Peristiwa Daerah

Kemendesa PDTT Tidak Pernah Beri Rekomendasi Diklat Kilat PLD

Rabu, 21 September 2016 - 20:16 | 106.75k
LPD berfoto bersama anggota usai diklat kilat mengatasnamakan Kemendesa PDTT di Aulau Kemenag Sumenep. (Foto Busri Toha / TIMESIndonesia)
LPD berfoto bersama anggota usai diklat kilat mengatasnamakan Kemendesa PDTT di Aulau Kemenag Sumenep. (Foto Busri Toha / TIMESIndonesia)
Kecil Besar

TIMESINDONESIA, SUMENEP – Kegiatan diklat kilat terhadap calon Pendamping Desa (PD) yang digelar oleh Lembaga Penegak Demokrasi (LPD) di Kantor Kementerian Agama Sumenep, Senin (19/9/2016) lalu dibantah oleh Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi (Kemendesa PDTT) RI.

Direktur Pemberdayaan Masyarakat Desa (PMD) Kemendesa PDTT RI, Taufik Madjid,S.Sos.,M.Si mengatakan, kegiatannya setelah melaksanakan Training of Trainer (ToT) untuk pelatihan pratugas tenaga ahli pemberdayaan masyarakat (TAPM), akan dilanjutkan dengan pelatihan pratugas untuk pendamping desa (PD) dan pendamping lokal desa (PLD) di ibu kota provinsi masing-masing.

Advertisement

BACA JUGA: Kemendesa RI Bantah Diklat Kilat PD LPD Sumenep

Dia menjelaskan, Kemendesa PDTT melalui konsultan nasional peningkatan kapasitas masyarakat desa (KN-PKMD) telah membentuk Tim Grand Master Training berjumlah 280 personil yang terdiri dari unsur NGO, akademisi, pegiat desa, konsultan wilayah provinsi, serta konsultan nasional khusus untuk menangani penyelenggaraan pelatihan.

”Selain kegiatan dimaksud, Kemendesa PDTT tidak pernah memberikan rekomendasi atau penugasan kepada siapapun untuk menyeleggarakan pelatihan pendamping profesional atau biasa disebut pendamping desa,” pungkasnya, Rabu (21/9/2016).

Seperti diberitakan sebelumnya, salah satu Lembaga Penegak Demokrasi (LPD) di Sumenep, mengatasnamakan Kementerian Desa (Kemendesa) RI menggelar diklat untuk pendamping desa se-Kabupaten Sumenep.

Pelaksanaan diklat kilat sebagai pembekalan terhadap calon Tenaga Ahli (TA) dan Pendamping Desa (PD)  yang dilaksanakan LPD itu, juga mengatasnamakan sebagai mitra kerja KPK, dan digelar di aula Kantor Kementerian Agama (Kemenag) Sumenep, Senin (19/9/2016).

BACA JUGA: Aneh, Pemateri Diklat Kilat PD Kemendes RI Kikuk Saat Dicerca Wartawan

Selain itu, salah satu pemateri, Hartadji mengaku sebagai staff khusus dari Kemendesa dan mendapatkan undangan secara pribadi, bukan usulan Kemendesa karena sebagai pembina LPD.

Sementara, Ketua DPW LPD Jawa Timur, Mohammad Arifin menjelaskan kegiatan tersebut sebagai pembekalan bagi anggota. Bukan anggota biasa, tetapi terpilih menjadi pemdamping desa.

”Kami undang pemateri dari Kemendes RI untuk memberikan pembekalan dan pelatihan bagi peserta yang sudah terdaftar sekitar 300 dari seleksi 3 bulan lalu,” kilah Arifin, waktu itu. (*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.



Editor : Wahyu Nurdiyanto
Publisher : Rochmat Shobirin

TERBARU

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES