Peristiwa Daerah Aku dan Indonesia

'Lomba Nguwot' Tradisi Agustus-an di Lamongan

Jumat, 12 Agustus 2016 - 17:56 | 100.06k
Satu di antara peserta lomba 'Nguwot' sudah hilang keseimbangan dan hendak jatuh ke tambak, Jumat (12/8/2016). (Foto : Ardiyanto/TIMESIndonesia)
Satu di antara peserta lomba 'Nguwot' sudah hilang keseimbangan dan hendak jatuh ke tambak, Jumat (12/8/2016). (Foto : Ardiyanto/TIMESIndonesia)
FOKUS

Aku dan Indonesia

Kecil Besar

TIMESINDONESIA, LAMONGAN – Ada-ada saja cara yang dijalankan warga Kabupaten Lamongan, Jawa Timur (Jatim) untuk memeriahkan peringatan HUT ke-71 Republik Indonesia (RI). Satu di antaranya menggelar lomba 'Agustusan'.

Lazimnya, warga menggelar lomba panjat pinang untuk memeriahkan atau mengisi HUT RI, namun tidak demikian dengan warga Dusun Wates, Desa Bojoasri, Kecamatan Kalitengah, Kabupaten Lamongan.

Advertisement

Untuk memeriahkan HUT RI, warga yang tinggal di kawasan Bengawan Njero ini memiliki tradisi tersendiri, mereka menamainya dengan 'Lomba Nguwot' atau berjalan di atas sebuah bambu yang dipasang menjulur ke sawah tambak.

"Lomba Nguwot ini sudah menjadi tradisi di sini," ungkap Panitia Lomba Nguwot, Junaidi, Jumat (12/8/2016).

Peserta yang ingin merasakan lomba seperti layaknya pemain sirkus tak sedikit, ada puluhan, tak hanya orang dewasa, banyak juga anak-anak. Peserta yang ingin menjajal keseimbangan tubuhnya diharuskan berjalan di atas bambu sepanjang 20 meter berkumpul di salah satu tambak milik warga.

Menurut Junaidi, peserta harus bisa berjalan di atas bambu hingga mencapai finis yang ditandai dengan bendera Merah-Putih. "Kalau gagal, peserta boleh mencoba lebih dari satu kali," sambung dia. 

Di bendera, terdapat tulisan yang menyebut berbagai macam hadiah yang telah di sediakan panitia lomba Nguwot. "Ada banyak hadiah, paling besar itu hadiahnya mesin perahu, terus ada lagi alat-alat elektronik," terang Junaidi. 

Berjalan di atas sebuah bambu memang terlihat mudah, namun tak ada satu pun peserta yang berhasil menggapai bendera Merah-Putih. Peserta yang gagal pun langsung tercebur ke dalam tambak. Gelak tawa langsung pecah saat ada peserta yang terjungkal ke dalam air. 

"Sulit lomba nguwot ini, soalnya bambunya mantul-mantul jadi tubuh gak bisa seimbang," peserta lomba Subeki. (*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.



Editor : Khoirul Anwar
Publisher : Sholihin Nur

TERBARU

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES