Peristiwa Daerah Aku dan Indonesia

Di Hari Kemerdekaan RI, Bondowoso Resmikan Museum Kereta Api

Rabu, 17 Agustus 2016 - 15:44 | 273.29k
Pemotongan pita oleh Bupati Bondowoso, H.Drs. Amin Said Husni sebagai tanda diresmikannya Museum Kereta Api Bondowoso, Selasa (17/8/2016) di Bondowoso, Jawa Timur. (Foto: Ikuk Herry Kurniawan/TIMESIndonesia)
Pemotongan pita oleh Bupati Bondowoso, H.Drs. Amin Said Husni sebagai tanda diresmikannya Museum Kereta Api Bondowoso, Selasa (17/8/2016) di Bondowoso, Jawa Timur. (Foto: Ikuk Herry Kurniawan/TIMESIndonesia)
FOKUS

Aku dan Indonesia

Kecil Besar

TIMESINDONESIA, BONDOWOSO – Tepat pada Hari Kemerdekaan ke-71 Republik Indonesia, Rabu (17/8/2016) lonceng berbunyi nyaring di Stasiun Kereta Api (KA), Kabupaten Bondowoso, Jawa Timur. Pada ketinggian 253 meter di atas permukaan laut (dpl), suara lonceng kereta yang lama tak terdengar sejak 2004 akhirnya kembali berbunyi.

Lonceng menyambut kedatangan Bupati Bondowoso, H Amin Said Husni bersama Vice President PT Kereta Api Indonesia (KAI) Daops IX, Kolonel (Marinir) Rusi Haryono beserta rombongan dari kedua pihak.

Advertisement

Stasiun-bondowoso-11hN9Q.jpg

Stasiun Bondowoso yang sejak 2004 tidak beroperasi kini resmi menjadi Museum Kereta Api Bondowoso, Rabu (17/8/2016). (Foto: Ikuk Herry Kurniawan/TIMESIndonesia)

Mereka hadir di "Bondowoso Republik Kopi" untuk menjadi saksi sejarah sekaligus menyaksikan momentum peresmian sebuah museum kereta api pertama dan kini satu-satunya di Jawa Timur.

Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bondowoso dan Daops IX, menandatangani nota kesepahaman (MoU) kerjasama sekaligus meresmikan Museum Kereta Api Bondowoso.

“Ini satu-satunya museum yang berada di bagian timur,” tandas Rusi Haryono di hadapan ratusan tamu yang hadir.

Dari museum kereta api ini, masyarakat dan wisatawan yang berkunjung akan mengenali sejarah perjalanan panjang berdirinya stasiun Bondowoso berikut dinamika perjuangan anak bangsa melawan penjajahan, yang dikenal dengan peristiwa Gerbong Maut.

Beragam barang peninggalan kuno yang digunakan sejak 23 Juni 1893 stasiun Bondowoso berdiri, tersajikan dalam salah satu bagian ruang stasiun yang masih terawat dengan baik.

“Semua yang dipamerkan di museum ini tidak ada barang baru, semua kuno. Kecuali penanda barang dan deksripsinya,” ucap Rusi dengan bangga.

Dia pun menceritakan sekilas kisah gerbong maut yang merenggut puluhan nyawa anak bangsa saat dibawa dengan gerbong kereta plat baja tanpa ventilasi dari Stasiun Bondowoso menuju Surabaya.

Peristiwa Gerbong Maut  terjadi pada 23 November 1947, paska proklamasi kemerdekaan Indonesia. Selama 16 jam perjalanan, para pejuang Indonesia yang berada gerbong tersebut menahan lapar dan dahaga. Hingga akhirnya semua yang berada di dalamnya meninggal dunia.

“Gerbong yang merenggut nyawa puluhan pejuang kini berada di Museum Brawijaya, Kota Malang,” ucapnya.

stasiun-bondowoso-2Ujw5C.jpg

Peresmian Museum Kereta Api Bondowoso dimeriahkan gelar tari Pesona Bondowoso, Rabu (17/8/2016). (Foto: Ikuk Herry kurniawan/TIMESIndonesia)

Gerbong maut yang menjadi kisah kepahlawanan anak bangsa melawan penjajah, akan menjadi satu koleksi penting yang bermanfaat bagi wisata, sejarah dan pendidikan di Bondowoso.

Untuk itu, Daops IX bersama Pemkab Bondowoso berupaya menghadirkan gerbong kereta tersebut ada di Museum Kereta Api Bondowoso.

"Saya bersama Bupati Bondowoso akan memperjuangkan agar gerbong maut dapat menjadi koleksi museum kereta api Bondowoso," ucapnya disambut aplaus tamu undangan.

Dia berpesan, kalau Bondowoso mau menjadi besar, jangan pernah melupakan peristiwa sejarah bersama para pahlawan yang berjuang.

“Sejarah yang buruk jangan sampai terulang kembali. Jadikan sebagai pelajaran sejarah di sekolah atau tempat seperti museum ini,” pesannya.

Rusi berharap koleksi Museum Kereta Api Bondowoso akan semakin lengkap dan dapat menjadi destinasi wisata sejarah di Bondowoso.

Pada kesempatan yang sama, Bupati Amin menyampaikan bahwa Stasiun Bondowoso yang berdiri lebih dari satu seperempat abad ini akan hadir kembali untuk menjadi kebanggaan masyarakat Bondowoso dan Bangsa Indonesia.

“Peresmian Museum Kereta Api Bondowoso berarti kembali meniupkan roh untuk hidup kembali menjadi kebanggaan masyarakat Bondowoso dan Bangsa Indonesia,” ucap Presiden Republik Kopi ini.

Bupati menyebut peresmian museum kereta api satu-satunya di Jawa Timur ini sebagai torehan sejarah baru, apalagi bertepatan dengan peringatan HUT ke-71 RI.

stasiun-bondowoso-3R4EPa.jpg

Dari Stasiun Bondowoso inilah tragedi "Gerbong Maut 1947" terjadi. Rabu (17/8/2016). (Foto: Ikuk Herry Kurniawan/TIMESIndonesia)

Amin menginformasikan, di Indonesia hanya terdapat tiga museum kereta api, yakni  Sawahlunto (Sumatra Barat), Ambarawa (Jawa Tengah), dan kini di Bondowoso (Jawa Timur).

Selain itu, lanjutnya, bangunan Stasiun Kereta Api Bondowoso telah ditetapkan sebagai salah satu cagar budaya. Nantinya, dengan beroperasinya museum kereta api, maka lokasi yang berada di Jalan Imam Bonjol akan menjadi destinasi wisata yang akan diperkenalkan kepada masyarakat Indonesia.

"Museum ini akan menjadi salah satu kekayaan historical heritage tourism, potensi wisata yang berbasis peninggalan warisan sejarah," kata Amin.

Kondisi bangunan dan arsitekrur yang masih terawat dan asli menjadi kekuatan museum ini. Instrumen perkeretapian yang dalam museum memiliki nilai sejarah bagi perkembangan moda transportasi darat di Indonesia.

Bupati kembali menegaskan, tempat ini selain menjadi museum perkeretaapian, juga mengenang sejarah kepahlawanan pemuda Bondowoso untuk mempertahankan kemerdekaan Indonesia atas agresi Belanda yang terjadi pada 1947.

“Ada banyak stasiun yang jauh lebih besar dibandingkan stasiun Bondowoso. Kalau dilihat dari strategisnya lokasi, banyak stasiun yang jauh lebih strategis dibanding Bondowoso. Namun, karena nilai sejarahnya, makna yang terkandung dalam sejarah stasiun ini maka sangat layak dan pantas Stasiun Kereta Api Bondowoso ditetapkan sebagai salah satu museum kereta api di Indonesia,” terangnya.

Amin pun berjanji akan memboyong gerbong maut yang berada di Museum Brawijaya Kota Malang.

“Kami bersama PT KAI Daops IX dan manajemen Museum Kereta Api Bondowoso akan mengupayakan untuk memboyong gerbong maut yang asli yang kini di Malang, untuk dibawa pulang ke museum ini,” ucapnya.

Peresmian museum dihadiri ratusan orang yang hadir untuk menjadi saksi sejarah. Selain Forum Komunikasi Pimpinan Daerah (Forkopimda) Bondowoso, turut menjadi saksi peresmian ini, diantaranya para pejuang dan veteran, pensiunan kereta api, komunitas sepeda tua dan pelajar mahasiswa di Bondowoso. (*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.



Editor : Yatimul Ainun
Publisher : Sholihin Nur

TERBARU

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES