Ini Dia Ritual Fung Shen Melepas Penyu Ke Laut

TIMESINDONESIA, TUBAN – Banyak cara dilakukan masyarakat Indonesia untuk membuang kesialan. Jika orang jawa cara membuang sial dengan melakukan riual ruwatan sengkala, bagi orang tiong hoa cara membuang sial dengan cara melepas penyu ke laut. Seperti yang dilakukan sejumlah umat tri dharma di Klenteng Kwan Sing Bio (KSB) Tuban, Jawa Timur. Mereka menggelar ritual ciswak atau fung shen, yaitu ritual melepaskan seekor penyu yang telah di beri doa dan mantra, demi membuang kesialan hidup.
Ritual melepaskan penyu ini dilakukan dengan mendatangkan seekor penyu laut, hasil tangkapan nelayan sekitar. Tujuannya adalah untuk membuang kesialan bagi orang yang sedang bermasalah dengan kehidupannya, terutama umat yang shionya bertentangan dengan tahun cina 4713, yang bershio monyet api.
Advertisement
Seperti yang dilakukan umat tridharma asal Banyuwangi, bernama Sonny Agus Setiawan, ia mengaku sengaja mengikuti ritual ini dengan maksud kebaikan diri sendiri maupun seluruh umat dan mahkluk hidup.
“Ini kan menyelamatkan mahluk hidup, agar diberi kesehatan, kesejahteraan, limpahan rejeki. Semua ini yang mengatur yang diatas Tuhan Yang Maha Esa. Kembali lagi kita ini semua mahluk hidup kita harus banyak berbuat kebaikan. Alasannya menggunakan penyu, karena penyu hidup di darat dan di air dan umur penyu ini panjang. Sehingga kita melepas penyu supaya umurnya kita panjang,” kata Sonny Agus Setiawan, Senin (19/09/2019).
Selanjutnya penyu berukuran 80 centi meter itu, diberikan mantra dan doa serta ditulis nama pemilik penyu tepat diatas tempurung atau karapasnya penyu. Tinta merah pun mewarnai nama-nama umat yang meminta riual.
Dengan beramai ramai, penyu yang sudah siap dilepas pun kemudian angkat dan di bawa ke pantai jawa. Tepat di depan klenteng Kwan Sing Bio, peyu langsung di lepaskan ke laut luas tempat asli habitat penyu berasal.
Usai pelepasan penyu, ritual sembahyang dilanjutkan. Pemohon ritual berdoa kepada Konco Kwan Sing Tee Koen, yaitu dewa di Klenteng Kwan Sing Bio. Panjatan doa halus yang keluar diri mulut sonny tepat di depan altar klenteng, Sonny banyak berharap agar kehidupannya lebih baik dari yang sebelumnya. “Harapannya lebih baik dan lebih maju,”harap Sonny.
Pembaca Jiam Sie di klenteng Kwan Sing Bio, Hendra Susanto, mengungkapkan, ritual ciswak atau fung shen, ini memiliki tiga makna. Makna pertama adalah untuk membuang kesialan, maksudnya jika ada umat yang kehidupannya terdapat ketidak cocokan atau bertentangan dengan shio monyet api, maka akan terbebas dari kesialan jika melakukan ritual ini.
Makna kedua adalah melakukan ritual sepintas begitu saja, maksudnya adalah untuk kebaikan dan berjaga-jaga agar kehidupannya semakin baik, serta makna yang terakhir adalah karena khaul atau memenuhi janjinya sebagai wujud rasa terima kasih kepada konco yang telah mewujudkan keinginan, urusan, dan cita-citanya.
“Ritual ini dilakukan tidak menentu, tergantung tangkapan penyu dari nelayan, jika ada langsung kita tawarkan kepada umat tri darma dan kemudian langsung di lakukan ritual,” ungkap Hendra. (*)
**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.
Publisher | : Ahmad Sukmana |