hingga sekolah menengah.

Bahkan sampai sekolah menengah atas Ia tak pernah lepas dari tiga besar di sekolahnya, selama di sekolah menengah atas itu pula Ia mendapatkan beasiswa pendidikan selama 3 tahun.

Tak berhenti di situ, sejumlah prestasi nasional juga berhasil dikantongi oleh alumnus SMA 1 Ponorogo ini. Seperti Juara 1 Nasional Maritim Paper Competition 2016 yang diselenggarakan oleh ITS.

Pada kompetisi tersebut Yova mengajukan ide pengembangan aplikasi untuk pemanggilan jasa layanan perbaikan kapal yang tengah berlayar di lautan lepas.

Selain itu, juga meraih Juara 3 Paper Statistika Nasional 2015 yang diadakan IPB dan STIS dan Juara 3 Esay Pentingnya Pendidikan tingkat Provinsi Jawa Timur.

Nantinya, dengan kuliah di Teknik Mesin tersebut, Ia ingin bisa menjadi seperti Habibie, sosok yang dikagumi Yovi. Ia berharap, kelah dapat menjadi orang yang bermanfaat bagi bangsa Indonesia.

"Ada beberapa ide di kepala, inginnya sih bisa membuat sesuatu untuk Indonesia seperti Pak Habibie," ungkap Yovi.

Sementara itu, ayah Yovi Suwarso mengaku senang dan bangga kepada anak pertamananya yang selalu semangat dalam belajar meraih impiannya. Demi kesuksesan anaknya kelak, Ia mengaku selalu mendukung dan mendoakan untuk kelancarannya anaknya.

"Semoga yang dicita-citakan bisa berhasil dan membantu adik-adiknya dalam meraih pendidikan kelak," tandasnya. (*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.



Editor : Yatimul Ainun
Publisher : Ahmad Sukmana

TERBARU

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES